4.2 Perubahan Arus Listrik Selama Elektroosmosis
4.2.1 Perubahan Arus Listrik pada Percobaan Pertama
Perubahan arus terjadi selama proses elektroosmosis berlangsung pada percobaan pertama. Pengaliran arus listrik ini berlangsung selama 7 jam Lampiran 1
tetapi tidak terlihat terjadi gejala-gejala reaksi elektrolisis yang ditandai dengan adanya gelembung pada sekitar grafit anoda dan tembaga katoda. Ampere yang
terbaca pada awal penyetruman hanya 0,11 ampere, nilai ampere ini terlalu kecil artinya arus listrik terlalu lemah. Percobaan ini terjadi reaksi elektroosmosis tetapi
sangat kecil yang ditandakan dengan adanya air yang keluar melalui outlet pada percobaan ini setelah penyetruman selama 7 jam. Ampere turun hingga 0,09 ampere
dan power supplynya mengalami overheat sehingga meledak, hal ini dikarenakan beban arus listrik terlalu besar. Air yang keluar selama 7 jam tersebut sebesar 1208
ml. Grafik perubahan arus listrik pada percobaan pertama dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Grafik perubahan arus listrik pada percobaan pertama
4.2.2 Perubahan Arus Listrik pada Percobaan Pertama Percobaan Kedua
Perubahan arus terjadi selama proses elektroosmosis berlangsung pada percobaan kedua. Pengaliran arus listrik pada percobaan yang kedua ini berlangsung
selama 3 jam. Nilai ampere yang terbaca pada awal dialiri arus listrik sebesar 4,5 ampere dan setelah 10 menit reaksi disekitar anoda dan katoda dapat terlihat. Selama
3 jam dialiri arus listrik Lampiran 2 ternyata power supply ini juga mengalami overheat dan meledak. Arus terakhir yang terbaca sebesar 4,4 ampere serta air
keluaran yang diperoleh pada percobaan ini hanya 40 ml. Gambar 6 di bawah ini menunjukkan penurunan dan kenaikan arus listrik selama 3 jam.
0.05 0.1
0.15
100 200
300 400
500
a ru
s a
m p
e re
waktu menit
Perubahan Arus
ampere
Gambar 6 Grafik perubahan arus listrik pada percobaan kedua
4.2.3 Perubahan Arus Listrik pada Percobaan Pertama Percobaan Ketiga