Hubungan Antara Kinerja dan Kepemimpinan Penelitian Terdahulu yang Relevan

16 jangan sampai menunggu timbulnya suatu masalah. Di samping itu, informasi tentang kinerja pegawai diperlukan pula, bila suatu saat seorang pimpinan ingin merubah sistem yang ada. Handoko 2004 mengatakan, penilaian kinerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja pegawai. Kegiatan penilaian kinerja dapat memperbaiki keputusan- keputusan manajemen sumber daya manusia MSDM dan memberikan umpan baik kepada para pegawai tentang pelaksanaan kerjanya. Handoko 2004 mengatakan, bahwa manfaat penilaian kinerja adalah : a. Perbaikan prestasi kerja. b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi. c. Keputusan-keputusan penempatan. d. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan. e. Perencanaan dan pengembangan karir. f. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing. g. Ketidakakuratan informasi. h. Kesalahan rencana design pekerjaan. i. Kesempatan kerja yang adil. j. Tantangan eksternal.

2.3 Hubungan Antara Kinerja dan Kepemimpinan

Bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara tidak langsung terhadap tingkat prestasi kerja pegawai melalui pemimpin yang memiliki peran membentuk iklim organisasi yang lebih kondusif, dari iklim yang lebih kondusif itu terbentuklah tingkat prestasi kerja pegawai yang lebih baik. Selain itu memberdayakan bawahannya agar mampu meningkatkan produktivitasnya dalam mencapai tujuan pembangunan. Terdapat 4 empat faktor yang menentukan perilaku kerja manajemen suatu perusahaan, yaitu 1 budaya perusahaan; 2 struktur, sistem, rencana dan 17 kebijakan formal; 3 kepemimpinan leadership; dan 4 lingkungan yang teratur. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat pada organisasi bersangkutan. Maka mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan sangat dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut didalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya, terutama kinerja para pegawainya.

2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Wahyu Andi Wibowo 2010, melakukan penelitian berjudul Analisis Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Pegawai Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati. Subyek yang digunakan untuk penelitian adalah pegawai Bank Negara Indonesia Cabang Pati, Jawa Tengah. Peubah kinerja pegawai yang digunakan meliputi kemampuan teknis, kemampuan konseptual dan kemampuan hubungan interpersonal. Rini Natalia 2010, menarik kesimpulan bahwa dimensi gaya kepemimpinan Kepala Cabang PT. Taspen Persero adalah dimensi gaya kepemimpinan atas dasar pertimbangan tinggi dan dimensi gaya kepemimpinan menurut struktur tinggi. Pengaruh dimensi gaya kepemimpinan Kepala PT. Taspen Persero terhadap kinerja pegawai yang dihasilkan berpengaruh baik dan menghasilkan kinerja bagus, artinya pimpinan perusahaan ini sudah dapat mengkombinasikan dimensi gaya kepemimpinan menurut struktur dan atas pertimbangan dengan baik, karena dari kedua 2 dimensi gaya kepemimpinan yang ada, pemimpin perusahaan dapat memberikan pengaruh yang baik bagi setiap pegawai yang ada. Menurut Ana Mangopang 2010, Mayoritas penerapan Gaya Kepemimpinan pada Kantor Distrik Abepura adalah Gaya Telling. Kepala Distrik menerapkan gaya Telling. Sekretaris distrik menerapkan gaya Telling. Kepala seksi pemerintahan menerapkan gaya kepemimpinan participating, kepala seksi pemberdayaan masyarakat menerapkan gaya kepemimpinan 18 delegating. Sedangkan kepala seksi ketentraman menerapkan gaya kepemimpinan selling, kepala seksi kesejahteraan menerapkan gaya kepemimpinan selling serta kepala seksi pelayanan umum menerapkan gaya kepemimpinan telling. 19

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi pendidikan dituntut dapat merumuskan dan mengkomunikasikan visi dan misi yang jelas dalam memajukan pendidikan. Suasana kerja kondusif memudahkan pencapaian semua program pendidikan yang telah menjadi komitmen bersama dan pekerjaan dalam suatu organisasi. Demi terwujudnya visi dan misi tersebut, diperlukan peran seorang pemimpin yang mampu menggunakan kewenangannya dalam merubah sikap dan perilaku pegawai agar bekerja dengan giat dan mencapai hasil optimal. Dalam hal ini kinerja pegawai akan sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Baik atau buruk kinerja perusahaan inilah yang pada akhirnya akan menentukan pencapaian tujuan perusahaan. Untuk kepentingan penelitian ini, kinerja pegawai dipandang sebagai hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi atau perusahaan sesuai wewenang dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan organisasi, atau perusahaan. Ukuran-ukuran kinerja pegawai ini meliputi mutu kerja dan kuantitas kerja. Kinerja pegawai selain dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpinnya, juga dipengaruhi oleh karakteristik pegawai yang bersangkutan serta situasi yang terdapat pada lingkup organisasi. Berdasarkan teori di atas didapat suatu pemikiran dari permasalahan yang dihadapi adalah adanya peubah bebas independent variable, yaitu gaya kepemimpinan. Kemudian gaya kepemimpinan tersebut diidentifikasikan mempunyai hubungan dengan kinerja pegawai sebagai peubah terikat dependent variable yang berasal dari faktor-faktor yang