Asimetri Dentokraniofasial TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asimetri Dentokraniofasial

Simetris berasal dari bahasa Yunani, yaitu symmetria yang berarti ukuran. Simetris dapat didefinisikan sebagai suatu kesesuaian dalam ukuran, bentuk, dan posisi relatif dari bagian-bagian terhadap sisi kebalikannya yang dipisahkan oleh suatu garis pemisah atau median plane. 8 Menurut kamus kedokteran Stedman, simetris didefinisikan sebagai suatu kesetaraan atau kesesuaian dalam bentuk dari bagian-bagian yang terdistribusi di sekitar pusat atau poros, pada dua ekstrim atau kutub, atau pada dua sisi yang berlawanan pada tubuh. 18 Asimetri dapat dinyatakan sebagai kekurangan atau ketiadaan simetris, jika diilustrasikan ke wajah manusia, ini menggambarkan ketidakseimbangan atau tidak proposionalnya antara sisi kanan dan kiri. 8 Dari zaman dulu, manusia selalu menghubungkan kesimetrisan dengan nilai estetika, namun seiring dengan perkembangan zaman, kesimetrisan tidak hanya berkaitan dengan estetika tetapi juga mempengaruhi fungsi. Untuk menemukan seorang individu dengan kesimetrisan yang sempurna sangatlah jarang, sehingga asimetri dengan derajat yang kecil dapat diterima sebagai suatu keadaan yang normal. 10 Hasse menyatakan bahwa asimetri dalam kesenian yunani kuno merupakan suatu fenomena yang terjadi secara alami yang menjadi suatu sifat atau ciri dari setiap wajah manusia. Pada kenyataannya, wajah yang simetris sempurna memiliki nilai yang kurang menarik, bagaikan suatu topeng. 19 Beberapa penelitian juga melaporkan bahwa ketika suatu wajah dimanipulasi untuk menciptakan suatu wajah yang simetris sempurna, wajah tersebut menjadi kurang menarik dibandingkan dengan wajah yang memiliki sedikit asimetri. 7 Asimetri dentokraniofasial dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan bervariasi pada setiap individu. Asimetri dapat disebabkan oleh tidak erupsi gigi yang abnormal, tanggalnya gigi desidui yang terlalu dini, ekstraksi gigi permanen yang tidak seimbang, kelainan skeletal yang meliputi maksila dan mandibula. Asimetri dentokraniofasial merupakan suatu hal yang kompleks karena dipengaruhi oleh gigi, prosesus alveolar, serta otot wajah yang terletak disekitar gigi. Asimetri dentokraniofasial dapat bersifat unilateral ataupun bilateral, arah anteroposterior, superoinferior, dan mediolateral. Mandibula merupakan bagian yang paling sering terjadi asimetri dikarenakan dukungan jaringan lunak bagian bawah lebih banyak dibanding maksila. 9

2.2 Klasifikasi Asimetri Dentokraniofasial