DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI KEDAI KOPI ESPRESSO BAR DI SURAKARTA

(1)

commit to user

i

TUGAS AKHIR

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI STRATEGI

PERANCANGAN PROMOSI KEDAI KOPI ESPRESSO BAR

DI SURAKARTA

Diajukan untuk menempuh Tugas Akhir guna Mencapai gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual

Oleh :

Paramitha Kurnia Dewi C 0705024

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………... iv

HALAMAN MOTTO ………... v

KATA PENGANTAR ………... vi

DAFTAR ISI ………... vii

ABSTRAK ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Perumusan Masalah ………... 2

C. Tujuan Perancangan ………... 3

D. Target Visual ………..………... 3

E. Target Market ………..………... 4

BAB II. KAJIAN TEORI ……… 6

A. Desain ...………... 6

1. Pengertian Desain ...………... 6

2. Struktur Desain ………... 7

3. Elemen-elemen Desain ………... 7

4. Aspek-aspek dalam Desain ... 8


(3)

commit to user

viii

6. Unsur-unsur pembentuk Desain ... 12

B. Komunikasi ………....…... 15

1. Pengertian Komunikasi ……… 15

2. Elemen Komunikasi ……….... 15

3. Langkah pengembangan Komunikasi ………... 18

C. Promosi ……….. 18

1. Pengertian Promosi ……….. 18

2. Tujuan Promosi ………...……. 19

3. Bauran Promosi (Promotion Mix)…………..………. 20

D. Brand Activation………. 21

1. Pengertian Brand Activation..……….. 21

E. Periklanan ………... 23

1. Pengertian Periklanan ………. 23

2. Tujuan Periklanan ……… 25

3. Fungsi Iklan ………... 26

4. Elemen Iklan …….……….. 27

5. Konsep Iklan …….……….………. 28

6. Isi Pesan dari Iklan …….……….… 29

F. Media ………..… 30

1. Pengertian Media ………. 30

2. Media Periklanan ………. 30

3. Media Mix ...………... 32

G. Kedai Kopi Espresso Bar ………..…. 34

1. Kedai Kopi ………...………... 34


(4)

commit to user

ix

3. Espresso Bar ………... 36

BAB III. IDENTIFIKASI DATA ………... 38

A. Identifikasi Data Objek ………. 38

1. Sejarah Berdirinya ………... 38

2. Identitas Perusahaan ………... 40

3. Logo Perusahaan ………... 41

4. Struktur Organisasi ... 43

5. Produk ... 43

6. Target Market ... 44

7. Strategi Pemasaran ... 45

8. Promosi yang dilakukan ... 46

B. Kompetitor ………... 48

1. Vervetto Coffee Bar ………...…. 48

2. Rocketz Live Coffee ……… .. 51

C. Analisis SWOT ……….. 54

D. Positioning ………. 57

E. USP (Unique, Selling, Prepositioning)……….. 57

BAB IV. KONSEP PEMIKIRAN DESAIN ………... 59

A. Metode Perancangan ………... 59

B. Konsep Kreatif ………... 60

C. Standar Visual ………...……. 61

1. Graphic standart manual logo ………..……... 61


(5)

commit to user

x

3. Teks ………...………..… 63

4. Tipografi …...………..….. 64

5. Warna ……...………..…. 65

6. Lay Out …………...…………... 65

D. Pemilihan Media ………. 66

1. Media Cetak ……….………... 66

2. Media Luar Ruang …………..…...…... 66

3. Media Online ...………..……. 67

4. Media Percetakan ...……….... 68

5. Merchandise...…………..…………..…... 69

F. Prediksi Biaya ………... 70

BAB V. VISUALISASI KARYA ……… 72

1. Media Cetak ………... 72

a. Iklan Koran ………. 72

2. Media Luar Ruang ………... 73

a. Baliho………. 73

b. VerticalBanner ……….. 74

c. Spanduk ………..….. 75

3. Media Online ………... 76

a. Jejaring Sosial………. 76

1) Facebook ………... 76

2) Twitter………... 77

b. Website ………... 78


(6)

commit to user

xi

4. Media Percetakan ………... 80

a. Poster………..………... 80

b. Stiker ………..………… 81

c. X-Banner ………..…….. 85

d. Bag………..………….. 86

e. Flyer………..………. 87

f. Notes………..…………. 88

g. Backdrop………..….……. 89

5. Marchandise………... 90

a. T-Shirt ………..………….... 89

b. Mug ………...……..……… 92

c. Pin ………...…………..………….. 93

d. Gantungan kunci ………...……….. 95

e. Garskin ………...………...……….. 96

f. Jam ……….………...……….. 98

g. Mouse Pad………...…………... 99

h. Voucher………...……… 101

i. Gantungan Flashdisk……….………...………… 103

BAB VI. PENUTUP ………... 105

A. Kesimpulan ………. 105

B. Saran ……… 106

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Perkembangan pemasaran global bisnis waralaba di Indonesia semenjak beberapa tahun terakhir ini mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa jenis waralaba yang ada yakni waralaba lokal dan waralaba asing memiliki peranan yang potensial dalam membangun fenomena yang terjadi sekarang ini. Bisnis waralaba lokal cukup diminati oleh calon investor dari berbagai kalangan muda hingga kalangan profesional, hal ini terjadi karena mereka dapat berinvestasi dengan dana yang sedikit lebih ringan dibandingkan dengan waralaba asing yang membutuhkan dana lebih banyak.

Salah satu bisnis waralaba yang sedang menjadi fenomena saat ini adalah

coffee shops. Perkembangan coffee shops yang marak beberapa tahun terakhir ini

berdampak pula pada life style masyarakat kita. Salah satu bentuk gaya hidup modern saat ini adalah kebiasaan kelompok masyarakat tertentu yang nongkrong di cafe atau

coffee shops. Para pengunjung dimanjakan dengan fasilitas hotspot atau wi-fi yang

ditawarkan coffee shops atau cafe di Surakarta, di mana banyak kelas menengah berada dalam hal ini termasuk mahasiswa. Para pengunjung memanfaatkan coffee

shops sebagai tempat mencari hiburan, tempat berkumpul, sarana bersosialisasi,

bertukar pikiran, dan memperluas jaringan berbisnis. Di Surakarta sendiri hal ini ditandai dengan banyaknya coffee shops yang telah ada seperti Vervetto, Excelso, Rocketz, dan Kedai Kopi Espresso Bar (Keiko).

Sebagian besar coffee shops yang ada merupakan bisnis waralaba yang diawali dari ketertarikan sebagian anak muda untuk berwirausaha. Dengan modal awal dan


(8)

commit to user

didukung dana dari investor, bisnis waralaba coffee shops ini mulai berdiri. Prospek ke depan yang ditawarkan cukup menjanjikan, menjadikan bisnis coffee shops ini

booming dan mengundang peminat baru.

Dari berbagai bisnis waralaba coffee shops yang ada di Surakarta yakni salah satunya adalah Keiko. Keiko juga berawal dari bisnis waralaba lokal. Keiko sendiri sudah memiliki 11 outlet yang tersebar di Yogyakarta, Surakarta, Jambi, Malang, Surabaya, Aceh, Padang, Jakarta, dan Balikpapan. Dengan mengedepankan konsep

affordability (terjangkau), comfortability (kenyamanan), dan quality (kualitas) di

setiap outletnya menjadikan Keiko memiliki nilai tersendiri dibanding dengan pesaingnya.

Seiring dengan berkembangnya waktu, jumlah coffee shops yang ada di Surakarta juga semakin bertambah. Hal ini menjadikan persaingan semakin ketat antara Keiko dengan kompetitornya, oleh karena itu Keiko memerlukan strategi promosi yang tepat dan efektif. Melihat fenomena yang terjadi, penulis mencoba membuat rancangan promosi Keiko dalam Tugas Akhir , dengan judul “DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI STRATEGI PERANCANGAN PROMOSI

KEDAI KOPI ESPRESSO BAR DI SURAKARTA”.

B.

Perumusan Masalah

Beberapa masalah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan strategi promosi Keiko adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang strategi promosi agar target market tertarik untuk mengunjungi Keiko?

2. Bagaimana menentukan media promosi yang tepat agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat tersampaikan kepada target market?


(9)

commit to user

C.

Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari pembuatan strategi promosi Keiko adalah sebagai berikut: 1. Menemukan strategi promosi yang efektif dan kreatif agar target market tertarik

untuk mengunjungi Keiko.

2. Memilih media promosi yang efektif dan kreatif agar kegiatan promosi yang dilakukan dapat tepat sasaran tersampaikan kepada target market.

D. Target Visual

Adapun Target Visual atau Target Karya yang digunakan sebagai sarana dalam perancangan strategi promosi Keiko adalah sebagai berikut:

1. Media Cetak a. Iklan koran 2. Media Luar Ruang

a. Baliho

b. Vertical Banner

c. Spanduk 3. Media Online

a. Jejaring sosial (Facebook dan Twitter)

b. Website

c. Web banner

4. Media Percetakan a. Poster

b. Stiker

c. X-Banner


(10)

commit to user

e. Flyer

f. Notes

g. Backdrop

5. Merchandise

a. T-shirt

b. Mug c. Pin

d. Gantungan Kunci e. Gantungan Flashdisk

f. Garskin

g. Jam

h. Mouse Pad

i. Voucher

E. Target Market

Target market adalah sasaran yang dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar sasaran adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar. Dalam hal ini yang menjadi target market adalah:

1. Geografis : Surakarta

2. Demografis

a. Jenis kelamin : Pria dan Wanita b. Usia : 21 - 28 tahun

c. Pekerjaan : Mahasiswa, pengusaha muda, karyawan swasta d. Status ekonomi : Menengah dan menengah ke atas


(11)

commit to user


(12)

commit to user

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Desain

1. Pengertian Desain

Desain merupakan sebuah kata dengan banyak makna. Dalam konteks komunikasi visual, desain sudah menjadi bagaian dari tim dalam industri komunikasi. Dunia advertising, publikasi majalah dan surat kabar, pemasaran, dan public

relations, dan yang pasti design juga sudah menjadi salah satu aspek yang

berpengaruh dalam membentuk perilaku suatu masyarakat dan perkembangan ekonominya.

