Kekuatan tawar menawar pemasok

Hasil analisis persaingan industri yang dilakukan memberikan gambaran secara menyeluruh bahwa industri mi instan memiliki intensitas persaingan kategori sedang dengan skor sebesar 2,808, artinya bahwa walaupun terdapat potensi untuk laba ekonomi atau tingkat pengembalian investasi di atas normal, hal tersebut belum dapat dijamin karena persaingan yang ada dalam industri mi instan terkadang menjadi sangat tajam. Untuk itu perusahaan yang berada dalam industri mi instan ini dapat memperoleh laba ekonomi atau tingkat pengembalian di atas normal yang cukup berarti hanya sampai dapat memberikan keunikan dalam produk, adanya keuntungan komparatif dalam produksi, distribusi dan pemasaran yang tidak dapat dengan mudah ditiru oleh perusahaan-perusahaan lain. Rekapitulasi hasil analisa industri mi instan dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Analisa Industri Mi instan Peubah Total skor Intensitas Rangking a. Ancaman produk substitusi b. Tingkat persaingan antar kompetitor c. Kekuatan tawar menawar pembeli d. Ancaman pendatang baru

e. Kekuatan tawar menawar pemasok

3,146 3,121 2,881 2,720 2,170 Kuat Kuat Sedang Sedang Sedang I II III IV V Intensitas persaingan dalam industri 2,808 Sedang Sumber : Hasil olahan data, 2010 Pada Tabel 16 dilihat bahwa kekuatan yang paling utama mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri mi instan ini adalah ancaman produk substitusi yang memiliki total skor 3,146 dengan kategori intensitas persaingan kuat. Selanjutnya, pada posisi kedua ditempati peubah tingkat persaingan antar kompetitor dalam industri yang memiliki intensitas persaingan kuat dengan total skor 3,121. Sedangkan yang paling sedikit mempengaruhi intensitas persaingan industri mi instan ini adalah kekuatan tawar menawar pemasok yang memiliki intensitas persaingan sedang dengan total skor 2,17. Secara rinci kategori faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan tersebut dijelaskan di bawah ini. 4.5.1 Tingkat Persaingan Antar Kompetitor Dalam Industri Persaingan dikalangan anggota industri terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi, dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan. Hal ini sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Adapun faktor-faktor yang berpengaruh pada tingginya tingkat persaingan antar perusahaan antara lain banyaknya jumlah pesaing, tingkat pertumbuhan industri, besarnya biaya tetap yang dibutuhkan, penambahan kapasitas dalam jumlah besar, karakteristik pesaing yang beragam, ketiadaan diferensiasi produk, serta hambatan pengunduran diri yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis persaingan industri, tingkat ancaman persaingan diantara pesaing dalam industri mi instan ini dikategorikan kuat dengan skor sebesar 3,121. Ini berarti persaingan harga yang menyebar menekan laba perusahaan sampai ke tingkat mempertahankan investasi yang diperlukan. Untuk memperoleh keuntungan, perusahaan- perusahaan harus melakukan efisiensi biaya. Rekapitulasi hasil tingkat persaingan antar kompetitor dalam industri dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Tingkat Persaingan Antar Kompetitor Dalam Industri Peubah Bobot Rating Nilai Rangking a. Karakteristik pesaing b. Jumlah pesaing c. Pertumbuhan industri d. Peningkatan kapasitas e. Biaya tetap f. Diferensiasi produk

g. Hambatan keluar industri