Saran KESIMPULAN DAN SARAN

90 stakeholders namun demikian berhubung bobot nilai antar alternatif strategi tidak berbeda jauh mengindikasikan bahwa semua alternatif tersebut penting dan saling terkait.

6.2 Saran

1. Dalam pengembangan Kota Jambi menuju riverfront city pemerintah setempat dapat membentuk wadah atau forum yang khusus dalam rangka pengembangan riverfront. Forum tersebut dapat diinisiasi oleh Walikota Jambi sementara perencanaan dan pelaksanaannya dapat dilakukan oleh Bappeda Kota Jambi yang berkoordinasi dengan Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. Dalam forum tersebut stakeholders yang terbentuk, perlu dibangun kesepakatan mengenai tingkat partisipasi masing-masing stakeholders pada setiap tahapan pengembangan sekaligus menentukan penanggung jawab kegiatannya. 2. Dalam pengembangan Kota Jambi menuju riverfront city pemerintah juga sebaiknya mengikutsertakan masyarakat dalam pengembangannya, terutama masyarakat lokal yang tinggal di sepanjang Sungai Batanghari. Pemerintah setempat dapat melakukan program pemberdayaan masyarakat yang mengarah kepada pensinergian pembangunan yang bersifat bottom up dan top down. Hal ini dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan Lembaga Adat Jambi, instansi, dan LSM yang terkait. 91 DAFTAR PUSTAKA Abbas, R. 2005. Mekanisme Perencanaan Partisipasi Stakeholders Taman nasional Gunung Rinjani. [Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Anisa, L. 2009. Perencanaan Lanskap Riparian Sungai Martapura Untuk Meningkatkan Kualitas Lingkungan Alami Kota Banjarmasin. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Ansar, M. 2009. Peran dan Koordinasi Lembaga Lintas Sektoral dalam Konservasi Sumber Daya Air Studi Kasus Gumbasa Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Arikunto, S. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Asikin M. 2001. Stakeholders Participation in SME Policy Design and Implementation. ADB technical Assistance SME Development. Jakarta. Awandana. 2010. Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat. http:id.shvoong. comsocial-sciences1867898-konsepsi-pemberdayaan-masyarakat. [20Januari 2011] Ayuputri, M. 2006. Perancangan Lanskap Waterfront Situ Babakan, Di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Basyuni, A. 2009. Koordinasi dan Hubungan Kerja. Makalah Disampaikan pada DIKLATPIM IV RRI. Jakarta . Binford, M.W., Buchenau, M.J. Riparian Greenways and Water Resources. dalam Smith, D.S. dan Hellmund, P.C. Ecology of Greenways: Design and Function of Linear Conservation Areas. University of Minnesota. P 69-104. Breen, A. dan D. Rigby. 1994. Waterfronts: City Reclaim Their Edge. McGraw- Hill. New York. Breen, A. dan D. Rigby. 1996. The New Waterfronts: The Worldwide Urban Success Story. McGraw-Hill. New York. Bryson, J.M. 2004. What To Do When Stakeholders Matter: Stakeholder Identification and Analysis Techniques. Public Management Review Vol 6 issue 1 2004: 21-53. [BAPPEDA Kota Jambi] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Jambi. 2010. Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Jambi 2010- 2030, Bappeda Kota Jambi. Jambi. 92 [BLHD Kota Jambi] Balai Lingkungan Hidup Daerah Kota Jambi. 