Desainer grafis menggunakan kata (huruf), gambar serta elemen-elemen grafis lain untuk berkomunikasi. Seni mereka merupakan ekspresi verbal-visual. Desainer grafis menjembatani antara klien dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual. Atas nama klien, desainer memberikan informasi, membujuk, mengingatkan, atau menjual dalam bentuk iklan informatif, iklan persuasif, dan iklan pengingat.

Tanpa memerhatikan tugas yang spesifik, desainer grafis mempunyai dua tujuan yang saling berhubungan. Pertama, menyampaikan sebuah pesan ke khalayak. Kedua, menciptakan desain yang menarik dan menyenangkan yang akan menyempurnakan pesan.

Seperti komunikator yang lain, desainer grafis bekerja membuat pesan yang jelas. Seperti seniman yang lain, desainer grafis berkonsentrasi pada estetika. Tercapainya tujuan-tujuan ini bergantung pada seberapa baik desainer mengerti media desain dan masalah desain yang telah dibuat.


(13)

commit to user

Desainer grafis mengambil bagian kata, gambar, dan elemen-elemen grafis lain dan mengaturnya ke dalam komunikasi yang menyatu dalam format.

(M. Suyanto, 2004:27)

2. Struktur Desain

Struktur desain (kerangka desain) biasanya memenuhi syarat sebagai berikut: Memenuhi maksud/fungsi dan kaidah estetika

a. Sederhana

b. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya c. Sesuai dengan material yang digunakan

1. Elemen-elemen Desain

Desain atau rancangan pada dasarnya mempunyai arti sebagai sebuah elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai dengan keperluan pengiklan atau pengemasan. Dapat juga diartikan sebagai usaha deskripsi gagasan bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu benda.

Tata letak atau proses pembuatan layout, adalah merangkai unsur-unsur penunjang menjadi susunan yang menyenangkan dan mencapai suatu tujuan. Layout

juga dapat disebut sebagai bagian seni atau teknik untuk memperindah.

Kaitan layout dengan proses pembuatan iklan sangat erat, karena di dalam

layout terdapat elemen-elemen penting yang harus ada sebagai faktor pendukung bagi

iklan yang akan dibuat. Elemen-elemen penting tersebut adalah sebagai berikut:Judul Judul merupakan suatu kata atau gambaran yang dicetak tebal dan besar. Kemudian diletakkan di atas teks (naskah) atau bagian lain dalam sebuah iklan.


(14)

commit to user a. Ilustrasi

Ilustrasi berarti gambar yang dipergunakan untuk memberi penjelasan atas suatu maksut atau tujuan secara visual. Dalam perkembanganya, ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi juga dapat menghiasi ruang kosong.

b. Keterangan gambar

Pada bagian ini biasanya menggunakan huruf yang kecil, dan ditempatkan di atas atau di bawah tulisan ataupun ilustrasi yang semuanya berfungsi untuk menerangkan gambar dengan jelas.

c. Naskah (teks)

Materi ini berupa pesan utama yang disampaikan kepada penikmat iklan untuk dapat menarik perhatian masyarakat, yang nantinya diharapkan ingin membeli produk yang ditawarkan tersebut.

d. Logo

Pada hal ini logo mempunyai fungsi yang cukup penting karena mewakili dan sebagai simbol perusahaan yang harus ditonjolkan dalam penyampaian pesan. Karena bila logo tersebut sudah sangat dikenal masyarakat, mereka akan dengan sendirinya memakai produk itu tanpa ada penawaran lebih lanjut.

2. Aspek-aspek dalam Desain

Dalam sebuah proses desain yang kita lihat saat ini, perkembangan desain kian lama kian pesat, baik dari segi estetika maupun teknik layout-nya. Apalagi didukung dengan fasilitas yang semakin maju sehingga memudahkan kita untuk bisa bereksperimen lewat karya yang dibuat. Kedua hal di atas tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Untuk dapat menghasilkan desain yang baik perlu adanya


(15)

commit to user

penghayatan seni yang kreatif dan inovatif. Agar dapat memenuhi semua hal tersebut, seorang desainer membutuhkan pengalaman dan juga masukan dari berbagai pihak. Karena tiap orang mempunyai pendapat yang berbeda, sehingga kita harus bisa menerima dengan rendah hati bila desain yang kita buat tidak diterima oleh suatu kelompok tertentu.

Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu diperhatikan, sebagai pendukung baik tidaknya yang akan dibuat, antara lain:

a. Proporsi

Proporsi merupakan bagian atau ukuran, yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili unsur-unsur garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya. Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain, sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat meningkatkan nilai jual.

b. Keseimbangan

Dalam desain, keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan ini dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna.

c. Kontras

Kontras adalah perlawanan. Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk menyatakan sesuatu yang ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol. Unsur yang lebih menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara khusus, untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan.


(16)

commit to user d. Kesatuan

Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu sama lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan. Kesan tersebut diperoleh dengan pengelompokan unsur-unsur yang memiliki hubungan.

e. Harmoni

Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk dengan adanya pembuatan layout

yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus memerhatikan efek kesatuan.

5. Komposisi dalam Desain a. Garis

Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Alatnya antara lain pensil, ballpoint, pointed brush, keyboard,

mouse, dan sebagainya. Garis dapat juga merupakan potongan di permukaan

yang keras, yang biasa disebut grafir. Garis juga didefinisikan sebagai titik-titik yang bergerak. Selain itu, garis juga disebut sebagai jalur terbuka.

b. Bentuk

Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau sesuatu (jalur) yang tertutup. Banyak cara melukiskan bentuk pada permukaan dua dimensi. Salah satu caranya adalah dengan garis. Garis dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk yang datar, seperti lingkaran (bola), elips, silinder, piramid, atau kubus. Bentuk dapat menggambarkan sesuatu yang ingin disampaikan. Misalnya bentuk lingkaran yang menunjukkan kesatuan, segi empat yang menggambarkan kestabilan, piramid terbalik menunjukkan hal yang labil, dll.


(17)

commit to user

Bentuk dapat diisi dengan warna, nada, atau tekstur. Bagaimana bentuk tersebut digambarkan akan menampilkan kualitasnya.

c. Warna

Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif. Empat warna bukan hitam putih: CMYK (cyan, magenta, yellow, black) akan meningkatkan efektivitas dan biaya iklan. Dengan demikian, desain yang dirancang sesuai dengan warna yang disukai pasar akan memberikan keunggulan bersaing dalam periklanan. Warna sulit dikendalikan ketika menampilkan pada layar multimedia, baik di televisi maupun di web.

d. Kontras nilai

Nilai digunakan untuk menggambarkan rentang kecerahan dan kegelapan sebuah elemen visual. Hubungan antar satu elemen dengan elemen lain yang berkaitan dengan kecerahan dan kegelapan disebut kontras nilai. Kontras nilai memberikan citra dan persepsi secara rinci. Kita membutuhkan kontras nilai untuk membaca kata atau tulisan pada suatu layar multimedia. Tulisan pada layar yang mempunyai nilai hampir sama membuat kita kesulitan bahkan tidak bisa membacanya. Gunakan nilai kontras. Misalnya, jika tipe tulisan putih, maka layar berwarna hitam. Perbedaan kontras nilai akan memberikan efek yang berbeda baik visual maupun emosional. Jika rentang kontras sempit maka disebut kontras rendah, jika nilai tinggi disebut kontras tinggi.

e. Tekstur

Tekstur merupakan kualitas permukaan atau papan atau kertas atau halaman elektronik. Di dalam seni, tekstur dikategorikan menjadi dua, yaitu tekstur


(18)

commit to user

permukaannya dengan jari kita. Sedangkan tekstur visual adalah ilusi. Tekstur tersebut memberikan impresi yang sederhana dari tekstur yang nyata.

f. Sinar

Sinar merupakan unsur yang lebih banyak digunakan untuk mengolah foto. Untuk foto yang kurang jelas sinarnya, perlu adanya penambahan komposisi sinar agar sesuai dengan foto yang diharapkan. Penerapan komposisi sinar sangat beraneka ragam, tergantung dari kebutuhan desainer.

g. Tata letak

Komposisi tata letak merupakan pengaturan elemen desain dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Sedikit penataan ulang atas elemen-elemen mekanis dalam multimedia dapat meningkatkan kemampuannya menarik perhatian. Misalnya dalam membuat desain brosur, foto-foto akan lebih tepat bila diletakkan di sebelah kiri.

6. Unsur-unsur Pembentuk Desain a. Huruf (tipografi)

Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia desain grafis, khususnya di bidang desain cetak. Frank Jefkins dalam buku “Periklanan” berpendapat: “Tipografi adalah seni memilih huruf dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia; menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai naskah untuk typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda.”


(19)

commit to user

Ada yang berpendapat bahwa: “Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif”.

Ada juga pendapat bahwa: “Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan citra tanpa kesan secara verbal. Huruf memiliki perpaduan nilai fungsional dan nilai estetik”.

Huruf diberi nama dengan nama penemunya. Gromendel membagi huruf-huruf menjadi 5 kelompok:

1) Roman

Sifatnya serius, kaitnya melengkung. Contoh: Times New Roman.

2) Bodoni

Sifatnya semi serius, agak kaku. Kaitnya tegak lurus. Contoh: Bookman Old Style.

3) Egyptyan

Kesannya misterius, keras, tegas. Kaitnya tebal. Contoh: Pirates

4) Sans Serif

Kesannya ringan, santai. Tanpa kait. Contoh: Arial

5) Dekoratif


(20)

commit to user Contoh: Rage italic.

b. Ilustrasi

Pengertian ilustrasi adalah gambaran atau wujud lain yang menyertai teks. Ilustrasi dan teks merupakan satu kesatuan dengan tujuan untuk menjelaskan teks. Ilustrasi bisa merupakan hal utama atau tambahan di dalam desain. Ilustrasi juga berfungsi sebagai penerang, penjelas, serta penghias dalam buku sehingga menimbulkan rangsangan dan daya tarik bagi pembaca.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ilustrasi dapat mendukung sebuah makna desain, karena iliustrasi dapat menyampaikan kalimat yang panjang sebagai suatu gambar nyata dan punya daya tarik. Sehingga, besar kemungkinan masyarakat akan tertarik untuk memperhatikan iklan, dan akan dapat mengevaluasi iklan tersebut sesuai dengan pengamatannya sendiri.

Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan tanda, dan ilustrasi simbol. Ilustrasi hubungan tanda adalah ilustrasi yang menggunakan tanda lebih spesifik daripada ilustrasi gambar bermakna. Suatu obyek merupakan tanda dari sesuatu. Penggunaan ilustrasi harus sesuai dan letak yang proporsional dengan elemen desain lainnya.

c. Warna

Warna sebagai pelengkap bagi suatu bentuk sebagai penambah kekuatan daya tarik visual. Kekontrasan warna yang khusus adalah panas dan dingin, cemerlang dan suram, cerah dan redup, saling melengkapi dan saling bertentangan. Setiap pribadi bereaksi secara individual terhadap warna, efek dari suatu warna atau kombinasi yang selalu berlainan.

Warna harus dipakai dalam jumlah yang benar. Satu atau dua warna sudah cukup menonjolkan sesuatu. Pemakaian warna yang terlalu banyak atau


(21)

commit to user

terlalu banyak cetakan dalam warna, dapat merusak wajah barang cetakan tersebut.

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi berasal dari perkataan bahasa Latin communicatio yang berarti „pemberitahuan‟ atau „pertukaran pikiran‟. Jadi secara garis besar, dalam suatu proses komunikasi harus terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran/pengertian, antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). (Rosady Ruslan, 2001:77)

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik secara langsung/lisan maupun tidak langsung/melalui media. (Onong Uchjana Effendi, 1986:6)

Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna. (Phil Astrid S. Susanto, 1985:1)

Beberapa teori lain yang perlu kita perhatikan adalah teori dari William Al Big

(Public Opinion), yaitu: “Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang

yang berarti di antara individu”. Sedangkan menurut Noel Gist (Fundamental and

Sociologist), Komunikasi adalah: “Interaksi sosial yang meliputi pengoperan arti-arti

dengan jalan menggunakan lambang.

2. Elemen Komunikasi

Ada sembilan elemen penting dalam komunikasi. Dua elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi yaitu pengirim dan penerima.


(22)

commit to user

Dua elemen lainnya menunjukkan alat-alat komunikasi utama, yaitu pesan dan media. Empat elemen yang lain lagi menunjukkan fungsi utama komunikasi, yaitu penulisan dalam bentuk sandi, membaca tulisan sandi, tanggapan, dan umpan balik. Sedangkan satu elemen terakhir menunjukkan adanya gangguan dalam sistem. Elemen-elemen tersebut adalah:

a. Pengirim (sender)

Pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain. b. Penulisan dalam bentuk sandi (enconding)

Proses mengungkapkan pendapat ke dalam bentuk-bentuk simbolik. c. Pesan (message)

Serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim. d. Media

Saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan-pesan dari pengirim kepada penerima.

e. Pembaca sandi (decoding)

Proses ketika penerima mengartikan simbol-simbol yang dikirim oleh pengirim. f. Penerima (receiver)

Pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim (disebut juga pendengar atau tujuan)

g. Tanggapan (response)

Serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau mendengar pesan-pesan yang dikirimkan oleh pihak pengirim.

h. Umpan balik (feedback)

Bagian dari tanggapan penerima bahwa penerima itu mengkomunikasikan kembali kepada pengirim.


(23)

commit to user i. Gangguan (noise)

Distorsi yang tak terduga selama proses komunikasi, mengakibatkan penerima memeroleh pesan berbeda dari yang dikirimkan pengirim.

(Philip Kotler,1988:238)

Model-model di atas menekankan faktor-faktor penting dalam komunikasi yang efektif. Pengirim harus tahu mana yang ingin mereka jangkau dan tanggapan apa yang mereka inginkan. Mereka harus pandai menyandikan pesan mereka serta memperhitungkan kecenderungan khalayak sasaran dalam membaca simbol pesan mereka. Mereka harus menyediakan saluran-saluran umpan balik, sehingga mereka bisa mengetahui tanggapan khalayak terhadap pesan mereka.

Agar pesan efektif, maka proses penyandian pesan dari pengirim harus bertautan dengan proses pembacaan sandi dari penerimanya. Menurut Wilbur Schramm, pesan harus merupakan simbol-simbol penting yang dikenal dengan baik oleh penerima. Apabila pengalaman pengirim makin mirip dengan penerima, pesan pengirim akan lebih efektif. Suatu sumber dapat menyandikan pesan-pesannya dan pihak penerima dapat membaca pesan itu hanya berdasarkan pengalaman masing-masing. Inilah beban yang diterima oleh komunikator dari tingkat sosial, seperti mereka yang berkecimpung dalam bidang periklanan yang hendak berkomunikasi secara efektif dengan tingkat sosial yang lain, misalnya pekerja pabrik.

Kewajiban pengirim adalah mengusahakan supaya pesan-pesannya dapat sampai pada penerima. Ada gangguan-gangguan yang tak bisa diabaikan, misalnya masyarakat penerima dihadapkan lebih dari 1500 pesan komersial dalam sehari, selain persoalan-persoalan yang harus mereka ikuti. Para anggota masyarakat mungkin tidak menerima pesan yang diharapkan karena tiga hal. Pertama, perhatian yang selektif. Dalam hal ini mereka tidak akan memerhatikan segala sesuatu di sekeliling mereka.


(24)

commit to user

Yang kedua adalah penyimpangan selektif, mereka akan menyalahtafsirkan pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar. Yang ketiga adalah ingatan selektif. Mereka hanya menyerap sebagian kecil pesan yang sampai pada mereka. (Philip Kotler, 1988:240)

3. Langkah Pengembangan Komunikasi

Langkah-lagkah pokok dalam mengembangkan komunikasi yang efektif dan menyeluruh bagi seorang komunikator, yaitu:

a. Mengidentifikasi khalayak sasaran (target audience) b. Menentukan tujuan komunikasi

c. Merancang pesan

d. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi e. Menentukan anggaran promosi

f. Menentukan bauran promosi g. Mengukur hasil promosi

h. Mengelola dan mengoordinasi proses komunikasi

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi berasal dari kata promvere (Latin) atau promotion (Inggris), adalah salah satu dari bauran pemasaran (marketing mix) yang berfungsi merangsang penjualan, berbentuk komunikasi yang informatif dan persuasif sekaligus.

Promosi adalah komponen dari bauran komunikasi pemasaran (marketing

comunicationmix), yaitu suatu perpaduan antara periklanan, penjualan, dan publisitas.


(25)

commit to user

Robinson, pimpinan perusahaan promosi penjualan mengatakan, “Iklan menciptakan lingkungan yang mendukung dan kami mendorong produk hingga ke ujung saluran. Saya tahu kelihatannya berlebihan, namun promosi orang mengitari tempat pembayaran (cash register). (Rapp, Stan & Tom Collins, 1995:113)”

2. Tujuan Promosi

Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran, dijabarkan secara rinci bahwa tujuan promosi adalah sebagai berikut:

a. Menginformasikan

1) Menginformasikan pasar mengenai produk baru 2) Memperkenalkan cara pemakaian baru suatu produk 3) Menyampaiakan perubahan harga kepada pasar 4) Menjelaskan cara kerja produk

5) Menjelaskan jasa-jasa yang disediakan 6) Memutuskan kesan yang salah

7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli 8) Membangun citra perusahaan

b. Membujuk pelanggan sasaran 1) Membentuk pilihan merek

2) Mengalihkan pilihan ke merek lain

3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk 4) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman c. Mengingatkan

1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan mungkin akan dibutuhkan dalam waktu dekat


(26)

commit to user

2) Mengingatkan pembeli mengenai tempat-tempat yang menjual produk perusahaan

3) Membuat pembeli tetap ingat walau tidak ada kampanye iklan 4) Menjaga agar ingatan pembeli jatuh pada produk perusahaan

Promosi diharapkan mampu membangkitkan minat konsumen untuk melakukan tindakan pembelian yang pada akhirnya meningkatkan penjualan. (Fandy Tjiptono, 1995:200)

Sementara itu, Rossiter dan Percy mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

a Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (Category need) b Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada

konsumen (Brand awareness)

c Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (Brand attitude)

d Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (Brand purchase intention) e Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase facilition) f Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning)

Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya orang untuk dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli, dan selalu ingat akan produk tersebut.

3. Bauran Promosi (Promotion Mix) a. Periklanan (Advertising)

Adalah semua bentuk penyajian non-personal, ide-ide, promosi barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.


(27)

commit to user

Adalah insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

c. Publisitas (Publicity)

Berbagai macam program untuk mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau merek sebuah produk.

d. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Adalah interaksi langsung dengan satu atau lebih calon pembeli untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Penggunaan surat, telepon faksimili, e-mail, dan alat komunikasi non personal lainnya untuk melakukan komunikasi dan mendapatkan tanggapan secara langsung dari pelanggan dan calon pelanggan.

(Philip Kotler, 1988:237).

D. Brand Activation

1. Pengertian Brand Activation

Untuk dapat mengkomunikasikan brand kepada konsumen, perusahaan menggunakan komunikasi internal dan eksternal yaitu antara lain dengan sales

promotion, events, public relations, direct maerketing, (pengiriman katalog, surat,

telp, fax, atau email), corporate sponsorship yaitu penawaran produk/jasa dengan bekerja sama dengan periusahaan lain sebagai sponsor, dan advertising yaitu cara untuk memperkenalkan produk/jasa melalui segala macam iklan (Schlutz dan Barnes, 1999:45).


