8
bagian batang yaitu sebesar 47,3 , sedangkan terendah terdapat pada bagian daun yaitu sebesar 36,20 . Rachman, 2009
2.7 Kadar Abu
Kadar abu adalah jumlah oksida-oksida logam yang tersisa pada pemanasan tinggi. Abu tersusun dari mineral-mineral terikat kuat pada arang
seperti kalsium, kalium dan magnesium. Komponen utama abu dalam beberapa kayu tropis ialah kalium, kalsium, magnesium, dan silika. Galat dalam penetapan
kadar abu dapat disebabkan oleh hilangnya klorida logam alkali dan garam-garam amonia serta oksidasi tidak sempurna pada karbonat dari logam alkali tanah
Achmadi, 1990.
2.8 Kadar Zat Terbang
Kadar zat terbang menunjukkan kandungan zat-zat yang mudah menguap yang hilang pada pemanasan 950
o
C yang terkandung pada arang. Secara kimia zat terbang terbagi menjadi tiga sub golongan, yaitu senyawa alifatik, terpena dan
senyawa fenolik. Zat-zat yang menguap ini akan menutupi pori-pori kayu dari arang Haygreen Bowyer 1982.
2.9 Kadar Air
Kadar air didefinisikan sebagai berat air yang terdapat di dalam kayu yang dinyatakan dalam persen terhadap berat kering tanur. Perhitungan kadar air dapat
digunakan untuk menduga biomassa pohon. Dalam penentuan uji kadar air digunakan 2 metode oven, yaitu metode temperatur rendah 103±2°C dan metode
temperatur tinggi 130 - 133°C. Kedua metode tersebut dapat digunakan dalam penentuan kadar air Bonner, 1995.
2.10 Persamaan Alometrik
Persamaan alometrik merupakan hubungan antara suatu peubah tak bebas yang diduga oleh satu atau lebih peubah bebas, contohnya adalah hubungan antara
volume pohon, biomassa atau massa karbon dengan diameter dan tinggi pohon. Dalam hubungan ini volume pohon, biomassa atau massa karbon merupakan
peubah tak bebas yang besar nilainya diduga oleh diameter dan tinggi pohon yang
9
disebut sebagai peubah bebas. Hubungan alometrik biasanya dinyatakan dalam suatu model alometrik. Persamaan tersebut biasanya menggunakan diameter
pohon yang diukur setinggi dada atau diukur 1,3 m dari permukaan tanah sebagai dasar. Pada Tabel 1 dan Tabel 2 disajikan hubungan model persamaan alometrik
dari biomassa dan massa karbon dari jenis pohon Acacia crassicarpa Tabel 1 Model persamaan alometrik terpilih untuk pendugaan biomassa pohon
Acacia crasicarpa
No. Bentuk Hubungan
Model Terpilih
Persamaan 1
Dbh-Biomassa Akar Power
WA = 0,025 D
2,414
2 Dbh-Biomassa Batang
Power WB = 0,019 D
2,977
3 Dbh-Biomassa Cabang
Growth WC = e
0,746+0.129D
4 Dbh-Biomassa Daun
Power WD= 0,398 D
1,155
5 Dbh-Biomassa Pohon
Power WT = 0,165 D
2,399
Keterangan : WA = Biomassa akar
WB = Biomassa batang WC = Biomassa cabang
WD = Biomassa daun WT = Biomassa total
Sumber : Adiriono, 2009
Tabel 2 Model persamaan alometrik terpilih untuk pendugaan massa karbon pohon
Acacia crasicarpa
No. Bentuk Hubungan
Model Terpilih
Persamaan 1
Dbh-Karbon Akar Power
CA = 0,012 D
2,415
2 Dbh-Karbon Batang
Power CB = 0,009 D
2,977
3 Dbh-Karbon Cabang
Power CC = 0,067 D
1,180
4 Dbh-Karbon Daun
Power CD = 0,200 D
1,154
5 Dbh-Karbon Pohon
Power CT = 0,083 D
2,399
Keterangan : CA = Massa karbon akar
CB = Massa karbon batang CC = Massa karbon cabang
CD = Massa karbon daun CT = Massa karbon total
Sumber : Adiriono, 2009
III METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian