II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian Siti Nur Rahmawati 2004, dalam Analisis Penawaran Kacang Tanah di Jawa Tengah, diketahui bahwa dalam
meningkatkan kualitas produksi kacang tanah, maka disarankan untuk meningkatkan penggunaan teknologi produksi dan pasca produksi kacang
tanah, meningkatkan penggunaan lahan yang kurang produktif atau mengganti tanaman yang kurang produktif dengan membudidayakan tanaman kacang
tanah untuk perluasan areal panen kacang tanah, sehingga dapat meningkatkan penawaran kacang tanah. Dari hasil analisis diperoleh nilai koefisien
determinasi yang telah disesuaikan R
2
sebesar 90,4 , sedangkan dari uji F diperoleh nilai F hitung 19,908 lebih besar daripada nilai F tabel 3,79.
Variabel harga kacang tanah pada tahun sebelumnya, luas areal panen pada tahun sebelumnya, harga jagung pada tahun sebelumnya, rata-rata jumlah
curah hujan pada tahun tanam, dan trend waktu merupakan variabel penduga yang berpengaruh terhadap penawaran kacang tanah di Jawa Tengah.
Sedangkan berdasarkan nilai koefisien parsial variabel luas areal panen pada tahun sebelumnya mempunyai nilai paling tinggi. Elastisitas penawaran
kacang tanah di Jawa Tengah terhadap variabel harga kacang tanah tahun sebelumnya, harga jagung pada tahun sebelumnya, rata-rata jumlah curah
hujan pada tahun tanam dan trend waktu dalam jangka pendek bersifat inelastis, sedangkan terhadap variabel luas areal panen pada tahun sebelumnya
bersifat elastis. Dan elastisitas penawaran terhadap semua variabel penduga yang berpengaruh terhadap penawaran kacang tanah di Jawa Tengah dalam
jangka panjang bersifat inelastis. Menurut Wahyu dwi Wulandari 2006, dalam Analisis Usaha
Agroindustri Kacang Sangrai di Kabupaten Klaten diketahui bahwa keuntungan per kwintal bahan baku kacang tanah yang diterima agroindustri
skala industri kecil Rp 88.693,- lebih besar daripada skala industri rumah tangga Rp 63.368,-. Profitabilitas agroindustri kacang sangrai skala industri
8
kecil 9,24 lebih besar daripada profitabilitas agroindustri kacang sangrai skala industri rumah tangga 6,48 . Kedua skala usaha tersebut sama-sama
menguntungkan karena profitabilitas lebih besar dari nol. Efisiensi usaha agroindustri kacang sangrai skala industri kecil RC = 1,09 dan agroinduasri
kacang sangrai industri rumah tangga RC = 1,06 menyatakan bahwa kedua skala usaha tersebut belum efisien. Agroindustri kacang sangrai skala industri
kecil KV = 0,09 dan skala industri rumah tangga KV = 0,26 menunjukkan bahwa kedua skala tersebut beresiko rendah.
B. Landasan Teori