2010. Laporan Pemantauan Kualitas Air Sungai Batanghari Kota Jambi Tahun 2010. Jambi. [BMG Kota Jambi] Badan Meteorologi dan Geofisika Kota Jambi. 2003. Data Curah Hujan 5 Tahun Terakhir. Jambi. [BPDAS Batanghari] Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Batanghari. 2009. Buku I: Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan RTK-RHL SWP DAS Batanghari. Jambi. [ BPS Kota Jambi] Badan Pusat Statistik Kota Jambi. 2009. Kota Jambi dalam Angka. Jambi. [BWS Sumatera VI] Balai Wilayah Sungai Sumatera VI . 2009. Laporan Akhir Detail Desain Jambi Flood Control. Jambi. Carr, Stephen. 1992. Public Space. Cambridge University Press. Cambridge. Carswell,B. 1996. Apakah Rekayasa Ulang Itu? Mitos dan Kenyataan Dalam Organisasi Abad 21. Dalam Bennis, W. dan M.Mische Eds. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Colfer, C.J.P., R. Prabhu, M. Günter, C. McDougall, N.M. Porro, dan R. Porro. 1999a. Siapa yang Perlu Dipertimbangkan? Menilai Kesejahteraan Manusia dalam Pengelolaan Hutan Lestari. Volume 8, Perangkat Kriteria dan Indikator. Center for International Forestry Research. Bogor. Colfer, C.J.P., M.A. Brocklesby, C. Diaw, P. Etuge, M. Günter, E. Harwell, C. McDougall, N.M. Porro, R. Porro, R. Prabhu, A. Salim, M.A. Sardjono, B. Tchikangwa, A.M. Tiani, R. Wadley, J. Woelfel, dan E. Wollenberg. 1999b. Panduan Pendamping Penilaian Dasar Kesejahteraan Manusia. Volume 6, Perangkat Kriteria dan Indikator. Center for International Forestry Research. Bogor. Djayadiningrat, S.T. 2001. Untuk Generasi Masa Depan: Pemikiran, Tantangan dan Permasalahan Lingkungan. Aksara Buana. Jakarta. Dunn, W. 2003. Pengantar analisis kebijakan publik. Edisi kedua. Universitas Gadjah Mada, Anggota IKAPI. Yogyakarta. Dwidjowijoto RN.2006. Analisis Kebijakan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. [DTRP Kota Jambi] Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kota Jambi. 2010. Rencana Detail Tata Ruang Kota Jambi 2010-2030. Jambi. Efendi, M. 2009. Analisis Status Mutu Air Dan Formulasi Strategi Pengelolaan Sungai Karang Mumus Kota Samarinda. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Eriyatno dan F. Sofyan. 2007. Riset Kebijakan Metode Penelitian untuk Pasca Sarjana. IPB Press. Bogor. 93 Fachrudidin, M. 2004. Persepsi Masyarakat Sekitar Sungai Siak Dalam Menghadapi Pekanbaru Sebagai Waterfront City. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung. Bandung. Fatah. 2009. Strategi Pengelolaan Kawasan Industri Menuju Eco Industrial Park Studi Pada Kawasan Industri Cilegon Propinsi Banten. [Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Fitriani, H. 2004. Identifikasi Karakteristik Permukiman Pinggir Sungai Dan Pengaruhnya Terhadap Kualitas Sungai Di Kota Banjarmasin. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Gomez, J. E. A. 2008. Waterfront Design Withaout Policy? The Actual Uses of Manila’s Baywalk. Cities: International Journal of Urban Policy and Planning Vol.24 No. 4, p. 86-106. Gospodini, A. 2001. Urban Waterfront Redevelopment in Greek Cities. Cities: International Journal of Urban Policy and Planning Vol.18 No. 5, p. 285- 295. Groenendijk, L. 2003. Planning and Management. ITC. Enschede, The Netherlands. Gray, D. dan A. Leiser. 1982. Biotehnical Slope Protection and Erosion Control. Van Nostrand Reinhold Company. New York. Hartrisari. 2007. Sistem Dinamik: Konsep Sistem dan Pemodelan untuk Industri dan Lingkungan. SEAMEO BIOTROP. Bogor. Haryani, G. S. 2006. Seminar Nasional Limnologi tentang Pengelolaan Sumber Daya Perairan Darat secara Terpadu di Indonesia. Jakarta. Hamzah A. 1997. Penegakan Hukum Lingkungan. CV Sapta Artha Jaya. Jakarta. Idris, A. 2003. Tinjauan Kritis Peluang dan Tantangan Pengelolaan dengan Pendekatan Bioregion di Das Batanghari Makalah Disampaikan pada Lokakarya Konsultasi Publik Regional Sumatera Barat-Jambi. Jambi. Idris, A. 2006. Selamatkan DAS Batanghari. Buletin Balitbangda Provinsi Jambi. Jambi Igbal dan Sumaryanto. 2007. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bertumpu Pada Partisipasi Masyarakat. Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 5 No.2, Juni 2007 : 167-182. Jepson, E. J. 2007. Sustainability and the Childe Thesis- What are the Efeects of Local Characteristics and Conditions on Sustainable Development Policy? Cities: Intenational Journal of Urban Policy and Planning Vol.26 No. 6, p. 434-445. Kodatie, R.J., dan R. Syarief. 2010. Tata Ruang Air. Penerbit Andi. Yogyakarta. 94 Laidley, J. 2007. The Ecosystem Approach and the Global Imperative on Toronto’s Central Waterfront. International Journal of Urban Policy and Planning Vol.24 No. 4, p. 259-272. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi; Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo. Jakarta. Mayers, J. 2005. Power Tools: The Four Rs. International Institute for Environment and Development. Muhammad. 2006. Pengelolaan Bersama Berbasis Masyarakat Dalam Penataan Dan Pengembangan Kawasan Sungai Siak sebagai Waterfront City. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mursalianto, A. 2002. Prinsip Perancangan Pusat Kota Banjarmasin Sebagai Kota Sungai. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung. Bandung. Nugroho, H. 2001. Menumbuhkan Ide-ide Kritis,. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Nurfaida. 2009. Rencana Pengelolaan Lanskap Pantai Kota Makassar Sebagai Waterfront City. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Parson,W. 1995. Public Policy: An Introduction To The Theory And Practice of Policy Analysis. Edward Elgar Publishing Co., London. Pribadi, M.R. 1999. Perencanaan Greenbelt Sepanjang Sungai dengan Strategi Identifikasi Tebal Koridor Hijau dan Manajernen Tapak - Studi Kasus Sungai Hlookervart, Jakarta. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor. [ PU] Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi. 2008. Laporan Antara: Pembinaan Teknis Penyusunan Detail Tata Ruang Kota Jambi. Tahun Anggaran 2008. Jambi. Race D., dan J. Millar. 2006. Training Manual: Social and Community Dimensions of ACIAR Project. Australian Center for International Agricultural Research – Institut for Land, Water, and Society of Charles Sturt University, Australia. Rangkuti, F. 2008. Analisis SWOT Teknik membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Reed, M.S. A. Graves, N. Dandy, H. Posthumus, K. Hubacek, J. Morris, C. Prell, C.H. Quinn, dan L.C. Stringer. 2009. Who’s in and why? A typology of Stakeholder Analysis Methods For Natural Resource Management. Journal of Environmental Management XXX 2009: 1 – 17 Reid, G. 1961. Ecology of Inland Water and Estuaries. Reinhold Book Corporation. New York. Rizal, Y. 2005. Perancangan Waterfront Pekanbaru sebagai Kawasan Pengembangan Wisata Kota Studi Kasus : Pelabuhan Pelindo dan Pelita 95 Pantai Sungai Siak. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung. Bandung. Rustiadi, E., Saefulhakim S., dan Panuju. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Dalam Situasi Kompleks. Terjemahan Seri Manajemen No. 134. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta. Saerinen, R. dan Kumpulaeni, S. Assessing Social Impact in Urban Waterfront Regeneration. Environ. Impact Assess. Rev. 26: 120-135. Schiechtl, H.M., dan Stern, R. Water Bioengineering Techniques for Watercourse Bank and Shoreline Protection. 1997. Blackwell Science. Austria. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Alfabeta. Bandung. Susilawati, E. 2007. Formulasi Strategi Pengelolaan Sungai Batanghari di Kota Jambi . [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Syah, A. R. 1993. Prediksi Erosi di Sub-Sub Daerah Aliran Sungai Batanghari Hulu Jambi. [Tesis]. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Torre, L. A. 1989. Waterfront Development. Van Nostrand Reinhold. New York. Tsukio, Y. 1984. The Significanse of Contemporary Waterfont Development. Process Architecture, 52, pp10-15. Umar, F. 2006. Rencana Pengembangan Koridor Sungai Kapuas Sebagai Kawasan Interpretasi Wisata Budaya Kota Pontianak. [Tesis]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Wijanarka. 2008. Desain Tepi Sungai: Belajar dari Kawasan Tepi Sungai Kahayan Palangkaraya.Penerbit Ombak. Yogyakarta. Wrenn, D. M. 1983. Urban Waterfront Development. ULI-The Urban Land Institute. Washington. 96 LAMPIRAN 97 Lampiran 1 Peta lokasi penelitian dan titik sinousitas tiap segmen Lampiran 2 POSISI : S Lintang Selatan : : 01°3521,5 E Bujur Timur :103°3602,6 Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Minimum Maksimum Rata-rata Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Fisika 1 Suhu air o C Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 5 27,7 31 29,5 2 TDS mgl 1000 1000 1000 1000 22,9 43,3 19,4 3 TSS mgl 50 50 400 400 28 90 47,5 -1 -1 Kimia 4 pH - 6,0-9,0 6,0-9,0 6,0-9,0 5,0-9,0 5,1 7,8 7 -2 -2 -2 5 Cyanide mgl 0,02 0,02 0,02 - 0,006 0,017 0,008 6 Nitrit mgl 0,06 0,06 0,06 - 0,01 0,005 7 Amonia mgl 0,5 - - - 0,1 1,82 0,6575 -8 8 DO mgl 6 4 3 4,9 7,6 6,35 -2 9 Iron Fe mgl 0,3 - - - 0,89 1,62 1,1675 -10 10 Mangan mgl 0,1 - - - 0,1 0,025 11 Copper Cu mgl 0,02 0,02 0,02 0,2 0,07 0,0175 -2 -2 -2 12 Chrom mgl 0,05 0,05 0,05 1 0,04 0,01 13 Flour mgl 0,5 1,5 1,5 - 14 Zinc mgl 0,05 0,05 0,05 2 0,01 0,11 0,0425 -2 -2 -2 15 Nitrat mgl 10 10 20 20 3,7 1,925 16 BOD5 mgl 2 3 6 12 2 27 12,5 -8 -8 -8 -8 17 COD mgl 10 25 50 100 6 41 19 -8 -2 18 Fosfat PO4 mgl 0,2 0,2 1 5 0,1 0,24 0,15 -2 -2 19 Sulfat mgl 400 - - - 1 0,5225 20 Chloride mgl 0,03 0,03 0,03 - 5,1 2,05 -8 -8 -8 21 Minyak Lemak mgl 1000 1000 1000 - 22 Fecal Coliform Jlh100ml 100 1000 2000 2000 60 840 295 -12 23 Total Coliform Jlh100ml 1000 5000 10000 10000 3000 5000 4075 -15 -80 -27 -22 -8 Keterangan : Parameter yang melebihi baku mutu adalah Amonia, Besi Fe, BOD5, COD, Chloride, Fecal Coliform dan Total Coliform 98 HASIL PEMERIKSAAN AIR SUNGAI BATANGHARI TAHUN 2010 LOKASI : DEKAT JEMBATAN AUR DURI HULU Baku Mutu Air PP No. 822001 Hasil Pemantauan No. PARAMETER SATUAN Indeks Kualitas Air Indeks Kualitas Air Lampiran 3 POSISI : S Lintang Selatan : 01 o 3325,9 E Bujur Timur :103°3602,6 Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Minimum Maksimum Rata-rata Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Fisika 1 Suhu air o C Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 5 27,7 31,1 29,525 2 TDS mgl 1000 1000 1000 1000 22,9 43,3 30,3 3 TSS mgl 50 50 400 400 29 90 47,75 -1 -1 Kimia 4 pH - 6,0-9,0 6,0-9,0 6,0-9,0 5,0-9,0 5,1 8,1 7,075 -2 -2 -2 5 Cyanide mgl 0,02 0,02 0,02 - 0,006 0,02 0,013 6 Nitrit mgl 0,06 0,06 0,06 - 0,01 0,005 7 Amonia mgl 0,5 - - - 0,1 1,82 0,6575 -8 8 DO mgl 6 4 3 4,9 7,6 6,325 -2 9 Iron Fe mgl 0,3 - - - 0,89 1,62 1,095 -10 10 Mangan mgl 0,1 - - - 11 Copper Cu mgl 0,02 0,02 0,02 0,2 0,07 0,0225 -8 -8 -8 12 Chrom mgl 0,05 0,05 0,05 1 0,01 0,0025 13 Flour mgl 0,5 1,5 1,5 - 14 Zinc mgl 0,05 0,05 0,05 2 0,01 0,03 0,0175 15 Nitrat mgl 10 10 20 20 5,9 2,475 16 BOD5 mgl 2 3 6 12 8 27 14 -10 -10 -10 -10 17 COD mgl 10 25 50 100 12 41 21 -10 -2 18 Fosfat PO4 mgl 0,2 0,2 1 5 0,1 0,24 0,145 -2 -2 19 Sulfat mgl 400 - - - 1 0,2725 20 Chloride mgl 0,03 0,03 0,03 - 5,1 2,05 -8 -8 -8 21 Minyak Lemak mgl 1000 1000 1000 - 22 Fecal Coliform Jlh100ml 100 1000 2000 2000 60 840 290 -12 23 Total Coliform Jlh100ml 1000 5000 10000 10000 3000 5500 4325 -15 -6 -88 -39 -28 -10 Keterangan : Parameter yang melebihi baku mutu adalah Amonia,Besi Fe, BOD5, COD, Chloride, Fecal Coliform dan Total Coliform 99 Indeks Kualitas Air Baku Mutu Air PP No. 822001 Hasil Pemantauan Indeks Kualitas Air HASIL PEMERIKSAAN AIR SUNGAI BATANGAHARI TAHUN 2010 LOKASI : Kel.Sijenjang Jembatan Batanghari II Hilir No. PARAMETER SATUAN 100 Lampiran 4 Keterkaitan analisis SWOT dan AHP No. Program Pengembangan Strategi Pengembangan 1 Zona Alami a. Penataan kawasan lebih alami dengan live stake bioengineering dan vegetasi sebagai hutan kota  Peningkatan koordinasi antar stakeholders  Penyempurnaan database DAS b. Penataan bangunan sepanjang kawasan agar berorientasi ke arah sungai dan lebih ekologis  Peningkatan koordinasi antar stakeholders  Penegakan hukum beserta regulasinya c. Pemukiman yang berkonsep zero waste  Pemberdayaan masyarakat d. Pengembangan ekowisata  Peningkatan koordinasi antar stakeholders  Pemberdayaan masyarakat  Revitalisasi sungai 2 Zona Semi Alami a. Penataan kawasan lebih alami sebagai daerah konservasi dengan live cribb atau gabion wall bioengineering dan vegetasi sebagai taman kota  Peningkatan koordinasi antar stakeholders  Penyempurnaan database DAS b. Penataan bangunan sepanjang kawasan agar berorientasi ke arah sungai dan lebih ekologis  Peningkatan koordinasi antar stakeholders  Penegakan hukum beserta regulasinya c. Pemukiman yang berkonsep zero waste  Pemberdayaan masyarakat d. Relokasi industri sawmill dan crumbrubber  Pengembangan kawasan industri hijau 101 Lanjutan Lampiran 4 Keterkaitan analisis SWOT dan AHP No. Program Pengembangan Strategi Pengembangan 2 Zona Semi Alami e. Pengembangan wisata budaya, religi dan budi daya ikan sungai  Peningkatan koordinasi antar stakeholders  Pemberdayaan masyarakat  Revitalisasi sungai 3 Zona Multi-fungsi a. Penataan kawasan agar lebih alami