(28)

commit to user

Saat ini sedang marak sebuah cara baru dalam rangka mengkomunikasikan

brand yaitu Brand Activation. Brand activation adalah salah satu bentuk promosi

merek yang mendekatkan dan interaksi merek dengan penggunanya melalui aktivitas pertandingan olahraga, hiburan kebudayaan, sosial, atau aktivitas publik yang menarik perhatian lainya. Dalam konsep Connected Marketing seperti yang dikemukakan penulisnya, Justin Kirby dan Paul Marsden, event atau Brand Activation merupakan salah satu hubungan dalam menciptakan buzz marketing atau pembicaraan (word of

mouth) yang positif tentang perusahaan, produk atau jasa oleh media dan publik.

Para pemasar menggunakan brand activation atau event marketing untuk membina hubungan dengan para konsumen, meningkatkan ekuisitas merek, dan memperkuat ikatan dengan dunia perdagangan. Dengan kata lain, keberhasilan event sangat tergantung pada kesesuaian antara merek, event, dan pasar sasaran. Karena itu, sebagaimana halnya dengan setiap keputusan komunikasi pemasaran lainnya, titik awal brand activation yang efektif adalah menentukan pasar sasaran dan menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh suatu event. Event pemasaran tidak akan bernilai kecuali mencapai tujuan dari event tersebut. Menurut Drs. Paul G. Alberts, direktur dari Brand Base sebuah perusahaan yang khusus mengenai brand activation, brand

activation adalah integrasi semua komunikasi melalui cara yang kreatif dalam rangka

menggerakkan konsumen. Menurutnya avtivation berarti menstimulasi Interest, Trial,

dan Loyality.

Lebih lanjut, menurut Drs. Paul G Alberts, brand activation is deliver the

proof, yang berarti brand activation berfungsi menunjukkan bukti kepada konsumen.

Menurutnya iklan apapun di TV beserta dengan klaim-klaimnya mengenai produknya tetaplah sebuah iklan saja tanpa bukti. Namun apabila perusahaan mengadakan


(29)

commit to user

sebuah activation, disana mereka dapat bertemu langsung dengan konsumen dan membuktikan janjinya tersebut dihadapan konsumen.

Menurut Hermawan Kertajaya, pada bukunya “Markplus Strategy”, mengungkapkan bahwa ada dua macam cara untuk menjaga konsistensi brand yaitu dengan melalui Brand Visualization dan Brand Activation.

Brand vizualization adalah suatu bentuk komunikasi brand melalui bentuk

visualisasi sehingga mudah dipahami dan didingat pelanggan secara cepat. Brand

vizualization termasuk dalam komunikasi brand satu arah (one ways marketing),

contoh dari Brand Visualization adalah advertising. Sedangkan Brand activation

adalah suatu bentuk promosi brand yang dapat mendekatkan konsumen dengan brand

tersebut, serta menimbulkan interaksi antara brand dengan konsumen, dalam satu kegiatan tertentu. Brand activation ini termasuk dalam komunikasi brand dua arah

(two ways marketing), contoh brand activation adalah event.

E. Periklanan

1. Pengertian Periklanan

Dari segi bahasa, advertere (Latin) artinya mengalihkan perhatian, sehingga

advertising dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian

audience terhadap sesuatu. Frank Jefkins mendefinisikan: periklanan mempunyai

tujuan untuk membujuk konsumen untuk membeli. Sedangkan menurut Institute of

Practioners in Advertising (IPA): periklanan mengupayakan suatu pesan penjualan

yang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya. Fred Danzig seorang editor Advertising Age menulis: periklanan dapat membuat Anda membeli


(30)

commit to user

sesuatu yang tidak Anda butuhkan atau inginkan bahkan Anda rela membayar dengan harga yang lebih mahal. (Sigit Santosa, 2002:3)

Iklan berarti pesan yang bertujuan untuk mendorong, membujuk kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989).

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli, seperti yang dikatakan oleh frank Jefkins: “Advertising aims to persuade people to

buy.” Dan sebagai bagian dari bauran pemasaran, bersama-sama dengan komponen lainnya dalam bauran promosi (personal selling, promosi penjualan, dan publisitas) iklan bagaikan salah satu dari empat buah roda mobil. Ketiga roda lainnya adalah produk, harga, dan jalur distribusi. Jika salah satu dari roda tersebut bocor, maka ketiga roda lainnya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak strategi pemasaran. (Rhenald Kasali, 1995:9)

Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai “Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh, masyarakat”.

Pengertian periklanan didefinisikan sebagai “Keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan”. (Rhenald Kasali, 1995:13)

Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan


(31)

commit to user

adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan. (Rhenald Kasali, 1995:51)

Media periklanan meliputi segenap perangkat yang dapat memuat atau membawa pesan-pesan penjualan kepada para calon pembeli. (Frank Jefkins, 1996:84)

Agar iklan yang dihasilkan efektif, program periklanan harus disusun dengan memerhatikan 5M, yaitu:

a. Misi (Mission), apakah tujuan periklanan?

b. Uang (Money), berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk belanja iklan? c. Pesan (Message), pesan apa yang harus disampaikan?

d. Media (Media), media apa yang paling efektif dan efisien?

e. Pegukuran (Measurement), bagaimana mengevaluasi efektivitas iklan?

2. Tujuan Periklanan

Secara umum tujuan suatu perusahaan mengiklankan produknya adalah: a. Menciptakan kesadaran pada suatu merek di benak konsumen

b. Mengomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek

c. Mengembangkan atau mengubah citra personalitas suatu merek d. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi e. Menciptakan norma-norma kelompok

f. Mengedepankan perilaku

g. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan


(32)

commit to user

h. Menarik konsumen menjadi „konsumen yang loyal‟ dalam jangka waktu

tertentu.

i. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial di masa yang akan datang.

(Darmadi Durianto dkk. 2003:12)

3. Fungsi Iklan

Periklanan itu sendiri merupakan satu dari empat cara utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang meyakinkan kepada pembeli dan publik sasaran. Periklanan terdiri dari bentuk-bentuk komunikasi nonpribadi yang diselenggarakan melalui media bayaran dengan sponsor yang nyata. Alat ini sama sekali tidak terbatas pada perusahaan komersial saja.

Iklan memiliki beberapa fungsi, antara lain: a. Informatif

Adalah menginformasikan kepada khalayak sasaran mengenai seluk-beluk produk.

b. Membujuk

Adalah memengaruhi khalayak sasaran untuk membeli. c. Mengingatkan

Adalah menyegarkan informasi yang telah diterima masyarakat. d. Hiburan

Adalah menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak sasaran menerima dan mencerna informasi.

Fungsi iklan yang tersebar adalah membawa pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Iklan menjangkau berbagai daerah yang sulit


(33)

commit to user

dijangkau secara fisik oleh produsen melalui siaran televisi atau radio. Sekalipun memerlukan biaya yang secara nominal besar sekali jumlahnya, bagi produser yang dapat memanfaatkan kreativitas dalam dunia iklan, strategi iklan yang tepat dapat menjadi murah. Namun demikian, promosi dengan menggunakan media massa masih dianggap lebih ekonomis. Nilai ekonomis suatu iklan sangat tergantung pada daya jangkau media yang digunakan serta karakteristik khalayak sasarannya.

4. Elemen Iklan

Untuk menghasilkan iklan yang baik, selain harus memerhatikan struktur iklan di atas, penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus yang dikenal sebagai AIDCA, yaitu:

a. Attention (perhatian)

Iklan harus menarik perhatian khalayak sasaran, baik pembaca, pendengar, dan pemirsa. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah ukuran (untuk media cetak, air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

colour), tata letak (layout), jenis huruf (typografi) yang ditampilkan. Selain itu,

untuk menarik calon konsumen dapat menggunakan cara seperti berikut: 1) Menggunakan headline yang terarah tujuan iklan yang dibuat

2) Menggunakan slogan yang mudah diingat

3) Menonjolkan atau menebalkan huruf pada unsur penting

4) Menggunakan huruf tebal (bold) guna menonjolkan kata-kata penting yang menjual.

5) Menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa paragraf pendek.


(34)

commit to user

b. Interest (minat)

Setelah perhatian calon konsumen berhasil direbut, selanjutnya adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh tentang produk kita. Maka kita harus meningkatkan minat mereka sehingga timbul rasa ingin tahu secara rinci.

c. Desire (kebutuhan atau keinginan)

Kita harus berhasil memunculkan keinginan orang untuk memiliki, atau menikmati produk.

d. Conviction (rasa percaya)

Hingga tahap ini kita sudah sukses menciptakan kebutuhan calon konsumen. Beberapa calon konsumen mulai tertarik, namun masih ada keraguan di dalam diri mereka. Maka kita harus meyakinkan calon konsumen agar tidak goyah dan ragu memilih produk yang kita tawarkan. Hal ini dapat kita tunjang dengan berbagai peragaan, seperti testimonial atau pembuktian, memberi sampel gratis, serta memberi pandangan-pandangan positif.

e. Action (tindakan)

Pada tahap ini kita berupaya membujuk agar calon konsumen segera pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil sampel, mengisi formulir pesanan, atau setidaknya menyimpan dalam ingatan mereka untuk membeli kelak.

5. Konsep Iklan

a. Selling Idea

Bahwa apapun kegiatan untuk berkreativitas dan berestetika, tidak boleh lupa bahwa iklan adalah untuk menjual barang atau jasa.


(35)

commit to user

b. Persuasive

Iklan tidak hanya untuk menjual barang dan gagasan tetapi juga memengaruhi pemikiran konsumen.

c. Unexpected

Iklan yang mengejutkan/tidak umum/tidak terduga.

d. Relevant

Tidak boleh melenceng dari produk yang diiklankan.

e. Simple

Tidak boleh terlalu banyak tema dan pesan yang ingin disampaikan, agar pesan terpaku pada satu hal yang tepat/terfokus dan mudah diterima.

