Mean Corpuscular Volume MCV

Anemia ini di sebabkan oleh defisiensi eritropoietin, depresi sumsum tulang, hemoragi akut dan hemolisis. Anemia normokrom-normositer ini dapat termasuk anemia non regeneratif yang tidak dapat dikompensasi oleh tubuh, akibat defisiensi cobalt dalam waktu yang lama. Anemia normokrom-mikrositer adalah anemia yang dicirikan dengan nilai MCHC pada kisran normal namun terjadi penurunan nilai PCV. Anemia ini disebabkan oleh defisiensi zat besi Sodikoff 1995, Rebar 2000. Pada ras anjing Japanese Akita terjadi secara normal, karena anjing ini memiliki ukuran sel darah merah yang kecil Sodikoff 1995. Anemia normokromik-makrositer adalah anemia yang dicirikan dengan nilai MCHC yang normal dan naiknya nilai MCV. Anemia ini akibat respon awal anemia regeneratif dan kegagalan eritropoiesis akibat dari virus FeLv feline panleukopeni virus Rebar 2000.

4.4.1. Mean Corpuscular Volume MCV

MCV adalah volume rata-rata butir darah merah. Nilai MCV dipengaruhi oleh jumlah butir darah merah dan nilai hematokrit. Nilai MCV diperoleh dari hasil pembagian 10 kali nilai hematokrit dengan jumlah butir darah merah. Oleh karena itu ketika nilai hematokrit naik atau jumlah BDM turun maka nilai MCV akan ikut naik. Guyton 1997 menyebutkan bahwa penurunan nilai MCV disebabkan adanya perubahan ukuran butir darah merah menjadi lebih kecil dengan bertambahnya umur sel tersebut. Penurunan nilai MCV juga bisa disebabkan terjadinya devisiensi besi dan vitamin B 6 . Sedangkan peningkatan nilai MCV disebabkan meningkatnya volume sel darah merah jika dibandingkan dengan volume plasmanya, yaitu pada saat hewan dehidrasi. Pada penelitian ini diperoleh nilai MCV luak jantan selalu meningkat dari pengambilan darah ke 1 sampai ke 4, sedangkan MCV luak betina sempat mengalami penurunan pada pengambilan darah ke 3. Pada pengambilan darah ke 4 nilai MCV luak betina mulai naik pada kisaran yang sama dengan pengambilan darah ke1 dan ke 2. Nilai MCV pada pengambilan darah ke 1 memiliki rataan yang lebih kecil dibandingkan nilai MCV pada pengambilan darah ke 4, namun keduanya masih memiliki kisaran yang hampir sama. Pada pengambilan darah ke 1 luak Jawa jantan memiliki kisaran nilai MCV 24.34-36.84 fL dan luak Jawa betina memiliki kisaran 34.14-39.64 fL, sedangkan pada pengambilan darah ke 4 kisaran nilai MCV luak Jawa jantan dan betina masing-masing adalah 33.79-52.23 fL untuk dan 35.01-43.05 fL. Meningkatnya nilai MCV pada pengambilan darah ke 4 berbanding lurus dengan gambaran yang diperoleh pada pengukuran nilai PCV dan perhitungan jumlah butir darah merah. Pada pengambilan darah ke 4 nilai PCV mengalami kenaikan sedangkan jumlah butir darah merah mengalami penurunan. Kisaran nilai MCV mulai dari pengambilan darah ke 1 hingga pengambilan darah ke 4 ternyata hampir sama dengan kisaran nilai MCV dari 4 ekor luak yang berada di kebun binatang Kwaokeaw di Thailand yang diteliti oleh Salakij et al. 2007 yaitu 27.50-37.50 fL.

4.4.2. Mean Corpuscular Hemoglobin MCH