Faktor Penyesuaian Faktor Kelonggaran

30 Dalam waktu menunggu pekerja terkadang menyapu dan membersihkan kotoran gabah yang tercecer dilantai. Pada proses pemecahan kulit, pekerja di husker 2 berdiam diri yang sangat lama dibandingkan kerjanya sendiri. Pada proses ini pekerja menunggu wadah penampung keluaran dari paddy separator penuh dengan rata-rata waktu selama 71.05 detiksiklus sedangkan elemen kerja yang terdiri dari menukar, mengangkat dan menuang wadah total hanya selama 8.14 detiksiklus. Pada proses penyosohan pada penggilingan padi skala kecil Lokasi A, keterlambatan terjadi pada saat pekerja berdiam diri menunggu polisher untuk dapat dituang kembali. Polisher pada proses ini memiliki kapasitas yang sudah menurun sehingga penuangan gabah pecah kulit dari mesin husker tidak dapat dilakukan secara kontinyu. Keterlambatan yang terjadi ini mengakibatkan menumpuknya wadah-wadah berisi gabah pecah kulit dari mesin husker karena tidak dapat langsung diproses.

4.2.2 Waktu Normal dan Waktu Baku

Waktu normal adalah waktu yang dibutuhkan oleh pekerja untuk melakukan gerakan dalam pekerjaannya. Waktu normal pada proses penggilingan padi skala kecil di penggilingan Lokasi A dapat dilihat pada Tabel 5, 6 dan 7, untuk proses penggilingan padi skala kecil di penggilingan padi Lokasi B dapat dilihat pada Tabel 8, 9 dan 10, sedangkan untuk penggilingan padi skala besar di penggilingan PDS, Subang dapat dilihat pada Tabel 11, 12, 13 dan 14. Seorang operator dianggap bekerja secara wajar jika seorang operator yang dianggap berpengalaman bekerja tanpa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan dan menunjukkan dalam menjalankan pekerjaannya. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan cara Westinghouse. Waktu siklus rata-rata yang telah didapatkan harus melewati 2 faktor pertimbangan terlebih dahulu, yaitu faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran. Waktu baku didapat dari waktu siklus ditambah dengan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran. Faktor penyesuaian dan kelonggaran ini didapat dari penilaian yang dilakukan melalui pengamatan. Nilai-nilai penyesuaian dan kelonggaran ini dikalikan dengan waktu normal yang ada yang kemudian menjadi faktor penyesuaian dan kelonggaran yang akan ditambahkan dengan waktu normal. Waktu baku yang ditetapkan dapat berfungsi sebagai perencanaan jumlah pekerja yang harus dipekerjakan pada bagian atau proses-proses tertentu agar produktivitas perusahaan meningkat. Hal ini diharapkan dapat memberikan keuntungan lebih pada perusahaan karena semua sumber daya manusia dialokasikan ke tempat-tempat yang tepat dan melakukan kegiatan kerja yang efektif.

1. Faktor Penyesuaian

Faktor penyesuaian ini terdiri dari 4 faktor yang menyebabkan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Keterampilan atau skill didefinisikan sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Nilai-nilai penyesuaian dapat dilihat pada Tabel 4. Tiap elemen kerja memiliki nilai penyesuaian tersendiri tergantung dari pekerja terhadap elemen yang ia kerjakan. Faktor penyesuaian pada tiap elemen dapat dilihat pada lampiran 1- 14. 31 Tabel 4. Nilai Penyesuaian Ketrampilan Usaha Superskill A1 0.15 Superskill A1 0.13 A2 0.13 A2 0.12 Excellent B1 0.11 Excellent B1 0.1 B2 0.08 B2 0.8 Good C1 0.06 Good C1 0.05 C2 0.03 C2 0.02 Average D Average D Fair E1 -0.05 Fair E1 -0.04 E2 -0.1 E2 -0.08 Poor F1 -0.16 Poor F1 -0.12 F2 -0.22 F2 -0.17 Konsistensi Kondisi Kerja Perfect A 0.04 Ideal A 0.06 Excellently B 0.03 Excellently B 0.04 Good C 0.01 Good C 0.02 Average D Average D Fair E -0.02 Fair E -0.03 Poor F -0.04 Poor F -0.07 Sumber : Metode Westinghouse pada Nurmianto, Eko 2004

