Hambatan keluar industri METODE PENELITIAN

faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan tersebut dijelaskan di bawah ini. 4.5.1 Tingkat Persaingan Antar Kompetitor Dalam Industri Persaingan dikalangan anggota industri terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi, dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan. Hal ini sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh pada tingginya tingkat persaingan antar perusahaan antara lain banyaknya jumlah pesaing, tingkat pertumbuhan industri, besarnya biaya tetap yang dibutuhkan, penambahan kapasitas dalam jumlah besar, karakteristik pesaing yang beragam, ketiadaan diferensiasi produk, serta hambatan pengunduran diri yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis persaingan industri, tingkat ancaman persaingan diantara pesaing dalam industri mi instan ini dikategorikan kuat dengan skor sebesar 3,121. Ini berarti persaingan harga yang menyebar menekan laba perusahaan sampai ke tingkat mempertahankan investasi yang diperlukan. Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan- perusahaan harus melakukan efisiensi biaya. Rekapitulasi hasil tingkat persaingan antar kompetitor dalam industri dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Tingkat Persaingan Antar Kompetitor Dalam Industri Peubah Bobot Rating Nilai Rangking a. Karakteristik pesaing b. Jumlah pesaing c. Pertumbuhan industri d. Peningkatan kapasitas e. Biaya tetap f. Diferensiasi produk

g. Hambatan keluar industri

0,141 0,176 0,129 0,144 0,132 0,138 0,132 4,000 3,000 3,500 3,000 3,000 2,750 2,750 0,565 0,529 0,453 0,432 0,397 0,380 0,364 I II III IV V VI VII Total 1,000 3,121 Intensitas persaingan industri Kuat Pada Tabel 17 dapat dilihat bahwa peubah yang paling mempengaruhi kondisi persaingan antar kompetitor dalam industri mi instan adalah beragamnya karakteristik pesaing dengan skor 0,565. Ini mengandung arti bahwa pesaing dalam industri mi instan yang semakin beragam, memiliki insting yang tajam dan jeli dalam membaca dan memprediksi kondisi pasar yang meliputi perkembangan selera konsumen terhadap produk mi instan, harga, saluran distribusi maupun promosi yang paling efektit menjangkau target dan segmen pasar yang dituju, serta jeli dan gesit dalam menghadapi persaingan dalam industri mi instan ini termasuk mengamati gerak-gerik pesaing lain di pasar merupakan ancaman yang paling serius dalam industri mi instan ini. Karena pesaing yang memiliki karakter yang seperti itu akan dapat merencanakan dan menerapkan strategi pemasaran yang paling efektif untuk memenangkan hati pelanggan dan merebut pasar. Faktor jumlah pesaing menempati urutan kedua dengan skor 0,529 yang berarti bahwa banyaknya jumlah pesaing dalam industri mi instan yang saling berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan merupakan faktor penting yang mempengaruhi intensitas persaingan antar kompetitor dalam industri mi instan ini. Oleh karena itu, perusahaan memiliki kemampuan dalam merebut peluang melalui produk PT X. 4.5.2 Ancaman Produk Substitusi Ancaman produk substitusi produk pengganti ditentukan oleh jumlah produk yang memiliki fungsi sama, tingkat perkembangan teknologi produk substitusi, tingkat harga produk substitusi serta biaya peralihan dari produk X ke produk substitusi. Berdasarkan hasil analisis Ancaman produk substitusi menunjukkan bahwa tingkat ancamannya dikategorikan kuat dengan jumlah skor 3,146. Rekapitulasi hasil ancaman produk substitusi dapat dilihat pada Tabel 18. Pada tabel 18 dapat dilihat bahwa faktor yang paling mempengaruhi intensitas ancaman produk substitusi mi instan adalah tingkat harga produk substitusi dengan skor 1,042 dan tingkat perkembangan teknologi produk substitusi yang memiliki jumlah skor 0,745. Hal ini mengandung arti bahwa banyaknya produk substitusi mi instan dengan tingkat harga yang sangat bersaing dan dapat di konsumsi dengan cara yang lebih praktis seperti aneka macam hidangan roti, kue kering, bubur instan, sereal, bihun instan dan nasi instan, cukup banyak menarik perhatian konsumen sehingga merupakan faktor utama yang paling mempengaruhi ancaman produk substitusi. Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Ancaman Produk Substitusi Peubah Bobot Rating Nilai Ranking a. Tingkat harga produk substitusi. b. Perkembangan teknologi produk substitusi. c. Produk yang memiliki fungsi sama. d. Tingkat biaya peralihan dari produk X produk substitusi. 0,260 0,229 0,281 0,219 4,000 3,250 2,500 3,000 1,042 0,745 0,703 0,656 I II III IV Total 1,000 3,146 Intensitas Persaingan Industri Kuat Namun demikian, keberadaan produk substitusi tersebut belum dapat menggantikan kebiasaan konsumen di Indonesia untuk mengkonsumsi mi instan. Dan mi instan pada kenyataannya tidak dapat dikatakan bersaing dengan produk substitusi tersebut karena memiliki ciri khas dan cita rasa yang berbeda walaupun memiliki fungsi sama. Oleh karena itu, sesungguhnya peluang perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen masih cukup potensial. 4.5.3 Ancaman Pendatang Baru Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi bertambah, terjadi perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ancaman masuknya pendatang baru ditentukan oleh beberapa parameter penghambat yang disebut hambatan masuk barrier to entry, antara lain besarnya skala ekonomi, diferensiasi produk yang berarti keunikan sebuah produk dalam industri dan diloyalkan oleh konsumen, besarnya biaya pengalihan yang harus dikeluarkan konsumen untuk beralih ke pemasok lain, akses ke saluran distribusi, akses ke pemasok, besarnya kebutuhan modal, serta kebijakan pemerintah tentang penambahan perusahaan baru. Makin rendah tingkat ancaman pendatang baru berarti makin sulit bagi investor baru untuk memasuki pasar. Produk mi instan dengan merek Mi Sedaap yang diproduksi PT. Karunia Alam Segar anak Grup Wings merupakan pendatang baru yang paling potensial dalam industri mi instan. Mi Sedaap yang melesat tinggi memang di luar perkiraan diawal tahun 2003, sudah berhasil mengambil 12 persen pangsa pasar Indofood. Sambutan yang diberikan mayarakat sangat positif. Mi Sedaap sengaja masuk pasar menengah ke bawah yang dijual dengan harga premium Rp 750 - Rp 890 per bungkus tapi menawarkan mutu terbaik. Strategi promosi yang agresif dan iklan yang provokatif Mi Sedaap berhasil menarik perhatian kunsumen sehingga sampai saat ini permintaan akan produk Mi Sedaap terus mengalir deras. Berdasarkan hasil analisis ancaman pendatang baru, tingkat ancaman masuknya pendatang baru potensial dalam industri mi instan dikategorikan sedang dengan jumlah skor 2,720. Kondisi tersebut dapat diartikan bahwa ada peluang bagi investor baru untuk masuk ke dalam industri ini. Namun peluang tesebut juga dibatasi oleh hambatan-hambatan yang ada pada industri mi instan. Adapun rekapitulasi hasil intensitas ancaman pendatang baru bisa dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Rekapitulasi Hasil Ancaman Pendatang Baru Peubah Bobot Rating Nilai Rangking a. Skala ekonomi b. Akses ke saluran distribusi c. Kebijakan pemerintah d. Akses ke pemasok e. Diferensiasi produk f. Kebutuhan modal

g. Biaya peralihan