Pengambilan Sample Sludge Perlakuan Elektroosmosis pada Sludge

3.4 Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelitian ini adalah 1 pengambilan sampel sludge, 2 analisis karakteristik awal dari sludge, 3 perlakuan elektroosmosis pada sludge, serta 4 analisis karakterisitik sludge setelah elektroosmosis. Tahapan penelitian secara detil akan dijelaskan pada sub-sub bab berikut di bawah ini.

3.4.1 Pengambilan Sample Sludge

Sampel sludge diambil di Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL 3 TPA Bantar Gebang, Bekasi. Sampel sludge TPA diambil dari proses pemisahan air dan sludge dalam proses clarifier kimia. 3.4.2 Analisis Karakteristik Awal dari Sludge Parameter yang dianalisis dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1. Table 1 Metode analisis sludge Parameter Metode Alat pH H 2 O Elektroda pH meter Electrical Conductivitiy Elektroda EC meter Ca dan Mg total Ekstrak air AAS K dan Na total Ekstrak air Flame photometer C-total CNS analyzer CNS analyzer N-total CNS analyzer CNS analyzer P-total Vanado Molibdate Spectrophotometer Logam berat Pb, Cd, Cu HCl 25 AAS Sulfur CNS analyzer CNS analyzer Unsur mikro Fe, Mn, Zn Ekstrak air AAS Asam Humik Pengendapan asam

3.4.3 Perlakuan Elektroosmosis pada Sludge

Alat untuk menjalankan proses pengeringan elektroosmosis didesain pada skala semi lapang. Perlakuan elektroosmosis ini delakukan dengan tiga kali percobaan. Percobaannya antara lain: 1 Percobaan pertama perlakuan elektroosmosis dilakukan pada bak besar yang berukuran panjang 1,5 meter, lebar 1 meter dan tinggi 0,5 meter dengan menggunakan power supply 5 Ampere, 2 Percobaan kedua perlakuan elektroosmosis dilakukan pada bak sedang yang berukuran panjang 1 meter, lebar 0.5 meter dan tinggi 0,4 meter dengan menggunakan power supply 10 Ampere, dan 3 Percobaan ketiga perlakuan elektroosmosis dilakukan pada bak sedang yang berukuran panjang 1 meter, lebar 0.5 meter dan tinggi 0,4 meter dengan menggunakan power supply 25 Ampere. Percobaan perlakuan elektroosmosis ini menggunakan voltase tetap yaitu 30 volt. Elektroda yang digunakan dari bahan grafit dan tembaga dengan ketebalan diameter 0,8 mm, alat multimeter, kabel penghubung arus listrik dan power supply sebagai sumber listrik searah power supply. Sludge ditempatkan pada kotak tersebut. Selanjutnya pada sisi ujung kiri sludge ditancapkan elektroda grafit sebagai anoda dan pada ujung sebaliknya ditancapkan elektroda tembaga katoda. Kedua elektroda dihubungkan dengan sumber arus listrik searah DC dari power supply Gambar 4. Arus listrik searah dengan voltase 30 volt dialirkan selama periode tertentu tergantung reaksi yang terjadi yaitu hingga kadar air berkurang, pH menurun, serta sudah tidak ada lagi arus listrik yang mengalir. Terputusnya arus listrik pada sludge mengharuskan pergeseran pada bagian anoda ke sludge yang masih basah mendekati katoda. a b Gambar 4 a Model rangkaian elektroosmosis, b rangkaian perlakuan elektroosmosis .

3.4.4 Analisis Kimia Sludge di Akhir Elektroosmosis