3. Interaksi Antar Pemukim
Lamanya seorang tinggal di dekat sungai dapat mempengaruhi dirinya dan juga orang lain yang bertempat tinggal di suatu wilayah, disebutkan oleh Shaleh
dan Wahab 2004 sebagai pengalaman dan pengetahuan seseorang pada suatu objek. Dengan begitu semakin lama seseorang tinggal di bantaran sungai maka
perilaku bermukim individu tersebut akan membentuk perilaku bermukimnya. Keuntungan yang didapatkan melalui bertempat tinggal di bantaran sungai juga
perilaku bermukim yang selama ini dilakukan oleh pemukim akan tetap dipertahankan karena perilaku tersebut sudah menjadi kebiasaan, dan perilaku
tersebut nantinya akan dapat ditiru oleh pemukim lain. Peniruan perilaku merupakan tahap awal para pemukim untuk menolak adanya pemindahan
bangunan dari bantaran. Jaringan komunitas pemukim merupakan tahapan lain dari perilaku
bermukim yang dapat memperlihatkan adanya saling keterikatan antara sesama pemukim, kesamaan kondisi para pemukim yang memperkuat interaksi pemukim
dengan pemukim lainnya, memiliki dampak ekonomis yang diantaranya berupa bantuan pinjaman bagi pemukim lainnya, baik berupa modal dan bantuan pada
akses tertentu yang dimiliki oleh pemukim lainnya, hal inilah yang membuat pemukim menjadi memiliki keterikatan yang kuat antara satu dengan lainnya.
Pembagian aktivitas ekonomi maupun usaha para pemukim bantaran sungai merupakan pembagian yang harus dipahami dalam konteks pekerjaan
pemukim diperkotaan, merujuk pada penelitian Hart dalam Manning dan Effendi 1985 pembagian sektor pekerjaan pada perkotaan dibagi menjadi dua bagian,
yaitu sektor formal dan informal. Pembagian tersebut termasuk pada kriteria pekerjaan yang diantaranya pada sektor formal meliputi pegawai negeri atau
pegawai swasta. Kemudian pada sektor informal meliputi, 1 kegiatan primer seperti kontraktor dan pengusaha yang berorientasi pada pasar. 2 usaha tersier
dengan modal yang relatif besar seperti, perumahan, transportasi, serta kegiatan sewa menyewa. 3 distribusi kecil-kecilan meliputi, pedagang pasar, pedagang
kelontong, pedagang kaki lima, pengusaha makanan jadi, pelayan dan penyalur. Kegiatan yang selanjutnya adalah pada bidang jasa meliputi, pengamen
pemusik, pengusaha binatu, penyemir sepatu, tukang cukur, pembuang sampah,
pekerja reparasi kendaraan maupun elektronik. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi dari bantaran sungai melalui pemilihan kegiatan yang berdampak pada
pendirian bangunan yang merupakan perilaku bermukim yang salah.
4. Aktivitas Kesehatan Pemukim