Model Pendugaan Hubungan Massa Karbon Akar dengan Diameter dan Tinggi Pohon

34 disajikan model untuk menduga potensi biomassa akar dengan melihat hubungan antara biomassa dengan diameter, biomassa dengan diameter dan tinggi. Tabel 14 Model pendugaan hubungan biomassa akar dengan diameter dan tinggi pohon Bagian Model Persamaan S P R 2 adj F hitung F tabel 95 F tabel 99 Akar WA = 0,0134896D 2,46 0,115645 0,000 98,3 400,08 5,9874 13,7450 WA = 0,0074131D 2,04 H 0,706 0,145721 0,000 98,3 204,46 5,7861 13,2739 Keterangan : R 2 adj = Koefisien determinasi P = Taraf nyata S = Simpangan baku = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 99 Pada Tabel 14 disajikan model pendugaan untuk menduga biomassa akar dengan melihat hubungan antara biomassa akar dengan diameter dan tinggi pohon. Pada persamaan yang menggunakan hubungan antara biomassa akar dengan diameter dapat dilihat bahwa koefisien determinasi adjustment R 2 adj bernilai 98,3. Sedangkan persamaan yang menggunakan hubungan antara biomassa akar dengan tinggi dan diameter pohon memiliki R 2 adj yang sama yaitu 98,3. Dari Tabel 13 terlihat bahwa seluruh persamaan atau model tersebut dapat diterima P 0,01, dan memiliki nilai F hitung yang lebih besar dibandingkan dengan F tabel, sehingga peubah bebasnya tinggi dan diameter memiliki pengaruh nyata terhadap perubahan biomassa akar.

5.11 Model Pendugaan Hubungan Massa Karbon Akar dengan Diameter dan Tinggi Pohon

Berdasarkan hasil perhitungan biomassa dan kadar karbon, dapat ditentukan model pendugaan hubungan massa karbon akar pohon dengan diameter dan tinggi pohon. Dengan mengetahui diameter dan tinggi pohon Mangium, maka dapat diketahui jumlah massa karbon akar dengan menggunakan persamaan alometrik, sehingga untuk selanjutnya tidak perlu lagi menggali akar atau merusak pohon untuk mengetahui jumlah biomassa dan massa karbon yang terkandung dalam akar. Besarnya massa karbon yang terdapat pada pohon, khususnya pada bagian batang erat kaitannya dengan tingginya biomassa bagian batang jika dibandingkan dengan bagian pohon yang lainnya. Massa karbon perpohon meningkat dengan 35 cepat seiring bertambahnya diameter dan umur pohon. Peningkatan ini seiring dengan besarnya biomassa tegakan yang berarti secara tidak langsung semua faktor yang memengaruhi biomassa akan berpengaruh juga terhadap simpanan karbon. Semakin besar biomassa pohon, maka massa karbon pada pohon tersebut juga semakin besar. Sehingga keduanya memiliki hubungan yang positif. Menurut Retnowati 1998, hasil fotosintesis digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan pertumbuhan ke arah horisontal dan vertikal. Oleh karena itu, semakin besarnya diameter disebabkan oleh penyimpanan biomassa hasil konversi CO 2 yang semakin bertambah besar seiring dengan semakin banyaknya CO 2 yang diserap pohon tersebut. Pemilihan persamaan alometrik terbaik dilakukan dengan menguji beberapa persamaan. Bentuk persamaan yang diujikan dan dipakai untuk pendugaan massa karbon akar ini adalah model yang hanya terdiri dari satu peubah : CA = aD b dan model yang terdiri dari dua peubah : CA = aD b1 H b2 . Dimana CA adalah massa karbon akar dalam kgpohon, D adalah diameter dalam centi meter, H adalah tinggi pohon dalam meter dan a,b adalah konstanta. Pada Tabel 15 disajikan model untuk menduga massa karbon akar dengan melihat hubungan antara massa karbon dengan diameter, massa karbon dengan diameter dan tinggi. Tabel 15 Model pendugaan hubungan massa karbon akar dengan diameter dan tinggi pohon Bagian Model Persamaan S P R 2 adj F hitung F tabel 95 F tabel 99 Akar CA = 0,0048977D 2,56 0,118676 0,000 98,30 418,64 5,9874 13,7450 CA = 0,0039810D 2,52 H 0,138 0,118637 0,000 98,30 205,96 5,7861 13,2739 Keterangan : R 2 adj = Koefisien determinasi P = Taraf nyata S = Simpangan baku = Berbeda sangat nyata p 0,01 pada selang kepercayaan 99 Pada Tabel 15 disajikan model pendugaan untuk menduga massa karbon akar dengan melihat hubungan antara massa karbon akar dengan diameter dan tinggi pohon. Pada persamaan yang menggunakan hubungan antara massa karbon akar dengan diameter dapat dilihat bahwa R 2 adj bernilai 98,3. Sedangkan persamaan yang menggunakan hubungan antara massa karbon akar dengan tinggi 36 dan diameter pohon memiliki R 2 adj yang sama yaitu 98,3. Dari Tabel 15 terlihat bahwa seluruh persamaan atau model tersebut dapat diterima P 0,01 dan memiliki nilai F hitung yang lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel, sehingga peubah bebasnya tinggi dan diameter memiliki pengaruh nyata terhadap perubahan massa karbon akar.

5.12 Model Pendugaan Hubungan Massa Karbon Akar dengan Massa Karbon Pohon di Atas Tanah