Analisis Masalah, Perencanaan dan Pengembangan Konsep Fase Perancangan Konsep Produk atau Conceptual Design Phase

14 Kedua konsep proses perancangan diatas sebenarnya sama dari hal prinsip hanya saja penggunaan istilah yang digunakan berbeda. Secara umum proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan. Pengenalan kebutuhan dan mengutarakan apa yang dibutuhkan seringkali merupakan sebuah proses kreatif, karena kebutuhan seringkali berupa suatu ketidakpuasan yang samar-samar Budynas dan Nisbett 2008. Selanjutnya setelah kebutuhan diidentifikasi maka didefinisikanlah permasalahan yang terdapat di dalamnya definition of problem. Disini terjadi sebuah proses yang lebih spesifik karena mencakup semua objek yang akan dirancang. Pada fase ini juga ditentukan spesifikasi dari input- output yang terjadi pada objek, karakteristik dan dimensi dari objek, dan segala batasan yang menyertainya Budynas-Nisbett 2008. Perancangan konsep produk merupakan fase kedua dari konsep yang diberikan Harsokusoemo 2000. Fase ini merupakan fase synthesis dimana pada fase inilah terjadi penciptaan penemuan invention konsep. Disinilah bermacam ide, hasil penelusuran, pengukuran digabungkan hingga tercipta berbagai alternatif konsep yang dapat dipilih. Dari sinilah proses desain memasuki tahap yang lebih dalam perancangan produk yaitu membentuk ide-ide tersebut menjadi produk yang utuh. Setelah rancangan produk tersebut jadi maka dilakukanlah analisis dan evaluasi rancangan tersebut agar didapatkan hasil rancangan yang optimum. Konsep perancangan akan berbeda antara satu perancang dengan yang lainnya. Perancang lain akan membuat deskripsi proses yang lain juga, yaitu fase-fasenya dalam proses perancangan yang berbeda Harsokusoemo 2000. Seperti misalnya proses perancangan yang diajukan oleh Pahl dan Beitz pada Gambar 8. Meskipun proses perancangan tersebut berbeda terutama langkah-langkah dalam fase, namun secara umum dalam proses perancangan minimal terdapat tiga kegiatan yang harus dilaksanakan, yaitu : 1 analisis masalah, perencanaan dan pengembangan spesifikasi, 2 perancangan konsep produk, 3 perancangan bentuk embodiment design.

2.4.1. Analisis Masalah, Perencanaan dan Pengembangan Konsep

Hasil analisis masalah yang utama adalah pernyataan masalah atau problem statement tentang produk baru. Pernyataan masalah tersebut belumlah berupa solusiproduk baru, tetapi mengandung keterangan-keterangan tentang produk yang akan dirancang Harsokusoemo 2000. Pernyataan masalah sedikitnya mengandung tiga buah unsur, yaitu Harsokusoemo 2000: 1. Pernyataan masalah itu sendiri. 2. Beberapa kendala atau constraints yang membatasi solusi masalah tersebut dan spesifikasi produk. 3. Kriteria keterterimaan acceptability criteria dan kriteria lain yang harus dipenuhi produk. Spesifikasi produk mengandung keinginan-keinginan penggunabagian pemasaran tentang produk yang akan dibuat. Spesifikasi produk merupakan dasar dan pemandu bagi perancang dalam merancang produk dan spesifikasi produk tersebut akan menjadi tolak ukur pada evaluasi hasil rancangan produk Harsokusoemo 2000. Spesifikasi produk mengandung hal-hal berikut ini Harsokusoemo 2000: 15 1. Kinerja atau performance yang harus dicapai produk. 2. Kondisi lingkungan seperti temperatur, tekanan dan lain-lain yang akan dialami produk. 3. Kondisi operasi lain. 4. Jumlah produk yang akan dibuat. 5. Dimensi produk. 6. Berat produk. 7. Ergonomika 8. Keamanan dan safety 9. Harga produk Gambar 8. Diagram alir proses perancangan Pahl dan Beitz 1996 dalam Harsokusoemo 2000

2.4.2. Fase Perancangan Konsep Produk atau Conceptual Design Phase

Harsokusoemo 2000 menyatakan bahwa konsep produk adalah solusisolusi-solusi alternatif dari masalah dalam bentuk skema scheme. Masalah dalam hal ini adalah produk baru yang dipandang sebagai masalah perancangan yang memerlukan solusi. Fase ini dalam bahasa perancangan dikenal dengan fase pencarian konsep-konsep produk yang memenuhi fungsi dan karakteristik produk. Fase perancangan ini menuntut semua kemampuan dan kreativitas perancang dan merupaka fase yang sangat memberi peluang untuk mendapatkan solusi yang baru, baik dan original. 16 Berdasarkan hasil fase pertama proses perancangan, yaitu penyusunan spesifikasi perancangan dan perencanaan maka dicarilah beberapa konsep produk yang dapat memenuhi syarat dalam spesifikasi tersebut. Pada tahapan pembuatan konsep ini biasanya meliputi perancangan fungsional dari komponen-komponen yang ada dalam produk. Segala batasan seperti kendala ruang dan ergonomika diperhitungkan dalam fase ini. Dimensi-dimensi penting biasanya dicantumkan dalam sketsa pada fase konsep ini. Harsokusoemo 2000 menyatakan bahwa kini pencarian konsep dilakukan dengan terlebih dahulu 1 menyususn sistem fungsi produk, yang dilanjutkan dengan 2 menyusun konsep produk sistem komponen berdasarkan fungsi produk. Fungsi berbentuk abstrak, sedangkan konsep produk mempunyai bentuk fisik. Fungsi menyatakan atau menggambarkan apa yang dilakukan produk, sedangkan bentuk konsep produk menggambarkan bagaimana produk melaksanakan fungsi tersebut. Harsokusoemo 2000 selanjutnya juga menyatakan bahwa fungsi dapat dideskripsikan sebagai aliran energi, aliran material danatau aliran informasi, yang digambarkan sebagai blok fungsi dengan aliran masuk dan aliran keluar. Jenis energi dapat berupa energi mekanis, energi listrik, energi termal.

2.4.3. Perancangan Produk