Pengujian Tan HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Pengujian Tan

Pengujian tanpa mengetahui bahan bakar Pengujian dilakukan pada Dari hasil pengujian koso 48.0 o C dan 41.2 o C. Gam G Suhu maksimum minimum 40 o C pada diumpankan biomassa seb 55.2 o C saat iradiasi 504 Gambar 18. Hasil akhir rancangan mesin pengering Tanpa Beban a beban dilakukan untuk mengetahui sebaran suhu pa ar yang harus diumpankan untuk mencapai suhu ruan da tanggal 19 Maret 2012 dari pukul 10.35 WIB sam song ini rata-rata suhu di rak atas, tengah dan bawah mbar 19 menunjukkan grafik sebaran suhu dan iradiasi Gambar 19. Grafik sebaran suhu pada uji tanpa beban m yang dapat dicapai pada rak atas adalah 63 o C pada a saat iradiasi nol karena gerimis namun tiga pulu sebanyak 4 kg. Suhu maksimum yang dapat dicapai p 04 Wm 2 dan minimum 39.7 o C pada iradiasi nol na 31 pada pengering dan juga ang yang direncanakan. ampai pukul 15.35 WIB. h berturut-turut 51.1 o C, si surya. da iradiasi 630 Wm 2 dan uluh menit sebelumnya pada rak tengah adalah namun tiga puluh menit 32 sebelumnya diumpankan biomassa sebanyak 4 kg. Suhu maksimum yang dapat dicapai rak bawah maksimum 50.5 o C saat iradiasi 504 Wm 2 dan minimum 32.4 o C pada iradiasi nol namun tiga puluh menit sebelumnya diumpankan biomassa sebanyak 4 kg. Suhu di ruang plenum maksimum 59.4 o C pada iradiasi nol namun satu jam sebelumnya diumpankan biomassa sebanyak 4 kg dan minimum 40.7 pada iradiasi nol dan tiga puluh menit sebelumnya diumpankan biomassa sebanyak 4 kg. Suhu lingkungan rata-rata 31.3 o C dan RH rata-rata 67. Jika dilihat pada gambar diatas maka secara umum suhu pada bagian atas dan tengah telah mampu mencapai target yaitu berada pada kisaran 50 o C, meskipun suhu berfluktuasi. Sementara untuk rak bawah suhu tidak bisa mencapai target karena hanya berada pada kisaran 45 o C. Rendahnya suhu pada bagian bawah pengering diduga akibat penetrasi udara terhadap bagian bawah lantai pengering. Selain itu juga adanya efek bouyancy didalam ruang pengering tersebut dimana udara dengan suhu tinggi dan kerapatan rendah cenderung akan berada di atas dan sebaliknya udara dengan suhu yang rendah dan kerapatan tinggi akan berada di bagian bawah. Kecenderungan udara panas selalu bergerak ke atas inilah yang mengakibatkan suhu pada bagian bawah pengering ini menjadi rendah. Turbin ventilator tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga sirkulasi udara lebih dipengaruhi oleh faktor termal, yaitu suhu udara. Gambar 20 menunjukkan pola pergerakan suhu pada sistem pemanas tambahan, dimana dengan pengumpanan biomassa sebanyak 3 kg dapat mempertahankan suhu plenum pada kisaran 40 – 50 o C pada iradiasi rata-rata 382.7 Wm 2 . Fluktuasi suhu yang signifikan adalah pada pukul 11.35, pada jam tersebut iradiasi matahari tinggi yaitu 560 Wm 2 , sehingga pengumpanan biomassa dikurangi. Gambar 20. Grafik hubungan suhu pemanas tambahan dan pengumpanan biomassa

4.3. Pengujian Kapasitas Penuh