Umur Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pemukim di Bantaran Sungai Ciliwung di DKI Jakarta

TINJAUAN PUSTAKA Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Bermukim Faktor-faktor yang berhubungan dalam perilaku bermukim diantaranya meliputi karakteristik pemukim yang terdiri dari, umur, motivasi, pendidikan formal, pekerjaan, pendapatan, aset total, jarak daerah asal dengan bantaran sungai, masa bermukim, perilaku bermukim kembali, dan jumlah pemukim dalam satu rumah. Faktor lain meliputi persepsi, sikap yang diduga mempengaruhi perilaku bermukim dan memiliki komponen diantaranya adalah: 1 perbaikan dan perawatan bangunan dengan komponen diantaranya adalah perbaikan pada bangunan dan perawatannya. 2 perilaku bermukim dengan komponen didalamnya penggunaan air sungai hingga melestarikan lingkungan sekitar. 3 aktivitas sosial pemukim yang memiliki komponen diantaranya interaksi para pemukim dengan lingkungan sosialnya melalui beberapa kegiatan. 4 aktivitas kesehatan yang memiliki komponen diantaranya adalah penggunaan pestisida berbahaya pada pemukim. 5 upaya mempertahankan bangunan yang memiliki komponen diantaranya adalah upaya yang dilakukan oleh pemukim dalam mempertahankan huniannya melalui beberapa cara. Komponen tersebut akan dikaji berdasarkan pustaka terkait. Karakteristik Pemukim Aspek yang melatarbelakangi pemukim untuk menempati bantaran sungai di DKI di Jakarta karena adanya komponen yang diduga mendukung keberadaan pemukim. Dengan mengetahui komponen tersebut maka perilaku bermukim dapat diketahui secara sistematis. Adapun komponen yang melatarbelakangi tersebut diantaranya adalah:

1. Umur

Faktor usia dalam perkembangan diri seorang manusia sangat menentukan mengingat banyaknya aspek yang dikembangkan pada seorang individu melalui usia yang dimilikinya. Salah satunya ialah keputusan untuk bertempat tinggal di bantaran sungai, faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah kematangan secara psikologis yang diaplikasikan melalui kesadaran pada tanggung jawab. Hurlock 1980 mengungkapkan jika masa kanak-kanak dan remaja merupakan fase pertumbuhan maka masa dewasa erat kaitannya dengan tanggung jawab. Hal ini berhubungan dengan keputusan yang harus diambil sehubungan dengan kehidupannya. Keputusan yang dibuat oleh pemukim tidak sepenuhnya dibuat berdasarkan keputusan dari diri sendiri, hal tersebut merupakan dampak dari kematangan wawasan yang merupakan pengaruh dari informasi yang terpapar pada individu. Proses pengambilan keputusan tersebut secara spesifik mengungkapkan kematangan intelektual yang berdampak pada daya analisis seseorang. Informasi dari masyarakat pendatang mengenai tanggung jawab yang harus diambil alih ketika seseorang berada di fase dewasa, ditambah dengan contoh adanya keberhasilan dan perubahan yang dialami ketika seseorang berpindah dari desa ke kota. Fakta tersebut yang membuat adanya kesinambungan antara umur pada karakteristik pemukim. Lebih jauh lagi diungkapkan Brim 1966 proses tersosialisasinya seseorang di usia tertentu juga karena adanya interaksi dari lingkungan sekitar dan etika maupun kepercayaan yang berlaku di suatu sistem sosial, pada saat itu seseorang diharapkan dapat berubah mengikuti hal tersebut, karena lingkungan sosial mengharapkan adanya peranan yang dipenuhi oleh seseorang ketika berada pada usia tertentu. Karena hal tersebut pemukim yang merupakan pendatang pada umumnya berada pada fase usia remaja dan dewasa. Tanggung jawab yang dibebankan oleh lingkungan maupun keluarga pemukim memiliki pengaruh pada kedatangan mereka untuk bermukim di bantaran sungai.

2. Motivasi