Gambar 6 Grafik perubahan arus listrik pada percobaan kedua
4.2.3 Perubahan Arus Listrik pada Percobaan Pertama Percobaan Ketiga
Percobaaan yang ketiga menggunakan power supply yang nilai amperenya lebih besar yaitu 25 ampere dengan menggunakan ukuran bak dan voltase yang sama
pada percobaan yang kedua. Percobaan ini berlangsung selama 17000 menit 11 hari Lampiran 3. Proses elektroosmosis dikatakan selesai saat arus sudah tidak mengalir
lagi pada jarak antar elektroda yang paling dekat anoda sudah tidak dapat digeser mendekati katoda. Perubahan arus listrik pada elektroda dapat dilihat dari Gambar 7.
Gambar 7 Grafik perubahan arus listrik pada percobaan ketiga Gambar 7 juga memberikan informasi adanya kenaikan dan penurunan arus
setiap menitnya. Seiring dengan berjalannya waktu, arus listrik mengalami penurunan bahkan dapat mencapai nol selama proses elektroosmosis. Pada saat itu arus akan
berhenti mengalir, sehingga diperlukan pergeseran anoda ke arah mendekati katoda agar proses pengeringan dengan elektroosmosis dapat terjadi kembali. Terputusnya
arus ini disebabkan oleh kadar air yang semakin menurun pada sekitar anoda sehingga menyebabkan volume sludge yang semakin menyusut dan mengkerut yang
menyebabkan rekahan antara permukaan batang anoda dengan permukaan sludge. Bersamaan dengan itu, kation-kation yang terdorong ke arah katoda menyebabkan
menurunnya electroconductivity EC pada anoda sehingga arus terputus pada bagian
3 4
5 6
100 200
300
a ru
s a
m p
e re
waktu menit
Perubahan Arus
ampere
1 2
3 4
5 6
7 8
5000 10000
15000 20000
a ru
s a
m p
e re
waktu menit
Perubahan Arus
ampere
ini. Batangan grafit sebagai anoda harus digeser ke sludge yang lebih basah dan mendekati katoda agar elektroosmosis dapat terjadi kembali. Pergeseran elektroda
dilakukan sebanyak tiga kali dengan jarak setiap 20 cm. Perubahan arus yang fluktuatif terjadi selama proses elektroosmosis berlangsung. Perubahan arus ini dapat
disebabkan jarak antara anoda dan katoda dan nilai EC yang bervariasi. Arus maksimum yang dicapai sebesar 6.8 A pada 13320 menit.
Pengamatan terputusnya arus menjadi hal penting yang harus diperhatikan selama proses elektroosmosis karena mempengaruhi efesiensi waktu pengeringan
dengan elektroosmosis. Oleh sebab itu, saat arus sudah mendekati nol diperlukan pengamatan yang lebih intensif pada bagian anoda. Pengamatan seperti ini menjadi
kelemahan dari proses pengeringan sludge dengan elektroosmosis, karena belum ada waktu pasti yang dapat ditentukan untuk menggeser anoda ke arah katoda. Percobaan
ketiga terjadi reaksi elektroosmosis dan memberikan hasil yang terbaik dilihat dari efektivitas waktu pengeringan serta arus maksimum yang dicapai.
4.3 Perubahan Kadar Air