Gamb Permasalah utam
berikut : 1 sebaran suh terbawah; 2 tumpukan
terkena aliran udara; 3 t dari pengering keluar me
matahari menyebabkan r sehingga tidak mampu me
4.4. Pengujian Se
Pengujian seteng dengan kapasitas penuh y
dengan kadar air rata-rata kadar air akhir yang dita
Pengujian dilakukan pada pukul 14.00.
Gamb bar 26. Grafik hubungan laju pengeringan dengan iradi
ama yang menyebabkan bahan tidak kering secara m suhu yang tidak seragam pada ruang pengering, teru
n bahan yang terlalu tinggi menyebabkan tidak sem turbin ventilator yang tidak berjalan menyebabkan la
menjadi sangat lambat; 4 posisi turbin ventilator ya radiasi matahari terhalang; 5 pengumpanan kayu
mempertahankan suhu ruang pengering yang konstan.
Setengah Kapasitas
ngah kapasitas dilakukan karena melihat hasil yang dip yang kurang maksimal. Massa bahan awal yang dikeri
ata 69.47 bb 232.26 bk. Lama waktu yang diper itargetkan adalah 28 jam dan menghabiskan kayu ba
da tanggal 25 April 2012 pukul 8.30 sampai dengan
mbar 27. Grafik iradiasi surya harian pada pengujian ked
36
diasi
merata adalah sebagai rutama pada empat rak
emua permukaan bahan laju perpindahan uap air
yang menghalangi sinar yu bakar terlalu sedikit
diperoleh pada pengujian eringkan sebanyak 95 kg
erlukan untuk mencapai bakar sebanyak 56.7 kg.
n tanggal 26 April 2012
edua
Iradiasi surya ra Gambar 27 menunjukkan
pengujian ini adalah 73.2 selama pengeringan. Kon
hasil pengujian sebelumn setengah kapasitas ini. Pa
Suhu rata-rata pe 36.2
o
C. Rentang perbeda rata-rata suhu pengering 4
Sebaran suhu pada ruang
G Gambar 28 menu
karena pengumpanan baha banyak pada pukul 6.30 d
terutama untuk sampel ba Gambar 29 menu
saat menjelang pukul 7 pa pengering akibat penamba
beberapa jam sebelumnya tengah malam hingga me
pengeringan juga sangat langsung.
rata-rata untuk pengujian dengan setengah kapasitas an grafik iradiasi surya selama pengujian. Total panas
3.2 MJ. Energy share dari matahari 7.31 dari total e ontribusi energi matahari pada pengujian kedua ini tida
mnya yaitu 7.72. Kontribusi energi matahari turun Pada hari kedua pengujian digunakan juga biomassa pa
pengering untuk bagian atas, tengah dan bawah adalah daan suhu pada uji kedua ini tidak jauh berbeda dengan
g 41.1
o
C tidak jauh berbeda dibandingkan saat kapasita g pengering diberikan pada Gambar 28.
Gambar 28. Grafik hubungan sebaran suhu dengan RH nunjukkan suhu turun mencapai 30
o
C pada saat menjel ahan-bakar berkurang pada saat menjelang pagi. Kayu b
0 dan hal ini ternyata memberikan efek pada meningk bahan yang berada di tengah dan di bawah.
nunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya pengum pagi laju pengeringan juga meningkat. Selain karena me
bahan biomassa, diduga hal ini juga terjadi karena terj ya. Tempering ini diduga terjadi karena pada beberapa
menjelang pagi, karena pada saat tersebut suhu ruan at rendah, hal ini menyebabkan terjadi tempering pa
37
tas adalah 451.6 Wm
2
. s yang diperoleh selama
l energi yang digunakan dak jauh berbeda dengan
n 0.41 pada pengujian pada pukul 6.00-12.00.
lah 45.4
o
C, 41.5
o
C dan pengujian pertama dan
itas penuh yaitu 40.9
o
C.
jelang pagi hal ini terjadi bakar diumpankan lebih
gkatnya laju pengeringan umpanan biomassa pada
eningkatnya suhu ruang erjadinya tempering pada
pa jam sebelumnya dari angan menurun dan laju
pada bahan secara tidak
Gamb Laju pengeringan
kapasitas penuh. Pada p sampel adalah 8.56 bk
Laju pengeringan ini me cukup baik hal ini dise
putarannya dengan mengg pengujian kapasitas pen
permukaan bahan dan ua mudah. Gambar 30 menu
ruang pengering. Perbeda
Gamb Suhu udara peng
antara suhu udara dan suh terjadi baik sehingga selis
suhu udara pengering rata bahan dan suhu udara pe
kapasitas. Penurunan kad pada Gambar 31.
