Isolasi Bakteri Penitrifikasi HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Isolasi Bakteri Penitrifikasi

Sumber isolat yang digunakan dalam penelitian ini berupa sampel tanah yang berada di sekitar kandang ternak dengan jenis ternak berupa sapi, kerbau, kambing dan ayam. Lokasi pengambilan sampel tanah ini berada di 14 daerah yang berada di sekitar Kabupaten Bogor Tabel 1. Pengambilan sampel tanah dilakukan di sekitar kandang ternak dengan alasan bahwa tanah di sekitar kandang ternak tersebut mengandung nitrat yang berasal dari kotoran ternak. Kotoran ternak tersebut, baik berupa feses ataupun urinnya mengandung nitrogen. Variasi kandungan nitrogen tersebut bergantung pada pakan yang dikonsumsi, tingkat kelarutan protein kasar pakan, serta kemampuan ternak untuk memanfaatkan nitrogen asal pakan Mathius, 2010. Menurut Holt et al. 1994, pada umumnya bakteri penitrifikasi yang memiliki habitat di tanah berasal dari genus Nitrosomonas dan Nitrobacter. Selain itu, digunakan pula media spesifik untuk masing-masing bakteri tersebut. Sehingga diduga bahwa isolat bakteri penitrifikasi “Nitrosomonas” dan “Nitrobacter” yang diperoleh dari sampel tanah di sekitar kandang ternak ini merupakan bakteri yang berasal dari kedua genus bakteri tersebut. Namun, masih diperlukan karakteristik dan identifikasi lebih lanjut untuk mengetahuinya. Kandungan nitrat yang tinggi pada sampel yang berasal dari tanah di sekitar kandang ternak diduga merupakan habitat yang sangat baik bagi populasi Nitrosomonas sp. dan Nitrobacter sp. Kedua jenis bakteri ini disebut pula sebagai bakteri penitrifikasi Nitrifying Bacterial. Keberadaan populasi bakteri nitrifikasi di dalam tanah sering dipakai sebagai indikator penting dalam menilai kualitas atau kesehatan tanah karena jumlah jenisnya yang terbatas Ropel dan Ophel- Keller, 1997 dalam Simanungkalit et al., 2007. Tanah-tanah tersebut selanjutnya diinokulasikan ke dalam media spesifik dalam bentuk cair untuk isolasi Nitrosomonas dan Nitrobacter. Metode isolasi yang digunakan adalah enrichment culture yang diungkapkan pertama kali oleh Winogradsky dan Beijerinck. Metode ini digunakan untuk isolasi dan studi mengenai tipe fisiologi mikrob yang eksis di alam. Penting digunakan dalam skala mikro pada seleksi alami. Media kultur berisi komposisi kimia tertentu dinokulasikan dengan populasi mikrob, misalnya dari sejumlah tanah, dan kemudian dilakukan pengujian terhadap mikrob apa yang dominan tumbuh Stanier et.al, 1976. Enrichment culture ini dilakukan sebanyak 4 kali, tujuannya adalah untuk meminimalisir kandungan bahan organik yang terkandung di dalam sampel tanah sehingga akan mengurangi bakteri heterotrof, mengisolasi mikrob spesifik, serta mengetahui masa produktif dari mikrob. Metode ini menggunakan medium diperkaya, yaitu medium yang ditambahkan zat tertentu yang merupakan nutrisi spesifik untuk jenis mikroba tertentu, sehingga dapat digunakan untuk bakteri yang bersifat kemoheterotrof, kemautotrof, fotosintetik, dan untuk mikrob lain yang bersifat spesifik Sumarsih, 2008. Kultur isolat yang diperoleh dari 14 sampel tanah yaitu masing-masing sebanyak 14 kultur isolat “Nitrosomonas” dan “Nitrobacter”. Setiap isolat tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kultur cair dengan konsentrasi yang berbeda-beda, yaitu 250 ppm NH 4 2 SO 4 , 500 ppm NH 4 2 SO 4 , dan 1000 ppm NH 4 2 SO 4 . Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi mana yang menunjukkan aktivitas “Nitrosomonas” dan “Nitrobacter” paling optimal dalam menurunkan konsentrasi amonium dan meningkatkan konsentrasi nitrat. Pada tahap seleksi kemampuan tiap isolat ini, hanya dilakukan penetapan terhadap konsentrasi amonium dan nitrat,sedangkan penetapan konsentrasi nitrit tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan nitrit yang terbentuk sangat sedikit, hal ini karena nitrit bersifat reaktif, tidak stabil, dan merupakan senyawa peralihan dari oksidasi amonium menjadi nitrat Tresnawati, 2006. Kemudian, dari masing-masing kultur isolat dengan variasi konsentrasi NH 4 2 SO 4 tersebut dipilih 5 isolat “NitrosomonasI” dan “Nitrobacter” terbaik. Kultur isolat dengan konsentrasi NH 4 2 SO 4 yang memberikan hasil optimal untuk aktivitas “Nitrosomonas” maupun “Nitrobacter” juga dipilih masing-masing sebanyak 5 isolat. Setelah itu, 5 pasang isolat tersebut digabungkan dan dikombinasikan satu sama lain, sehingga diperoleh 25 kombinasi pasangan isolat “Nitrosomonas” dan “Nitrobacter” untuk dilakukan pengujian terhadap kemampuannya dalam menurunkan konsentrasi amonium dan meningkatkan konsentrasi nitrat.

4.2. Seleksi Nitrosomonas sp. yang Memiliki Kemampuan Tinggi dalam