Variabel Tidak Terkendali Definisi Operasional

P = Proporsi kategori variabel yang diteliti sebesar 86 Q = 1- P  1 - 0,86 = 0,14 14 d = Presisi mutlak ditetapkan sebesar 10 n = Besar sampel adalah 46,252 Jadi, minimal besar sampel yang diperlukan pada penelitian ini adalah 47 orang. 3.4 Variabel dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah : 1. Mahasiswa FKG USU 2 Asimetri lengkung gigi : a. Asimetri dalam batas normal b. Asimetri klinis 3. Maloklusi Klas II Angle 4. Maloklusi Klas III Angle

3.4.2 Variabel Tidak Terkendali

1. Prosedur pencetakan 2. Prosedur trimming

3.4.3 Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan dalam metode pengukuran asimetri lengkung gigi menurut Maurice adalah: 1. Mahasiswa FKG USU adalah mahasiswa yang menjalankan aktivitas perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 2. Asimetri lengkung gigi adalah selisih antara jarak titik referensi kanan ke titik median palatal plane MPP dan titik referensi kiri ke titik median palatal plane MPP pada gigi yang sama sebesar ≥ 2 mm. a. Asimetri dalam batas normal jika maksila dioklusikan dengan mandibula adalah jumlah selesih antar titik dengan nilai ≥ 2 mm belum mencapai 4 titik dari 8 titik panduan pengukuran, sedangkan asimetri dalam batas normal untuk maksila atau mandibula adalah jumlah selesih antar titik dengan nilai ≥ 2 mm belum mencapai 2 titik dari 4 titik panduan pengukuran. b. Asimetri klinis jika maksila dioklusikan dengan mandibula adalah jumlah selesih antar titik dengan nilai ≥ 2 mm telah mencapai 4 titik panduan pengukuran atau lebih, sedangkan asimetri klinis untuk maksila atau mandibula adalah jumlah selesih antar titik dengan nilai ≥ 2 mm telah mencapai 2 titik panduan pengukuran atau lebih. 3. Maloklusi Klas II Angle adalah suatu keadaan oklusi yang memiliki hubungan molar dimana tonjol mesiobukal pada gigi molar satu permanen rahang atas terletak lebih ke mesial pada groove bukal molar satu rahang bawah. 4. Maloklusi Klas III Angle adalah suatu keadaan oklusi yang memiliki hubungan molar dimana tonjol mesiobukal pada gigi molar satu permanen rahang atas terletak lebih ke distal pada groove bukal molar satu rahang bawah. 5. Prosedur pencetakan adalah suatu prosedur yang dilakukan guna untuk mendapatkan bentuk negatif dari gigi-geligi dan jarigan disekitar gigi yang akan digunakan untuk pembuatan model studi. 6. Prosedur trimming adalah suatu prosedur yang digunakan untuk membuang kelebihan gips dan merapikan sisi-sisi base yang telah ditanamkan model studi dengan menggunakan trimmer guna untuk mendapatkan model studi yang baik. 7. Median Palatal Plane MPP adalah suatu garis median pada maksila yang dibentuk dari dua titik yang terletak disepanjang median palatal raphe. Dua titik tersebut, yaitu: a. Titik pertama adalah titik yang terletak pada median palatal raphe yang berbatasan dengan rugae palatina kedua kiri dan kanan. b. Titik kedua adalah titik yang terletak pada median palatal raphe yang berjarak 1cm ke distal dari titik pertama. 8. Titik-titik pada model studi sebagai landmarks dalam pengukuran asimetri lengkung gigi: a. U1R adalah titik pada mesial insisal dari insisivus sentralis kanan atas. b. U1L adalah titik pada mesial insisal dari insisivus sentralis kiri atas. c. U3R adalah titik pada tonjol kaninus kanan atas. d. U3L adalah titik pada tonjol kaninus kiri atas. e. U5RB adalah titik pada tonjol bukal premolar dua kanan atas. f. U5LB adalah titik pada tonjol bukal premolar dua kiri atas. g. U6RMB adalah titik pada tonjol mesiobukal molar satu permanen kanan atas. h. U6LMB adalah titik pada tonjol mesiobukal molar satu permanen kiri atas. i. L1R adalah titik pada mesial insisal dari insisivus sentralis kanan bawah. j. L1L adalah titik pada mesial insisal dari insisivus sentralis kiri bawah. k. L3R adalah titik pada tonjol kaninus kanan bawah. l. L3L adalah titik pada tonjol kaninus kiri bawah. m.L5RB adalah titik pada tonjol bukal premolar dua kanan bawah. n. L5LB adalah titik pada tonjol bukal premolar dua kiri bawah. o. L6RMB adalah titik pada tonjol mesiobukal molar satu permanen kanan bawah. p. L6LMB adalah titik pada tonjol mesiobukal molar satu permanen kiri bawah.

3.4.4 Alat dan Bahan Penelitian