6. Isi Pesan dari Iklan

Ada berbagai macam pendekatan kreatif, di mana semua itu tergantung pada strategi dan konsep periklanan, serta memerhatikan khalayak sasaran yang dituju. Adapun penyampaian pesan dari iklan tersebut dilakukan dengan banyak alternatif cara, apakah dengan hard sell, soft sell, informational, emosional, membuka citra, melawan kompetitor, dan sebagainya.

Untuk lebih ringkasnya dapat digolongkan menjadi tiga dasar isi pendekatan : a. Informasional

Pesan-pesan yang disampaikan berdasarkan fakta dan logika. b. Emosional

Berdasarkan layanan jasa yang ditawarkan, maka pendekatan psikologis secara emosional yang dapat diterapkan adalah pelayanan dan hasil yang memuaskan, bentuk pendekatan yang membangkitkan emosi dan merangsang perasaan tertentu cenderung tidak mudah untuk dilupakan.


(36)

commit to user

c. Image

Image atau citra dibangun berdasarkan gaya atau simbol kehidupan, serta nilai-nilai apa yang diinginkan.

F. Media

1. Pengertian media

Media adalah saluran penyampaian kepada khalayak sasaran. Untuk suatu promosi yang berhasil maka diperlukan suatu media yang tepat dan efektif. Salah satu bagian yang terpenting dalam pengambilan keputusan mengenai promosi adalah menentukan saluran atau media yang paling tepat untuk menyampaikan pesan kepada konsumen yang menjadi sasaran.

2. Media Periklanan

Media dalam dunia periklanan terbagi menjadi tiga, yaitu : a. Media lini atas (above the line media)

Adalah media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan.

1) Media cetak : iklan koran, tabloid, dan majalah 2) Media elektronik : iklan radio, tv, dan situs internet

3) Media luar ruangan : baliho, billboard, umbul-umbul, neon box. 4) Media dinamis : branding mobile, balon udara.

5) Media umum : di jembatan penyebrangan, pos polisi, taman, tempat sampah. b. Media lini bawah (below the line media)

Adalah media yang tidak memberi komisi dan pembayaran sepenuhnya berdasarkan biaya-biaya operasi plus sekian persen keuntungan.


(37)

commit to user

1) Media percetakan: brosur, leaflet, katalog, poster, direct mail, stationery. 2) Media hadiah : kalender, payung, gantungan kunci, mug, kaos, pulpen, notes. 3) Media lain : pameran, point of purchase material, point of sale material, dll c. Media riset

Adalah media khusus yang diciptakan melalui pengadaan riset tentang konsumen dalam kehidupan sehari-hari dengan menampilkan brand-brand

produk. Menggunakan media secara luas dan memunculkan sesuatu yang baru (kurang lazim) dan tidak terduga (unexpected), dengan tujuan untuk lebih menarik minat / menjangkau audiens yang lebih banyak lagi.

1) Pemasangan gambar wajah orang pada dudukan kloset dan tempat sampah 2) Pemasangan iklan pada lantai dan dinding

Seiring dengan lunturnya sistem pengakuan (recognition) dan sistem pembayaran komisi sesuai dengan ketentuan baru dalam Retrictive Trade Practise Act

tahun 1976 dan peraturan Office of Fair Trading Ruling tahun 1979, maka pada dasarnya istilah iklan lini atas (above the line) dan iklan lini bawah (below the line)

telah kehilangan sebagian besar maknanya yang paling mendasar.

Sementara biro-biro iklan dan media yang selama ini bertumpu pada pemasukan iklan above the line merasa kebingungan, biro-biro iklan khusus atau media independent justru tetap mengkonsentrasikan bisnisnya pada media above the line. Tentu saja biro-biro iklan kreatif tidak merasa kebingungan, karena ketentuan baru itu justru melenyapkan kendala utama yang mereka hadapi, yakni ketiadaan pengakuan dari lembaga pemilik media yang tidak memungkinkan mereka memperoleh komisi.

Lebih jauh lagi, di awal dekade 1990-an terjadi resesi yang cukup parah bagi iklan-iklan above the line, sedangkan media-media iklan below the line seperti


(38)

commit to user

pengiriman iklan penawaran produk melalui pos (direct mail) mengalami kenaikan tajam.

Istilah above the line itu, meskipun sering dipakai untuk membedakan pekerjaan biro iklan dan non biro iklan, sebenarnya diciptakan oleh Procter & Gambler untuk memisahkan aneka ragam iklan yang mereka gunakan dalam memasarkan produk-produknya.

Kesalahan sering terjadi bahkan di kalangan pers bisnis sekalipun dengan mengkategorikan bidang hubungan masyarakat (public relation) ke dalam kelompok

below the line. Sebenarnya humas bukan merupakan salah satu bentuk iklan. Dalam

suatu perusahaan, bidang humas memiliki anggaran sendiri, dan biasanya juga dijalankan oleh orang-orang terpisah, bukan oleh mereka yang menangani iklan. Hal ini berlaku baik pada biro humas in house (dalam satu perusahaan) maupun konsultan humas (perusahaan yang khusus bergerak dalam jasa humas). Oleh sebab itu, perlu ditekankan lagi bahwa humas tidak termasuk media iklan below the line.

3. Media Mix

Penetapan media periklanan berkaitan erat dengan strategi dan perencanaan media. Strategi dan perencanaan media dijalankan setelah perusahaan mengidentifikasikan pasar sasaran, serta menentukan sasaran sebelumnya yang akhirnya menentukan strategi yang tepat untuk pencapaiannya.

Dengan alasan tersebut, maka banyak perusahaan memanfaatkan lebih dari satu media, yang dikenal dengan media mix. Media mix merujuk pada penggunaan dua atau lebih bentuk media dalam sebuah rencana periklanan. Hal ini terjadi karena tiap-tiap alat media massa memiliki keunggulan dan kelemahan.


(39)

commit to user

Beberapa alasan dalam menggabungkan media, yaitu :

a. Untuk mencapai masyarakat yang tidak mampu dicapai dengan media pertama. b. Untuk menyediakan paparan ulang tambahan dengan biaya yang lebih murah. c. Untuk mendayagunakan beberapa nilai intrinsic media sehingga memperluas

efektifitas dan kreativitas kampanye iklan.

d. Untuk menyampaikan kupon dalam media utama yang digunakan adalah media penyiaran (broadcast). (Darmadi Durianto dkk, 2003:39)

Faktor Pemilihan Media Mix

Dasar utama penggabungan dua media untuk menaikkan jangkauan total, adalah media sekunder menyediakan tambahan kesempatan paparan iklan melebihi yang ditawarkan oleh media yang pertama. Dalam memeilih media mix, setidaknya ada 7 faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu :

a. Customer (target market)

Media yang diseleksi harus benar-benar mampu mencapai target.

b. Effectiveness

Efektivitas media terhadap iklan atau jenis produk.

c. Competition

Memperhatikan pesaing kuat dan potensial dalam memilih media periklanan.

d. Budget dan Cost per Thousand

Adalah biaya penyampaian iklan per seribu individu atau rumah tangga yang dijangkaunya. Perhitungan ini biasanya digunakan untuk menentukan media yang paling murah yang akan digunakan.

e. Reach, Frequency, Continuity, dan Impact

1) Jangkauan (Reach) adalah jumlah individu yang menyaksikan jadwal media dalam periode tertentu.


(40)

commit to user

2) Frekuensi (Frequency) adalah angka rata-rata berapa kali seseorang menyaksikan suatu iklan yang sama.

3) Kontinuitas (Continuity) hal ini berkaiatan erta dengan frekuensi munculnya media.

4) Dampak (Impact) adalah bahwa dampak setiap media berbeda-beda tergantung jangkauan yang dimiliki media tersebut.

f. Flexibility

Hal yang perlu diperhatikan bagi perusahaan yang sering memanfaatkan situasi kondisi tertentu dengan cepat. Misalnya, perusahaan di bidang jasa atau produk yang sifatnya sering berubah, seperti deposito berjangka.

g. Sales Patern

Digunakan dalam penentuan intensitas periklanan suatu produk. (Darmadi Durianto dkk, 2003:39)

G. KEDAI KOPI ESPRESSO BAR

1. Kedai Kopi

Warung kopi menyediakan tempat berkumpul, berbincang, menulis, membaca, menenangkan diri, mencari hiburan, sekedar menghabiskan waktu. Baik untuk diri sendiri maupun tergabung dalam sebuah kelompok. Warung kopi akhirnya lebih familiar dengan sebutan kafe, mirip dengan sebutanya dalam bahasa Perancis, cafe, atau dalam bahasa Jerman, Kaffeehaus, atau bahasa Italia, Caffe, atau Turki, Kahvehane.

Kafe dalam pemahaman sekarang selalu identik dengan tempat yang menyenangkan yang menyediakan kopi sebagai menu utamanya, dengan tempat duduk yang dapat digunakan untuk berkumpul. Sarana lain yang biasanya dihadirkan


(41)

commit to user

kafe lebih banyak bersifat menghibur, sebut saja musik jazz atau musik akustik. Pertimbanganya warung kopi merupakan tempat yang sering dikunjungi anak-anak muda yang belum diperbolehkan mengunjungi bar. Warung kopi kini menampilkan nilai-nilai kehangatan dan ketenangan. (Eka Saputra, 2008:98)

2. Kopi

Kopi adalah sejenis minuman, biasanya dihidangkan panas, dan dipersiapkan dari biji dari tanaman kopi yang dipanggang. Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam kurun waktu 1998-2000 saja. Diperkirakan pada tahun 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun ( dari FAO ). Kopi merupakan sumber utama kafein. (http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi)

Varietas kopi merujuk kepada subspesies kopi. Biji kopi dari dua tempat yang berbeda biasanya juga memiliki karakter yang berbeda, baik dari aroma (dari aroma jeruk sampai aroma tanah), kandungan kafein, rasa dan tingkat keasaman. Ciri-ciri ini tergantung pada tempat tumbuhan kopi itu tumbuh, proses produksi dan perbedaan genetika sub spesies kopi.

