Tujuan Hipotesis Limbah cair

elektroda grafit dan stainless steel dengan tegangan 30 volt, karena mampu menurunkan kadar air paling maksimal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penelitian ini merupakan lanjut pada skala yang lebih besar lagi scale up dari teknik ini.

1.2 Tujuan

1. Untuk menguji efektifitas dari aplikasi pengeringan elektroosmosis endapan lumpur sludge dari pengelolaan limbah cair dalam skala semi lapang. 2. Mengetahui pengaruh elektroosmosis terhadap penurunan logam berat pada endapan lumpur sludge dari pengelolaan limbah cair.

1.3 Hipotesis

Sistem dewatering secara elektroosmosis dapat menurunkan kadar air, pH pada sisi anoda dan menaikan pH pada sisi katoda, serta mampu menurunkan kadar logam berat pada sludge tersebut. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Limbah cair

Menurut PP No 82 tahun 2001, limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. Limbah cair berasal dari dua jenis sumber yaitu limbah rumah tangga limbah cair domestik dan industri. Setiap limbah cair wajib melalui pengelolaan sehingga kandungan berbahaya di dalamnya dapat diminimalisasi terlebih dahulu sebelum dilepaskan ke lingkungan, sebab zat-zat berbahaya tersebut dapat mematikan fungsi mikroorganisme yang berfungsi menguraikan senyawa-senyawa dalam air limbah. Penanganan limbah cair biasanya dilakukan secara kimiawi, fisik, dan biologi untuk mengeliminasi zat-zat yang berbahaya Santi, 2004. Limbah cair yang berasal dari limbah kegiatan rumah tangga dan ditampung di Tempat Pembuangan Akhir TPA lebih dikenal dengan air lindi leachate. Limbah yang dibuang ke TPA sebagian besar terdiri atas komponen sampah organik dan sebagian kecil anorganik. Sampah organik akan mengalami proses penguraian atau dekomposisi, yang menghasilkan bahan padat dan gas antara lain CO ₂, CH₄, dan sebagian kecil H ₂S. Hasil penguraian sampah lainnya adalah berupa asam-asam organik. Asam ini dapat mempengaruhi proses mineralisasi atau penguraian logam- logam yang ada dalam sampah. Asam-asam organik ini dapat terbawa oleh air hujan menjadi air lindi yang akan tertampung dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Nuryani et al., 2003.

2.2 Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL TPA Bantar Gebang