Kacang Tanah Landasan Teori

kecil 9,24 lebih besar daripada profitabilitas agroindustri kacang sangrai skala industri rumah tangga 6,48 . Kedua skala usaha tersebut sama-sama menguntungkan karena profitabilitas lebih besar dari nol. Efisiensi usaha agroindustri kacang sangrai skala industri kecil RC = 1,09 dan agroinduasri kacang sangrai industri rumah tangga RC = 1,06 menyatakan bahwa kedua skala usaha tersebut belum efisien. Agroindustri kacang sangrai skala industri kecil KV = 0,09 dan skala industri rumah tangga KV = 0,26 menunjukkan bahwa kedua skala tersebut beresiko rendah.

B. Landasan Teori

1. Kacang Tanah

Kacang tanah Arachis hypogaea L. merupakan tanaman polong- polongan atau legum kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Cina dan India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia. Tanaman kacang tanah mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Familia : Fabaceae Subfamilia : Faboideae Tribe : Aeschynomeneae Genus : Arachis Spesies : Arachis hypogaea Anonim, 2007. Biji kacang tanah mengandung kadar lemak dan protein tinggi. Kandungan proteinnya sekitar 25-34, terdiri dari asam-asam amino esensial seperti arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, triptofan, dan valin. Kandungan lemaknya sekitar 16-50, 76- 86 di antaranya adalah asam lemak tidak jenuh seperti asam oleat dan linoleat. Kacang tanah mengandung anti oksidan, yaitu senyawa tokoferol, selain itu mengandung arakhidonat, dan mineral Kalsium, Magnesium, Phosphor, dan Sulfur, serta vitamin riboflavin, thianin, asam nikotinik, vitamin E, dan vitamin A Somantri, dkk. 2004. Kacang tanah menyukai tanah gembur dengan drainase yang baik. Tanah gembur memudahkan dan mempercepat pembentukan polong yang terjadi di dalam tanah. Meskipun kacang tanah toleran terhadap kering dan tanah asam pH tanah 4,5, kondisi tersebut akan berpengaruh pada banyaknya polong yang terisi. Untuk pembentukan polong, diperlukan kalsium yang cukup di sekitar tanaman. Kacang tanah dipanen jika 70 polong telah mengeras, berwarna agak gelap, kolit polong terlihat berurat, dan pada bagian dalam polong berwarna agak gelap. Waktu panen perlu diperhatikan. Jika terlalu cepat, akan terlalu banyak polong yang belum cukup terisi polong cipo. Sebaliknya, panen yang terlalu lambat akan banyak polong terlepas dari tanaman karena tangkai ginofor hanya berumur 10-12 minggu. Selain itu, lahan tidak boleh terlalu basah karena memungkinkan kacang tanah untuk berkecambah Purnomo, 2007.

2. Bahan Baku