Ada dua jenis penting kopi, yang dihasilkan oleh dua jenis tumbuhan yang berbeda: Arabika adalah kopi tradisional, dan dianggap paling enak rasanya, Robusta memiliki kafein yang lebih tinggi dapat dikembangakan dalam lingkungan di mana Arabika tidak akan tumbuh, dan membuatnya menjadi pengganti Arabika yang murah. Robusta biasanya tidak dinikmati sendiri, dikarenakan rasanya yang pahit dan asam. Robusta kualitas tinggi biasanya digunakan dalam beberapa campuran espresso. Kopi Arabika biasanya dinamakan oleh dermaga di mana mereka diekspor, dua yang tertua adalah Mocha dan Jawa. Perdagangan kopi modern lebih spesifik tentang dari


(42)

commit to user

mana asal mereka, melabelkan kopi atas dasar negara, wilayah, dan kadangkala ladang pembuatnya.

Satu jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya adalah sejenis Arabica dan robusta di Indonesia yang dinamakan kopi luwak. Kopi ini dikumpulkan dari kotoran luwak, yang proses pencernaanya memberikan rasa yang unik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Jenis-jenis_kopi)

3. Espresso Bar

Espressobar adalah jenis kopi yang mengkhususkan diri dalam kopi minuman

yang dibuat dari espresso. Berasal di Italia, espresso bar telah menyebar di seluruh dunia dalam berbagai bentuk. espresso bar biasanya terpusat di sekitar meja panjang dengan tinggi menghasilkan mesin espresso (biasanya kacang untuk cangkir mesin, otomatis atau semi-otomatis mesin pompa-jenis, meskipun kadang-kadang sebuah tuas yang dioperasikan secara manual-dan-sistem piston) dan pajangan yang berisi kue kering gurih dan kadang-kadang barang-barang seperti sandwich. Beberapa

espresso bar kopi juga menjual pernak-pernik, permen, dan bahkan musik. Espresso

bar di Amerika Utara juga di garis depan publik diadopsi secara luas Wi-Fi untuk menyediakan jalur akses internet layanan kepada orang yang melakukan pekerjaan pada komputer laptop di tempat.

Persembahan di espresso bar khas biasanya cukup Italianate di inspirasi;

biscotti, cannoli dan pizzelle adalah umum untuk menemani tradisional caffe latte atau

cappuccino. Beberapa kelas atas espresso bar bahkan menawarkan minuman

beralkohol seperti arak dan sambuca. Meskipun demikian, kue-kue khas tidak selalu ketat Italianate dan penambahan termasuk Common scones, muffin, croissant, dan bahkan donat. Seorang pekerja di espresso bar disebut sebagai barista. Barista adalah


(43)

commit to user

posisi yang terampil memerlukan keakraban dengan minuman yang dibuat (seringkali sangat rumit, terutama di Amerika Utara bergaya espresso bar), fasilitas yang wajar dengan yang agak esoterik peralatan serta kemampuan layanan pelanggan biasa. (Eka Saputra, 2008:85)


(44)

commit to user

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A.

Identifikasi Data Objek

1. Sejarah berdirinya

Kedai Kopi Espresso Bar (Keiko) merupakan outlet dan merek dagang yang dimiliki dan dioperasikan oleh Teammates Coffee Indonesia (TMCI). TMCI adalah sebuah perusahaan yang menspesialisasikan keahliannya dibidang manajemen sebuah

coffee house atau disebut sebagi sebuah Espresso Bar. Kata Teammates sendiri

merupakan refleksi dari iklim kerja yang telah terbentuk, baik secara sengaja atau tidak selama ini dan akan tetap dipertahankan oleh TMCI.

Proses pembentukan dan penamaan Teammates terjadi pada tahun 2003 dimana lima orang sekawan, yaitu: Roni Wirayuda, M.Ali Sofyan, Citot Tatar Kusnoto, Teddie Dian Patria, dan Denny Neilment, yang menempuh pendidikan bersama-sama di International Program Faculty of Economics Universitas Islam Indonesia Yogyakarta bersepakat untuk merintis suatu bisnis yang bertujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman, representative untuk menenangkan diri, membaca atau mengobrol hal-hal ringan untuk menikmati secangkir kopi.

Kebiasaan minum kopi secara teratur ternyata juga telah menjadi tradisi keseharian dari setiap anggota tim, sehingga rasa kecintaan terhadap kopi setiap saat semakin bertambah. Berawal dari sebuah ide untuk membuka sebuah Coffee Shop,

Teammates terus belajar dengan melakukan riset pasar, mengobservasi Coffee Shop

yang ada di Jakarta dengan mendokumentasikan, mengamati kelebihan maupun kekurangannya, dilanjutkan dengan perjalanan ke Semarang untuk berkunjung ke beberapa kebun kopi dan perusahaan-perusahaan kopi skala besar dan kecil.


(45)

commit to user

Teammates juga mengadakan riset menu dengan meminjam mesin espresso dari Cafe

Excelso dan melakukan serangkaian eksperimen menu dengan mengundang hampir 500 orang untuk mencicipi menu yang dihidangkan secara gratis, sehingga terciptalah 100 macam menu yang layak untuk dikonsumsi. Pada pertengahan bulan September 2004 TMCI telah membuka store pertama dengan Brand “Kedai Kopi” di

Bougenville Square Gejayan dengan transaksi mencapai 200 cup terjual per harinya. Kedai Kopi Espresso Bar yang pertama kali beroperasi secara tertutup pada tanggal 25 September 2004 dan terbuka untuk umum pada tanggal 01 Oktober 2004 dimana rupiah pertama mengalir secara tersistematis. Perjalanan berlanjut pada tanggal 01 February 2005, Teammates Coffee Indonesia mendirikan sebuah entitas merek yang menyasar secara eksklusif dan unik dengan nama It‟s Coffee Espresso Bar di Yogyakarta.

Kedai Kopi Espresso Bar Solo didirikan pada tanggal 5 Februari 2007. Kedai Kopi Espresso Bar Solo merupakan frenchise kit dari Teammates Coffee Indonesia yang memiliki head office Kedai Kopi Yogyakarta Jl. Bougenville CT XI Nomor 01. Kedai Kopi Espresso Bar Solo hadir untuk menciptakan apa yang sebelumnya tidak ada di kota Solo khususnya sebuah kedai yang menyediakan minuman kopi dengan menawarkan suasana yang nyaman dan tenang, serta menjadi tempat setiap komunitas untuk berkumpul, membuat janji dengan teman, mengadakan rapat, atau memulai pembicaraan dengan orang-orang baru. Kedai Kopi Espresso Bar Solo merupakan suatu tempat yang memiliki penerangan yang baik, memiliki aspek produk 100% tidak beralkohol. Kedai kopi ini akan menjadi suatu tujuan sekaligus persinggahan sebelum melakukan kencan ataupun tempat hiburan lainnya. Teammates Coffee Indonesia sendiri saat ini terus berfokus kepada pengembangan merek Kedai Kopi Espresso Bar hingga seluruh kota di Indonesia. Kedai kopi dikonsepkan secara


(46)

commit to user

kontinu sebagai tempat yang mengedepankan affordability (terjangkau),

comfortability (kenyamanan), dan quality (kualitas) di setiap outletnya. Tujuan

utamanya adalah kepuasan customer, serta melihat customer kembali untuk menikmati di Kedai Kopi Espresso Bar Solo. Kedai Kopi Espresso Bar Solo menyadari bahwa front liners akan banyak berperan dalam setiap keberhasilan store.

Front liners yang biasa disebut dengan Barista (Italia) merupakan ujung tombak di

Kedai Kopi Espresso Bar Solo. Oleh sebab itu pemilihan dan training barista dilakukan secara selektif, karena merekalah yang akan mengkomunikasikan nilai-nilai dan menjalankan misi Teammates Coffee Indonesia. Para Barista yang ada di sini diambil dari para mahasiswa, hal ini dipilih dikarenakan untuk memberikan pelajaran positif bagi mahasiswa serta menumbuhkan semangat untuk bekerja keras di setiap diri mahasiswa.

2. Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : Kedai Kopi Espresso Bar (Keiko) Pemilik : Ibu Ervin Ade

Alamat : Jl. Dr. Rajiman No. 516a Surakarta Telp. (0271) 5881798, 715905 Email : kedaikopi@ymail.com

Visi : Menciptakan bisnis yang terintegrasi demi menciptakan daya saing yang kuat dan sehat sehingga dapat menciptakan jaringan outlet yang mampu beroprasi secara efektif dan efisien Misi : Menyediakan produk spesialis kopi yang berkualitas


(47)

commit to user

kental dengan nilai-nilai persahabatan dan pencerahan yang tersebar melalui penciptaan kemitraan outlet

Jumlah SDM : 15 orang

Fasilitas : - Free Wi-Fi, koneksi internet secara nirkabel - Ruangan yang luas dan nyaman, indoor maupun

outdoor nya

- Fasilitas TV dan LCD Proyektor - Peralatan musik akustik yang lengkap

3. Logo Perusahaan

Gambar 1


(48)

commit to user Gambar 2

Kedai Kopi Espresso Bar Solo

4. Struktur Organisasi

Suatu perusahaan, untuk dapat mencapai tujuan perlu adanya struktur organisasi yang baik. Dengan disusunnya struktur organisasi perusahaan, diharapkan adanya kerjasama yang baik antar bagian, sehingga para tenaga kerja akan mengerti tugas dan tanggung jawab masing-masing. Berikut ini adalah struktur organisasi dari Kedai Kopi Espresso Bar di Surakarta :


