membutuhkan gambaran luas mengenai situasi pasien.
3
Khususnya untuk kasus asimetri dalam ortodonti, diagnosis kondisi asimetri yang sedini mungkin akan sangat
berguna nantinya untuk meminimalkan kebutuhan penggunaan perawatan mekanik yang lebih kompleks.
14
Asimetri wajah yang dipengaruhi faktor skeletal, dental, fungsional, dan jaringan lunak dapat dideteksi dari pemeriksaan klinis,  radiografi,
model studi, dan fotometri.
2.3.1 Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan klinis  Gambar 10a  dapat memperlihatkan asimetri  dalam dimensi vertikal, sagital, atau transversal.  Salah satu pemeriksaan klinis adalah
melakukan evaluasi terhadap midline dental. Evaluasi midline dental dilakukan pada posisi membuka mulut, relasi sentrik, kontak insisal, dan oklusi sentrik. Asimetri
yang  hanya  disebabkan oleh faktor  skeletal atau dental akan memperlihatkan penyimpangan midline yang sama ketika berada dalam posisi relasi sentrik dan posisi
oklusi sentrik.
12
2.3.2 Pemeriksaan Radiografi
Pemeriksaan penunjang lain untuk melihat perbedaan antara tipe-tipe asimetri dapat dilihat dengan menggunakan radiografi. Terdapat beberapa proyeksi yang dapat
mengidentifikasi lokasi dan penyebab dari asimetri. Pemeriksaan  asimetri  dengan radiografi  dapat menggunakan sefalometri lateral, sefalometri postero-anterior
Gambar 10b, dan radiografi panoramik.  Identifikasi asimetri menggunakan sefalometri lateral memberikan interpretasi yang terbatas karena antara sisi kanan dan
kiri terjadi superimposisi.
12
2.3.3 Pemeriksaan Model Studi
Analisis model studi merupakan penilaian tiga dimensi pada gigi-geligi rahang atas dan rahang bawah, serta penilaian terhadap hubungan oklusal.
Pemeriksaan pada model studi dapat dilakukan dari arah transversal,  sagital, dan vertikal.  Analisis model tidak sulit dilakukan, tetapi memerlukan waktu untuk
menyelesaikan. Pada  ahli telah mengembangkan cara analisis dengan teknik komputerisasi yang dianggap lebih praktis dibandingkan teknik manual, tetapi teknik
ini memerlukan pengetahuan dan peralatan khusus.
23
2.3.4 Pemeriksaan Fotometri
Fotometri terbagi menjadi fotometri ekstraoral dan fotometri intraoral. Pemeriksaan fotometri ekstraoral dapat diambil dari posisi frontal  Gambar 11,
lateral, dan dari sudut 45 dengan keadaan bibir istirahat, keadaan bibir yang saling
bersentuhan, dan foto dengan keadaan tersenyum. Fotometri intraoral mencakup lima pandangan dari gigi dan oklusi. Gambar dari fotometri intraoral terdiri dari dua foto
bukal kiri dan kanan, dua foto oklusal rahang atas dan rahang bawah, dan satu foto pandangan frontal. Foto diambil dalam posisi gigi interkuspasi maksimum.
24
Gambar 10.  Diagnosis    secara   a   pemeriksaan    klinis b pemeriksaan radiografi dengan sefalometri
Anteroposterior
24
Gambar 11. Diagnosis  melalui pandangan frontal
24
2.4 Klasifikasi Oklusi menurut Angle