2. Faktor Kelonggaran

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal, yaitu kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Definisi dari masing-masing faktor dapat dilihat pada Lampiran 15. Kelonggaran waktu untuk kebutuhan pribadi yang diberikan adalah sebesar 5 untuk wanita dan 2 untuk pria, besarnya kelonggaran ini diberikan karena operator bekerja secara terus menerus selama ± 8 jam tanpa istirahat resmi. Faktor kelonggaran untuk rasa fatigue dilihat dari beberapa faktor yang berpengaruh. Faktor yang berpengaruh adalah tenaga yang dikeluarkan, sikap kerja, gerakan kerja, kelelahan mata, temperatur, keadaan atmosfer dan keadaan lingkungan. Faktor kelonggaran waktu dan hambatan-hambatan yang tak terhindarkan diberikan nilai sebesar 5. Dari perhitungan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran sebelummnya, didapatkan bahwa waktu standar pada proses penjemuran, pemecahan kulit, dan penyosohan pada penggilingan kecil dapat dilihat pada Tabel 5, 6 dan 7 untuk penggilingan Lokasi A dan Tabel 8, 9 dan 10 untuk penggilingan padi Lokasi B. Waktu standar yang diperoleh pada penggilingan padi skala besar di penggilingan PDS, Subang dapat dilhat di Tabel 11, 12, 13 dan 14. 32 Tabel 5. Waktu standar proses penjemuran di penggilingan kecil Lokasi A Proses Penjemuran Elemen Rataan Waktu Elemen detik Rating factor Waktu Normal Elemen detik Allowance Waktu Standar Elemen detik Waktu Standar 100kg GKP detik Mengangkat karung ke bahu 3.76 0.22 4.59 0.76 8.08 13.47 Mengangkut dan meletakan karung 13.11 0.15 15.07 0.76 26.53 44.21 Berjalan mengambil karung 15.26 0.03 15.71 0.26 19.8 33 Memotong melepas tali 23.57 0.03 24.28 0.32 32.05 53.41 Berjalan ke karung berikutnya 5.14 0.03 5.28 0.26 6.66 11.09 Menuang gabah 15.7 0.09 17.11 0.36 23.27 38.79 Mengumpul gabah 20.61 0.09 22.46 0.39 31.22 33.31 Menyebar gabah 18.80 0.09 20.50 0.4 28.61 30.61 TOTAL 125 176.22 257.89 Pada proses penjemuran di penggilingan padi Lokasi A pada elemen kegiatan pembalikan gabah yang terdiri dari mengumpulkan gabah dan menyebar gabah, masing-masing dilakukan sebanyak 3 kali setiap hari sehingga total waktu standar adalah 99.93 detik100 kg gabah untuk mengumpul gabah dan 91.83 detik100 kg gabah untuk menyebar gabah. Total waktu standar untuk proses penjemuran adalah 385.73 detik100 kg gabah. Tabel 6. Waktu standar proses pemechan kulit di penggilingan kecil Lokasi A Proses Pemecahan kulit Elemen Rataan Waktu Elemen detik Rating factor Waktu Normal Elemen detik Allowance Waktu Standar Elemen detik Waktu Standar 100kg beras detik Mengambil karung dan membuka tali pada karung 32.56 0.08 35.16 0.66 58.37 137.02 Mengangkat dan menuang gabah 29.06 0.16 33.71 0.8 60.69 142.45 Memasukan hasil gilang dari wadah kecil kedalam karung 16.76 0.03 17.27 0.33 22.96 53.91 Mengatur dan mengganti wadah penampung hasil giling 13.71 0.07 14.67 0.33 19.51 45.79 TOTAL 100.81 161.53 379.17 33 Tabel 7. Waktu standar proses penyosohan di penggilingan Lokasi A Proses Penyosohan Elemen Rataan Waktu Elemen detik Rating factor Waktu Normal Elemen detik Allowance Waktu Standar Elemen detik Waktu Standar 100kg beras detik Mengangkat dan menuang gabah 9.8 0.02 10 0.43 14.3 429.37 Memasukkan beras kedalam karung 17.37 -0.09 15.81 0.32 20.87 626.65 TOTAL 25.81

35.17 1056.02

Tabel 8. Waktu standar proses penjemuran gabah di penggilingan Lokasi B Proses Penjemuran Elemen Rataan Waktu Elemen detik Rating factor Waktu Normal Elemen detik Allowance Waktu Standar Elemen detik Waktu Standar 100kg GKP detik Mengangkat karung ke bahu 3.85 0.01 3.88 0.76 6.83 13.67 Mengangkut dan meletakan karung 20.06 -0.12 17.66 0.76 31.08 62.15 Berjalan mengambil karung 20.07 0.01 20.27 0.26 25.54 51.08 Memotong melepas tali 32.58 -0.22 25.42 0.32 33.55 67.10 Berjalan ke karung berikutnya 2.95 0.01 2.97 0.26 3.75 7.50 Menuang gabah 20.93 -0.37 13.18 0.36 17.93 35.86 Mengumpul gabah 24.91 0.08 34.63 0.39 48.13 72.19 Menyebar gabah 22.88 0.08 24.71 0.4 34.60 51.89 TOTAL 142.72 201.41 361.44 Pada proses penjemuran di penggilingan padi Lokasi B pada elemen kegiatan pembalikan gabah yang terdiri dari mengumpulkan gabah dan menyebar gabah, masing-masing dilakukan sebanyak 3 kali setiap hari sehingga total waktu standar adalah 216.57 detik100 kg gabah untuk mengumpul gabah dan 155.67 detik100 kg gabah untuk menyebar gabah. Total waktu standar untuk proses penjemuran adalah 609.6 detik100 kg gabah.