Kadar Hemoglobin Luak Jawa Saat Datang dan Selama Proses Adaptasi

4.2. Kadar Hemoglobin Luak Jawa Saat Datang dan Selama Proses Adaptasi

Tabel 4. Rataan kadar hemoglobin gdL luak Jawa jantan dan luak Jawa betina pada saat datang dan selama proses adaptasi. Jenis kelamin Pengambilan Darah ke- 1 2 3 4 Jantan 12.87±4.02 a 10.03±1.42 a 11.42±2.75 a 10.99±2.73 a Betina 11.05±2.62 a 11.16±4.67 a 9.47±1.71 a 8.78±0.85 a Keterangan: - Superskip dengan huruf yang sama pada baris yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada taraf 5 p0,05. - Data disajikan : rataan ± standar deviasi. Pada Tabel 4 terlihat kadar hemoglobin pada luak Jawa jantan lebih fluktuatif dibandingkan dengan kadar hemoglobin luak Jawa betina. Rataan kadar hemoglobin pada semua pengambilan darah baik pada luak jantan maupun luak betina tidak menunjukan perubahan yang signifikan. Pada pengambilan darah ke 1 yaitu pada saat luak baru sampai di kandang penelitian, ternyata kadar hemoglobin yang diperoleh memiliki kisaran yang sama dengan kadar hemoglobin luak dari Thailand. Rataan kadar hemoglobin luak Jawa ini berada pada batas bawah dari kisaran kadar hemoglobin luak Thailand. Kadar hemoglobin tersebut kemungkinan masih dalam keadaan normal, tergantung hasil perhitungan indeks eritrosit yaitu MCHC. Nilai MCHC tersebut dapat digunakan untuk menentukan kadar hemoglobin luak Jawa yang sebenarnya yaitu dalam keadaan normal atau termasuk ke dalam keadaan anemia. Menurut Nugraha 2007 dalam hasil penelitiannya terhadap gambaran darah anjing umur 3-7 bulan mengatakan bahwa jumlah BDM, hemoglobin dan PCV akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur. Menurut Ganong 2001 butir darah merah membawa hemoglobin dalam sirkulasi menuju organ, sehingga kadar hemoglobin sebanding dengan jumlah butir darah merah matang yang bersirkulasi dan nilai hematokritnya Evans et al. 2006. Pada penelitian ini kadar hemoglobin sebanding dengan jumlah butir darah merah, yaitu tidak menunjukan perbedaan yang signifikan, kecuali pada luak jantan saat pengambilan darah ke 1. Kadar hemoglobin luak jantan pada pengambilan darah ke 1 juga menunjukan nilai yang paling tinggi. Kisaran Kadar hemoglobin luak Jawa jantan 8.26-13.72 gdL, sedangkan kisaran kadar hemoglobin luak Jawa betina 7.65-12.11 gdL. Jika dibandingkan dengan kisaran kadar hemoglobin anjing 12-18 gdL, kucing 8-15 gdL Rebar 2000 dan luak dari Thailand 12.3-15.5 gdL Salakij et al. 2007, ternyata rataan kadar hemoglobin luak Jawa ini berada dibawah kisaran dari ketiga hewan tersebut. Guyton 1997 menyatakan bahwa gambaran darah dipengaruhi oleh umur, gizi, tingkat stres, dan perubahan lingkungan. Penurunan jumlah hemoglobin sering terjadi akibat dari defisiensi nutrien yaitu zat besi Fe dari sumber pakan. Berkurangnya jumlah hemoglobin ini dapat dilihat dari penurunan nilai indeks eritrosit MCV, MCH, dan MCHC, penurunan saturasi transferin, serta penurunan feritin atau hemosiderin pada sumsum tulang Muhammad dan Sianipar 2005.

4.3. Nilai Hematokrit Luak Jawa Saat Datang dan Selama Proses Adaptasi