HASIL PENELITIAN Gambaran Kesimetrisan Lengkung Gigi Pada Mahasiswa Fkg Usu Dengan Maloklusi Klas Ii Angle Dan Klas Iii Angle

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKG USU yang belum pernah menerima perawatan ortodonti. Besar sampel adalah 62 orang besar sampel minimum adalah 47 orang. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 30 orang dengan maloklusi Klas II Angle dan 32 orang dengan maloklusi Klas III Angle. Penelitian ini menggunakan fotometri dari model studi yang diambil secara langsung. Tabel 1. Prevalensi kesimetrisan lengkung gigi pada maloklusi Klas II Angle Frekuensi orang Persentase Asimetri dalam batas normal 10 33 Asimetri klinis 20 67 Total 30 100 Tabel 1 menunjukkan bahwa sebesar 33 n=10 memiliki asimetri lengkung gigi dalam batas normal dan 67 n=20 memiliki asimetri lengkung gigi secara klinis. Tabel 2. Prevalensi kesimetrisan lengkung gigi pada maloklusi Klas III Angle Frekuensi orang Persentase Asimetri dalam batas normal 11 34 Asimetri klinis 21 66 Total 32 100 Tabel 2 menunjukkan bahwa sebesar 34 n=11 memiliki asimetri lengkung gigi dalam batas normal dan 66 n=21 memiliki asimetri lengkung gigi secara klinis. Tabel 3. Prevalensi asimetri lengkung gigi secara klinis pada maloklusi Klas II dan Klas III Angle Frekuensi orang Persentase Maloklusi Klas II Maloklusi Klas III Maloklusi Klas II Maloklusi Klas III Asimetri Kanan 8 13 40 62 Asimetri Kiri 12 8 60 38 Total 20 21 100 100 Tabel 3 menunjukkan pada kelompok maloklusi Klas II memperlihatkan 40 n=8 memiliki asimetri lengkung gigi pada sisi sebelah kanan lebih lebar, dan 60 n=12 memiliki asimetri lengkung gigi pada sisi sebelah kiri lebih lebar. Sedangkan untuk kelompok maloklusi Klas III memperlihatkan 62 n=13 memiliki asimetri lengkung gigi pada sisi sebelah kanan lebih lebar, dan 38 n=8 memiliki asimetri lengkung gigi pada sisi sebelah kiri lebih lebar. Tabel 4. Prevalensi kesimetrisan lengkung gigi maksila dan mandibula pada maloklusi Klas II Angle Maksila Mandibula Frekuensi orang Persentase Frekuensi orang Persentase Asimetri dalam batas normal 7 35 Asimetri klinis 13 65 20 100 Total 20 100 20 100 Tabel 4 menunjukkan asimetri lengkung gigi pada maloklusi Klas II, sebesar 35 n=7 menunjukkan asimetri dalam batas normal pada maksila sedangkan pada mandibula tidak ditemukan n=0. Selanjutnya, sebesar 65 n=13 menunjukkan asimetri secara klinis pada maksila dan sebesar 100 n=20 menunjukkan asimetri klinis pada mandibula. Tabel 5. Prevalensi kesimetrisan lengkung gigi maksila dan mandibula pada maloklusi Klas III Angle Maksila Mandibula Frekuensi orang Persentase Frekuensi orang Persentase Asimetri dalam batas normal 5 24 Asimetri klinis 16 76 21 100 Total 21 100 21 100 Tabel 5 menunjukkan asimetri lengkung gigi pada maloklusi Klas III, sebesar 24 n=5 menunjukkan asimetri dalam batas normal pada maksila sedangkan pada mandibula tidak ditemukan n=0. Selanjutnya, sebesar 76 n=16 menunjukkan asimetri secara klinis pada maksila dan sebesar 100 n=21 menunjukkan asimetri klinis pada mandibula

BAB 5 PEMBAHASAN