(49)

commit to user

a. Owner : merupakan pemilik usaha franchise Kedai Kopi

EspressoBar Solo

b. Store Manager : bertugas mengkoordinir dan mengevaluasi semua

aktifitas di coffee shop

c. Marketing : bertugas melakukan promosi dan bertanggung jawab atas tercapainya target penjualan di coffee shop

d. General Admin : bertugas menjaga dan menangani kegiatan operasional di coffee shop

e.Captain Barista : bertugas mengasisteni barista, sekaligus sebagai kasir

f. Barista : bertugas menyiapakan menu makanan dan minuman di coffee shop

5. Produk

Kedai Kopi Espresso Bar Solo mulai buka dari pukul 17.00 sampai pukul 01.00 dini hari kecuali pada saat event tertentu. Kedai Kopi Espresso Bar Solo menyediakan berbagai varian makanan, beberapa jenis varian makanan dan minuman yang ditawarkan adalah sebagai berikut :

a. Beverages Line, seperti : Espresso, Indonesia Origin Coffee, Cappuccino, Latte,

Espresso Signature.

b. Food and Pastry, seperti : Wet Chocolate, Brownish.

c. Sandwich, seperti : Sandwich Beef, Sandwich Beef & Cheese, Sandwich Beef &

Chiken, Sandwich Beef & Egg, Sandwich Beef & Tuna, Sandwich Cheese, Sandwich Cheese & Chiken, Sandwich Cheese & Egg, Sandwich Cheese &


(50)

commit to user

Tuna, Sandwich Chiken, Sandwich Egg, Sandwich Egg & Chicken, Sandwich Egg & Tuna, Sandwich Mix, Sandwich Tuna, Sandwich Tuna & Chicken.

Produk yang menjadi andalan Kedai Kopi Espresso Bar Solo adalah Hot

Chocholate dan Latte Java Classica sedangkan untuk menunya adalah

Sandwich dan Salad.

Gambar 3

Varian menu di Kedai Kopi Espresso Bar Solo

6. Target market

Target market yang dituju oleh Kedai Kopi Espresso Bar adalah : a. Primer


(51)

commit to user 2) Demografis

a) Jenis kelamin : Pria dan Wanita b) Usia : 21 - 45 tahun c) Agama : Semua agama

d) Pendidikan : Perguruan tinggi dan umum e) Status Ekonomi : Menengah dan menengah ke atas b. Sekunder

1) Geografis : Surakarta dan sekitarnya 2) Demografis

a) Jenis kelamin : Pria dan Wanita b) Usia : 18 - 50 tahun c) Agama : Semua agama

d) Pendidikan : SMU, Perguruan tinggi dan umum e) Status Ekonomi : Menengah dan menengah ke atas

7. Strategi Pemasaran

Kedai Kopi Espresso Bar Solo melakukan berbagai strategi pemasaran sebagai berikut :

a. Menyediakan minuman dengan kualitas kopi terbaik.

b. Menawarkan harga varian makanan dan minuman yang bersaing dengan yang lain.

c. Mengadakan program regular Keikoustik bagi pecinta musik akustik.

d. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam menyelenggarakan event


(52)

commit to user

e. Memberikan potongan harga khusus untuk setiap event yang diadakan di Kedai Kopi Espresso Bar Solo.

f. Memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan.

8. Promosi yang Dilakukan

Kedai Kopi Espresso Bar Solo sudah mulai berdiri sejak tiga tahun yang lalu. Berbagai promosi telah dilakukan guna menunjang keberadaan dan eksisitensinya di Solo. Salah satu promosi yang telah dilakukan Kedai Kopi Espresso Bar Solo adalah nonton bola bareng atau nonbar. Program nonbar juga memberikan diskon khusus bagi member pecinta bola yang mengadakan kerjasama dengan Kedai Kopi Espresso Bar Solo. Event lain yang diselenggarakan adalah program Keikoustik. Keikoustik merupakan program regular dari setiap outlet Kedai Kopi Espresso Bar di seluruh Indonesia yang menyuguhkan musik akustik sebagai salah satu program hiburan. Program Keikoustik di Kedai Kopi Espresso Bar Solo diselenggarakan setiap rabu malam dimulai dari pukul 20.00 WIB hingga selesai. Untuk mempromosikan event

tersebut pihak Kedai Kopi Espresso Bar Solo dan para sponsor melakukan promosi dengan melalui berbagai media, diantaranya media cetak yakni : flayer dan banner.

Media online : website dan facebook.

Kopi Espresso Bar Solo memberikan pelayanan yang baik kepada setiap konsumen. Sehingga diharapkan konsumen yang telah mendapatkan kepuasan tadi akan menyampaikan pesan dan anjuran kepada orang lain, yang bisa jadi akan melakukan tindakan untuk datang ke Kopi Espresso Bar Solo.


(53)

commit to user Gambar 4


(54)

commit to user

B. Kompetitor

1. Vervetto Coffee Bar a. Identitas Kompetitor

Nama Perusahaan : Vervetto Coffee Bar Manager : Happy la Perla

Alamat : Jl. Adi sucipto 4 Manahan, Surakarta Telp. (0271) 737788

Fasilitas : - Free Wi-Fi hotspot

- Dilengkapi ruangan indoor dan outdoor

- Fasilitas TV Cable

b. Logo Perusahaan

Gambar 5

Logo Vervetto Coffee Bar

c. Produk

Pada hari biasa Vervetto mulai buka dari pukul 16.00 dan tutup pukul 24.00 tetapi pada akhir pekan tutup sampai dengan pukul 01.00 dini hari. Produk yang menjadi andalan Vervetto adalah Hot Chocholate dan menu pendampingnya adalah Crispy Banana. Menu lain yang menjadi favorit di Vervetto adalah Brown Milky dan nasi goreng Vervetto. Menu kopinya antara


(55)

commit to user

lain: frapuccino, rose talk coffee, capuccino caramel, dan coffee punch.

Sedangkan untuk menu makananya antara lain: fruito salad, calamary onion,

banana pancake, finger sandwich, dan vervet pancake.

Gambar 6

Varian menu di Vervetto Coffee Bar

b. Target market

Pasar sasaran yang dituju oleh Vervetto adalah : 1) Geografis : Surakarta

2) Demografis

a) Jenis kelamin : Pria dan Wanita b) Usia : 24- 45 tahun c) Agama : Semua agama

d) Pendidikan : SMU, Perguruan tinggi dan umum e) Status Ekonomi : menengah ke atas

c. Strategi Pemasaran

Vervetto yang berdiri sejak 10 desember 2008 ini mengusung konsep dengan suasana classic Jawa dalam penataan ruangannya. Dalam beberapa tahun ini, Vervetto melakukan strategi pemasaran dengan direct selling yakni


(56)

commit to user

dengan menempatkan penempatan SPG dan SPB di tempat-tempat keramaian untuk menjual voucher dan flyer. Selain itu promosi juga dilakukan melalui media cetak dan radio.

f. Promosi yang pernah dilakukan

Kegiatan promosi yang dilakukan Vervetto adalah dengan menyebarkan leaflet, banner dan melalui media online yakni lewat facebook.

Gambar 7


(57)

commit to user 2. Rocketz Live Coffee

a. Identitas Kompetitor

Nama Perusahaan : Rocketz Live Coffee Pemilik : Bapak Joko Setyo

Alamat : Jl. Rajiman No. 368 Baron, Surakarta. Telp. (0271) 712511

Fasilitas : - Free Wi-Fi hotspot

- Dilengkapi ruangan indoor dan outdoor

- Fasilitas TV Cable danTV Plasma

- Peralatan musik yang lengkap

b. Logo Perusahaan

Gambar 8

Logo Rocketz Live Coffee

c. Produk

Pada hari biasa Rocketz mulai buka dari pukul 15.00 sampai pukul 01.00 dini hari dan pada akhir pekan buka mulai dari pukul 11.00 hingga pukul 01.00 dini hari. Di Rocket produk yang menjadi unggulanya adalah Strawberry Dream, Chocholate D‟Rocketz dan Chicken the Rocketz.


(58)

commit to user Gambar 9

Menu Rocketz Live Coffee

d. Target market

Pasar sasaran yang dituju oleh Rocketz adalah : 1) Geografis : Surakarta

2) Demografis

a) Jenis kelamin : Pria dan Wanita b) Usia : 21 - 45 tahun c) Agama : Semua agama

d) Pendidikan : Perguruan tinggi dan umum e) Status Ekonomi : Menengah dan menengah ke atas

e. Strategi Pemasaran

Rocketz berdiri pada 28 Juli 2008 ini mengusung konsep kopi dan musik dengan tag line “More than just enjoying a cup of coffee”. Berbagai strategi pemasaran yang telah dilakukan Rocketz dalam mengenalkan brand nya kepada masyarakat, yakni sebagai berikut :


(59)

commit to user

1) Menyediakan minuman dengan kualitas kopi terbaik. 2) Menyediakan berbagai pilihan menu kopi dan makanan. 3) Mengadakan program regular live music setiap harinya. 4) Menyediakan ruang VIP khusus untuk ruang karaoke.

f. Promosi yang pernah dilakukan

Kegiatan promosi Rocketz dilakukan melalui berbagai media, yakni melalui iklan radio, memasang baliho, leaflet, banner, dan melalui media online

lewat facebook.

Gambar 10


(60)

commit to user

C. Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strength, Weaknes, Opportunity, Threat) dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats), sekaligus sebagai bahan pembanding dengan kompetitor-kompetitor lainya.

Berikut ini adalah tabel analisis SWOT untuk Kedai Kopi Espresso Bar Solo, Vervetto Coffee Bar dan Rocketz Live Coffee :


(61)

(62)

(63)

commit to user

D. Positioning

Strategi positioning (penempatan citra produk) merupakan hasil persepsi tentang suatu produk atau merk yang dikomunikasikan dalam benak konsumen. Strateginya adalah dengan memperlihatkan karakteristik produk dalam benak konsumen untuk membedakan dengan kompetitor lain.