mbar 29. Grafik hubungan laju pengeringan terhadap wa an pada pengeringan kedua ini juga lebih cepat dibandi
pengujian setengah kapasitas ini laju pengeringan r kjam, lebih besar dibanding pengujian pertama yang
meningkat lebih cepat dikarenakan proses pengeluara isebabkan turbin ventilator bekerja lebih baik, tur
ggunakan motor DC 12V. Selain itu, tumpukan bahan enuh sehingga memungkinkan udara menyebar leb
uap yang dilepaskan bahan juga dapat keluar dari tu nunjukkan bahwa perubahan suhu bahan mengikuti pe
daan antara suhu udara pengering dengan suhu bahan tid
mbar 30. Grafik hubungan suhu pengering, suhu bahan d ngering rata-rata 41.1
o
C, sementara suhu bahan rata-ra uhu bahan tidak terlalu jauh hanya sekitar 3
o
C, artinya p lisih suhu bahan suhu pengering rendah. Pada saat pen
ata-rata adalah 40.9
o
C dan suhu bahan rata-rata 36.9 pengering 4
o
C, tidak berbeda jauh dibandingkan deng adar air selama pengujian setengah kapasitas untuk sem
38
waktu ding pada saat pengujian
rata-rata untuk seluruh ng hanya 4.50 bkjam.
ran uap air berlangsung urbin ventilator dibantu
an juga tidak setebal saat lebih merata ke semua
tumpukan dengan lebih perubahan suhu udara di
tidak terlalu besar.
n dan iradiasi rata 38.2
o
C. Perbedaan a proses pemanasan yang
engujian kapasitas penuh .9
o
C, selisih antara suhu ngan pengujian setengah
mua sampel dapat dilihat
G Sampel 3 dan 4 b
dengan yang lainnya, laju 4 adalah 7.92 bkjam. S
bkjam dan 8.04 bkj berturut-turut adalah 9.43
terhadap laju pengeringan
Gamba Peningkatan laju
hari laju pengeringan cend yang juga menurun. Laju
seharusnya laju pengumpa biomassa sama sekali. S
seharusnya diumpankan b kJkg Gaoss 2008.
Kadar air akhir r ini melebihi target 13 b
Gambar 31. Grafik hubungan kadar air terhadap waktu 4 berada di rak teratas sehingga laju pengeringannya leb
ju pengeringan untuk sampel 3 adalah 9.19 bkjam se Sampel 2 dan 5 yang berada di tengah laju pengeringan
jam. Sampel pada bagian bawah yaitu sampel 1 dan 43 bkjam dan 9.19 bkjam. Gambar 32 manunjukk
an.
bar 32. Grafik hubungan kadar air terhadap laju pengeri ju pengeringan terjadi seiring terjadinya peningkatan ira
enderung rendah karena beban pengeringan meningkat a ju pengumpanan bahan bakar juga rendah hanya 3.3
panan bahan bakar adalah 19.25 kgjam apabila siang h Sedangkan jika pada siang harinya digunakan bioma
biomassa sebanyak 7.7 kgjam dengan asumsi nilai k r rata-rata yang dicapai untuk seluruh sampel adalah 8.8
bb. Efisiensi total pengering untuk pengujian seteng
39
lebih cepat dibandingkan sedangkan untuk sampel
annya berturut-turut 7.61 n 6 laju pengeringannya
kkan hubungan kadar air
eringan iradiasi. Pada saat malam
t akibat suhu lingkungan 3 kgjam. Secara teoritis
harinya tidak digunakan massa maka malam hari
kalor kayu bakar 16351 .81 bb. Kadar air akhir
ngah kapasitas ini hanya
40
14.84 turun 3.46 dari pengujian kapasitas penuh yaitu sebesar 18.3 . Penurunan ini terjadi karena banyak energi biomassa yang hilang, biomassa yang diumpankan pada pengujian kedua ini
hampir 67 dari total biomassa yang digunakan pada pengujian kapasitas penuh meskipun massa bahan yang dikeringkan hanya setengah dari pengujian sebelumnya Tabel 10 memberikan
perbandingan kinerja pengering untuk ketiga pengujian. Tabel 10. Perbandingan Performansi Pengering untuk Ketiga Pengujian