2.8.1. Non-Performing Loan ratio NPL
Rasio non-performing
loan menunjukkan
bahwa kemampuan
manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas
kredit bank yang menyebabkan jumlah bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar dan
memungkinkan pencapaian laba semakin rendah Naser, 2003. Kredit dalam hal ini adalah kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak termasuk kredit
kepada bank lain. Kredit yang digolongkan sebagai non-performing adalah kredit dengan
kolektibilitas kurang lancar tunggakan pokokbunga diatas 90 hari sampai dengan 120 hari,diragukan tunggakan pokok bunga diatas 120 hari sampai
dengan 180 hari dan macet tunggakan pokok bunga diatas 180 hari. Kredit dalam kategori ini adalah kredit yang kemungkinan tertagih sangat tipis.
Kredit juga merupakan aktiva produktif dari suatu bank, jadi jika aktiva ini kurang produktif atau bermasalah akan menghambat kinerja suatu bank.
Aktiva produktif adalah penanaman modal baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, efek, penempatan dana pada bank lain,
penyertaan dan lain-lain. Oleh karena itu, para investor juga akan menilai suatu perbankan yang berujung pada keputusan investasi yang dapat
mempengaruhi tingkat harga saham standar yang digunakan. Tingkat non- performing loan yang ditetapkan pemerintah adalah sebesar 5
Universitas Sumatera Utara
2.9.1. Return On Equity ROE
Rasio return on equity digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah
pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional setelah dikurangi pajak sedangkan rata-rata total ekuitas adalah rata-rata modal
inti yang dimiliki bank, perhitungan modal inti dilakukan berdasarkan ketentuan kewajiban modal minimum yang berlaku Darmadji dan
Fakhruddin, 2006 : 6 Rasio return on equity ROE sering digunakan untuk melihat tingkat
pengembalian dari dana yang diinvestasikannya. Oleh karena itu, peningkatan dan penurun return on equity ROE mempengaruhi minat dari para investor
yang akan berakhir pada putusan investasi yang diambil. Hal ini akan mampu mempengaruhi harga pasar saham.
2.10.1. Dividen