Positioning yang dilakukan Kedai Kopi Espresso Bar Solo adalah :

Dengan menempatkan Kedai Kopi Espresso Bar Solo sebagai salah satu tempat kopi darat paling nikmat. Bertemu sahabat, rekan bisnis dan untuk saling mengenal dan berkumpul bagi komunitas dunia maya. Dengan ini Kedai Kopi Espresso Bar Solo memiliki nilai tersendiri dibanding para pesaingnya. Tujuan utamanya adalah memberikan brand experience, pengalaman pernah merasakan suasana dan menikmati racikan kopinya, mengenalkan brand promise dari Kedai Kopi Espresso Bar Solo tersebut yakni menyediakan tempat yang affordability

(terjangkau), comfortability (kenyamanan), dan quality (kualitas) di setiap outletnya. Dari brand visual, konsumen diharapkan dapat merasakan promise dari brand

tersebut dan mulai membangun persepsinya dan secara tidak langsung konsumen dapat membuka diri dan mengenal brand ini lebih jauh.

E. USP (Unique Selling Preposition)

Sebuah perusahaan atau produk perlu membangun citra tersendiri untuk menempati posisi tertentu dalam benak masyarakat. Dalam hal ini, Kedai Kopi Espresso Bar Solo berusaha menarik minat konsumen agar memilih Kedai Kopi Espresso Bar Solo sebagai pilihan utama khususnya di Surakarta dan sekitarnya.

Adapun keunikan yang dapat dijadikan keunggulan Kedai Kopi Espresso Bar Solo dibanding kompetitornya antara lain adalah :


(64)

commit to user

1. Menawarkan konsep tempat yang mengedepankan affordability (terjangkau),

comfortability (kenyamanan), dan quality (kualitas) di setiap outletnya.

2. Mempunyai fasilitas lengkap dan modern serta memiliki ruangan yang luas dan nyaman baik indoor maupun outdoor nya.


(65)

commit to user

BAB IV

KONSEP PEMIKIRAN DESAIN

A. Metode Perancangan

Dalam proses perancangan strategi promosi melalui brand activation bertujuan guna menciptakan buzz marketing atau pembicaraan (word of mouth) yang positif tentang perusahaan, produk atau jasa oleh media dan publik. Para pemasar menggunakan brand activation atau event marketing untuk membina hubungan dengan para konsumen, meningkatkan ekusitas merek, dan memperkuat ikatan dengan dunia perdagangan. Dengan kata lain, keberhasilan event sangat tergantung pada kesesuaian antara merek, event, dan pasar sasaran. Oleh karena itu awal dari keberhasilan brand activation adalah menentukan terlebih dahulu pasar sasaran dan menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh suatu event.

Dalam prespektif membangun merek, brand activation mempunyai banyak peluang dalam mencapai keberhasilan. Peluang tersebut akan semakin besar bila terdapat kepercayaan diantara para pelakunya. Pada perancangan promosi Kedai Kopi Espresso Bar Solo ini, diselenggarakan dalam sebuah event “Ngeblog Bareng Keiko”.

Dari sisi membangun brand equity, ada beberapa hal yang positif apabila suatu event diselenggarakan dalam konteks komunitas. Event “Ngeblog Bareng Keiko” ditujukan

bagi komunitas dunia maya khususnya blogger. Event merupakan aktivitas mengumpulkan marketing target dalam waktu tertentu di suatu tempat. Disitu pengalaman memorable berusaha diciptakan dan pesan disampaikan.

Setelah mengetahui segmentasi pasar yang dituju, hal yang harus dilakukan adalah pengumpulan data baik dari Kedai Kopi Espresso Bar Solo maupun kompetitor. Setelah itu dilakukan pengambilan strategi positioning serta penentuan


(66)

commit to user

Unique Selling Proposition (USP). Langkah selanjutnya dilakukan perancangan

visual sesuai dengan target audiens serta menentukan anggaran yang harus dikeluarkan. Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif, juga menggunakan seluruh bentuk komunikasi yang menghubungkan merek dengan target audience sebagai jalur penyampai pesan yang potensial. Kemudian setelah rancangan disetujui, tahap berikutnya adalah proses produksi material yang digunakan untuk berkomunikasi dilanjutkan dengan eksekusi ke media placement yang telah dipilih. Hal terakhir yang harus dilakukan adalah evaluasi hasil dari promosi melalui event

brand activation yang dilakukan.

B. Konsep Kreatif

Pada proses perancangan Kedai Kopi Espresso Bar ini pendekatan yang diambil dalam menentukan strategi kreatif adalah dengan menggunakan strategi

Resonansi yang berorientasi pada gaya hidup masyarakat Surakarta saat ini yakni

kebiasaan kelompok masyarakat tertentu yang nongkrongdi coffee shop.

Perancangan material yang akan dilakukan lebih mengarah ke arah komponen visual kopi, karena disesuaikan dengan tema perancangan yang diambil yakni coffe shop. Menonjolkan kesan fun namun tetap simple dari segi desainnya. Hal ini tak lepas dari target market yang menjadi sasaran karena perancangan yang tepat akan menentukan keberhasilan konsep yang dibuat. Target market pada konsep ini yang rata-rata kalangan menengah ke atas dengan gaya hidup modern yang menyukai

nongkrong di coffee shop, menginginkan tempat yang nyaman untuk berkumpul

bersama teman maupun rekan bisnis sehingga perancangan yang dibuat akan lebih menonjolkan unsur kopi yang dimiliki Kedai Kopi Espresso Bar Solo serta elemen


(1)

commit to user

Ukuran : diameter 2,5 cm Format desain : full collour Media / bahan : DOFF

Visualisasi : Corel Draw 13, Adobe Photoshop CS3 Tipografi : Brady Bunch Remastered

Ilustrasi : Logo, uap kopi, cangkir kopi, sendok, logo sponsor Realisasi : Digital printing

Distribusi : Gantungan Flashdisk diberikan sebagai souvenir kepada peserta di acara Ngeblog bareng Keiko


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Ukuran : diameter 2,5 cm Format desain : full collour Media / bahan : DOFF

Visualisasi : Corel Draw 13, Adobe Photoshop CS3 Tipografi : Brady Bunch Remastered

Ilustrasi : Logo, uap kopi, cangkir kopi, sendok, logo sponsor Realisasi : Digital printing

Distribusi : Gantungan Flashdisk diberikan sebagai souvenir kepada peserta di acara Ngeblog bareng Keiko


(3)

commit to user

A.

Kesimpulan

Dalam perancangan sebuah strategi kreatif brand activation Kedai Kopi Espresso Bar Solo, penulis harus memperhatikan pemilihan segmen pasar, dan terutama positioning dilakukan dengan cermat untuk memilih pasar sasaran yang tepat. Mengaktifkan kembali brand yang diwujudkan melalui rangkaian sebuah event memberikan peran yang lebih besar untuk memperkuat brand image dan brand awareness-nya di benak konsumen.

Dilakukan positioning untuk memperjelas kedudukan sebuah brand diantara kompetitor. Membangun presepsi brand di benak masyarakat agar memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini bertujuan untuk membuat orang mudah mengingat brand tersebut. Merancang strategi kreatif brand activation Kedai Kopi Espresso Bar Solo dengan cara membangun brand image sebagai salah satu tempat kopi darat paling nikmat. Bertemu sahabat, rekan bisnis dan untuk saling mengenal dan berkumpul bagi komunitas dunia maya. Dengan ini Kedai Kopi Espresso Bar Solo memiliki nilai tersendiri dibanding para pesaingnya.

Pemilihan serta penempatan media yang tepat juga merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung keberhasilan brand activation yang dibuat. Media yang diperlukan untuk mendukung kegiatan brand activation Kedai Kopi Espresso Bar Solo berupa perancangan logo event, perancangan marchandise, serta media komunikasi visual.

Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah keberhasilan strategi brand activation bergantung pada keberhasilan menjaga konsistensi branding dengan


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

berupaya mengadakan pendekatan secara regular kepada konsumen baik melalui event maupun strategi promosi yang ada.

B.

Saran

Persaingan coffee shop di Surakarta semakin kompetitif. Diperlukan adanya perancangan strategi promosi brand activation Kedai Kopi Espresso Bar Solo agar bisa menjaga brand image serta brand awareness dan meningkatkan jumlah Kedai Kopi Espresso Bar Solo.

Perlunya membangun strategi promosi yang baru melalui brand activation untuk merubah image dapat membedakannya dengan kompetitor. Positioning yang kuat dan terkonsep akan membuat brand menojol dan bisa bersaing di antara ribuan produk yang sejenis.


(5)

commit to user

Andi Offset

Ahmad Kurnia dan Edi Sudadi. 1998. Desain Komunikasi Visual II. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Darmadi Durianto. dkk. 2003. Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dendi Sudiana. 1986. Komunikasi Periklanan Cetak. Bandung: Remadja Karya CV.

Eka Saputra. 2008. Kopi Dari Sejarah, Erek Bagi Kesehatan Tubuh, & Gaya Hidup. Yogyakarta: Harmoni.

Fandy Tjipto. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Iwan Wirya. 1999. Kemasan yang Menjual. Bandung: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 1992. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 1992. Manajemen Periklanan. Edisi 2, Jakarta: Erlangga.

M Suyanto. 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi Offset.

Onong Uchjana Efendi. 1986. Ilmu Komunikasi Teori & Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Phil Astrid S Susanto. 1985. Komunikasi Kontemporer. Jakarta: Bina Cipta. Rapp, Stan & Collins, Tom. 1995. Maxi Marketing. Jakarta: Erlangga.

Rhenald Kasali. 1995. Manajemen Periklanan Konsep. Jakarta: Pustaka Grafiti. Rosady Ruslan. 2001. Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi. Edisi

Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

W. J. S. Poerwodarminto. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

INTERNET

http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi. Diakses 2 September 2009, 15:00 WIB

http:// id.wikipedia.org/wiki/Jenis-jenis kopi. Diakses 2 September 2009, 16:00 WIB