2. Dividen saham stock dividen, yaitu dividen yang dibagikan perusahaan bukan dalam bentuk tunai melainkan dalam bentuk saham perusahaan
tersebut. 3. Deviden properti properti dividen, yaitu dividen yang dibagikan dalam
bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan surat- surat berharga
4. Dividen likuidasi liquidating dividend, yaitu dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai akibat likuidasi kannya perusahaan.
Deviden yang dibagikan adalah selisih antara nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya.
Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari kebijaksanaan dividen masing-masing perusahaan dan
ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Dari segi perusahaan, membagikan dividen kepada para investor memerlukan
pertimbangan yang mendalam karena perusahaan juga harus memikirkan kelangsungan pertumbuhan perusahaan. Kebijakan dividen dividen policy
adalah keputusan pihak manajemen pihak manajemen untuk menentukan perlakuan terhadap earning after tax EAT, apakah dibagikan sebagai
dividen; diinvestasikan kembali; atau sebagian dividen dan sebagian diinvestasiakan kembali ke perusahaan Sugiyarso dan Winarni, 2005:101
2.2. Hipotesis Effisiensi Pasar Efficient Market Hypotesis
Effisiensi pasar adalah kecepatan dan kelengkapan suatu harga sekuritas dalam merespon informasi yang relevan, Dalam pasar modal yang effisien, harga suatu saham
pasti telah mencerminkan seluruh informasi yang berkaitan dengan aktivitas manajemen dan prospek di masa yang akan datang dan ketika muncul informasi baru
Universitas Sumatera Utara
tentang perusahaan tersebut maka harga saham akan spontan berubah mencerminkan adanya informasi baru tersebut. Wild, et al 2005:49 mendefenisikan pasar efisien
dalam tiga bentuk. Bentuk pertama adalah pasar efisien dalam bentuk lemah weak form dimana
harga sekuritas telah mencerminkan seluruh data historis yang relevan. Dengan kata lain, informasi historis tersebut seperti harga dan volume perdagangan di masa lalu
tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa lalu tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang akan datang karena
sudah tercermin pada harga saat ini. Implikasinya adalah bahwa investor tidak akan bisa memprediksikan nilai pasar saham di masa datang dengan menggunakan historis.
Indonesia penganut pasar efisien dalam bentuk lemah. Bentuk kedua adalah pasar efisien dalam bentuk setengah-kuat semi-strong
market dimana harga sekuritas telah mencerminkan seluruh informasi relevan yang dipublikasikan. Artinya harga saham yang terbentuk saat ini disamping pengaruh dari
data pasar harga saham dan volume perdagangan masa lalu juga dipengaruhi oleh semua informasi yang di publikasikan seperti earning, dividen, pengumuman stock
plit, penerbitan saham baru, dan kesulitan keuangan yang dialami perusahaan. Harga yang digunakan pada pasar dalam tingkatan ini adalah average price atau harga rata-
rata. Bentuk ketiga adalah pasar efisien dalam bentuk kuat strong form dimana
harga sekuritas telah mencerminkan seluruh informasi penting baik yang telah dipublikasikan maupun yang belum dipublikasikan. Dalam tingkatan ini, penurunan
laba yang tidak terduga pada suatu kuartal akan direspon oleh harga penurun laba tersebut dan ciri pasar dalam bentuk kuat adalah menggunakan harga pada awal periode
Universitas Sumatera Utara
laporan keuangan. Dalam bentuk efisien kuat ini tidak akan ada seorang investor pun yang bisa memperoleh return abnormal
2.3. Tinjauan Penelitian Terdahulu