dapat dilakukan dengan memberikan zat yang mengandung ethylene eksogen yang mana akan merangsang pembentukan ethylene endogen pada tanaman
sehingga proses metabolisme sekunder dapat ditingkatkan Santosa 2011. Stimulansia pada hakekatnya berfungsi sebagai perangsang etilen pada
tanaman dan selanjutnya menaikkan tekanan osmosis serta tekanan turgor yang menyebabkan aliran getah bertambah cepat dan lebih lama. Etilen pada
hakekatnya adalah suatu hormon pertumbuhan yang banyak berperan pada perubahan suatu tanaman, antara lain terjadi perubahan dalam membran yang
permeabel dari dinding saluran getah sehingga selama ada aliran getah, air masuk dalam saluran getah dan jaringan-jaringan disekitarnya Moir 1970 dalam
Hidayati 2005. Menurut Whitmore 1977, bahan kimia yang dapat digunakan untuk
merangsang keluarnya getah kopal antara lain asam sulfat, kreosot, seng sulfida, amoniak dan lain sebagainya.
2.7 Manfaat kopal
Menurut Sutisna et al. 1998, kopal digunakan sebagai bahan pernis, linoleum, dupa, cat, dll. Menurut Komesakh dan Pertadiredja 1973 dalam
Hendrayus 1992, penyadapan pohon Agathis mulai berkembang sejak tahun 1870 saat industri cat dan vernis mulai berkembang di Eropa dan Amerika.
Menurut Radjiman 1997 dalam Santosa 2006, manfaat kopal adalah untuk pembuatan bahan vernis, linoleum, pembuatan cat reflektor, bahan cat jalan
raya, minyak cat, kemenyan obor, bahan untuk membuat kulit dan pencegah gigitan pacet.
Menurut Sumadiwangsa 1973 dalam Santosa 2006, kopal digunakan untuk bahan cat, vernis, spiritus, lak merah, email, plastik, vernis bakar, bahan
sizing , bahan pelapis untuk tekstil, linoleum, water proofing, tinta cetak, perekat
dan cairan pengering.
BAB III METODE PENELITIAN
3. 1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 Februari sampai dengan 9 April 2011 di Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat.
3. 2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah golok, pisau sadap kudikoni, paku, palu, talang-penampung kopal, plastik 12 cm × 25 cm, sprayer, timbangan digital,
kawat penyaring 1cm×1cm, pita ukur, tally sheet, kuas, kompas, GPS, kamera digital, trash bag, alat penampi tampah plastik dan alat tulis. Alat yang
digunakan untuk pengolahan data adalah kalkulator dan komputer dengan program statistik software SPSS 16. Sedangkan bahan yang digunakan adalah
pohon Agathis Agathis loranthifolia, cat berwarna putih dan ETRAT 12.40 produk dari CV. Permata Hijau Lestari.
3. 3 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan cara menyadap 20 pohon contoh Agathis yang berdiameter minimal 38 cm dengan menggunakan metode Quarre dan diberi
ETRAT 12.40. Setiap pohon contoh mewakili 4 perlakuan yaitu pembaharuan luka periode 3 hari, 5 hari, 7 hari dan 9 hari. Kemudian arah penyadapan masing-
masing perlakuan dilakukan sistem putar. Penelitian ini dilakukan selama 45 hari dengan masing-masing jumlah pengulangan hasil panen yaitu untuk periode 3 hari
sebanyak 15 kali panen, perode 5 hari sebanyak 9 kali panen, periode 7 hari sebanyak 6 kali panen dan periode 9 hari sebanyak 5 kali panen. Selain itu, kopal
hasil penyadapan akan diuji kualitasnya secara visual yaitu dengan uji warna, uji kekeringan, uji bau, uji kebersihan dan uji butiran.