dengan penambahan vegetasi di antara bangunan  Peningkatan koordinasi antar stakeholders  Penyempurnaan database DAS b. Pengendalian dan penertiban terhadap bangunan yang tidak sesuai dengan RTRW  Penegakan hukum beserta regulasinya c. Penataan bangunan sepanjang kawasan agar berorientasi ke arah sungai dan lebih ekologis  Penegakan hukum beserta regulasinya d. Pemukiman dan bangunan komersil yang berkonsep zero waste  Penegakan hukum beserta regulasinya 102 Penyengat Rendah Teluk Kenali Tanjung Johor Zona Alami 103 Zona Semi Alami Buluran Kenali Legok Kecamatan Danau Teluk Kecamatan Pelayangan 104 Zona Multi Fungsi Pasar Jambi dan Kasang 105 Lanjutan Lampiran 5 B. Penghitungan Elemen Matrik Pendapat Gabungan I. ASPEK No. Aspek I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 A1-A2 15.552,0000000 1,620 2 2 A1-A3 3.072,0000000 1,494 1 3 A1-A4 345.600,0000000 1,892 2 4 A1-A5 24.192.000,0000000 2,340 2 5 A2-A3 8,0000000 1,110 1 6 A2-A4 202,5000000 1,304 1 7 A2-A5 1.632.960,0000000 2,045 2 8 A3-A4 3,6000000 1,066 1 9 A3-A5 48.000,0000000 1,714 2 10 A4-A5 34.560,0000000 1,686 2 II. KRITERIASASARAN A. EKOLOGI No. Sasaran I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 B1-B2 0,44444444444444 1,0 1 2 B1-B3 0,00000000446531 0,4 12 3 B2-B3 0,00000001695421 0,4 12 B. SOSIAL BUDAYA No. Sasaran I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 B4-B5 1,50000 1,0 1 2 B4-B6 2,66667 1,1 1 3 B5-B6 128,00000 1,3 1 C. EKONOMI No. Sasaran I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 B7-B8 6.998.400.000,00000 3,1 3 D. KELEMBAGAAN No. Sasaran I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 B9-B10 43200 1,7 2 2 B9-B10 349525,3333 1,9 2 3 B10-B11 96 1,3 1 E. TEKNOLOGI No. Sasaran I1 x I2x…x I23 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 B12-B13 0,25313 0,9 1 112 PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN Lanjutan

III. ALTERNATIF KEBIJAKAN

a Meningkatnya kualitas dan daya dukung sungai Alternatif No. Kebijakan I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 C1-C2 165.888,00000 1,8 2 2 C1-C3 7.200,00000 1,6 2 3 C1-C4 104.857,60000 1,8 2 4 C1-C5 1.152.000,00000 2,0 2 5 C1-C6 291.600.000,00000 2,6 3 6 C2-C3 0,08333 0,9 1 7 C2-C4 1,38889 1,0 1 8 C2-C5 34.992,00000 1,7 2 9 C2-C6 29.859.840,00000 2,4 2 10 C3-C4 23,70370 1,2 2 11 C3-C5 279.936,00000 1,9 2 12 C3-C6 1.399.680,00000 2,0 2 13 C4-C5 221.184,00000 1,9 2 14 C4-C6 1.728.000,00000 2,1 2 15 C5-C6 9.720,00000 1,6 2 b. Menurunnya konsentrasi pencemar Alternatif No. Kebijakan I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 C1-C2 10.368,0000000 1,6 2 2 C1-C3 35,5555556 1,2 1 3 C1-C4 172,8000000 1,3 1 4 C1-C5 116.640,0000000 1,8 2 5 C1-C6 155.520,0000000 1,8 2 6 C2-C3 0,0658436 0,9 1 7 C2-C4 80,0000000 1,2 1 8 C2-C5 46.656,0000000 1,7 2 9 C2-C6 58.320,0000000 1,7 2 10 C3-C4 28,4444444 1,2 1 11 C3-C5 55.987,2000000 1,7 2 12 C3-C6 103.680,0000000 1,8 2 13 C4-C5 87.480,0000000 1,8 2 14 C4-C6 368.640,0000000 1,9 2 15 C5-C6 8,0000000 1,1 1 c. Tersusunnya RTRW berwawasan lingkungan Alternatif No. Kebijakan I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 C1-C2 0,0000000008 0,4 12 2 C1-C3 0,0000010717 0,5 12 3 C1-C4 0,0000014468 0,5 12 4 C1-C5 0,0015432099 0,7 12 5 C1-C6 10,0000000000 1,1 1 6 C2-C3 10.240,0000000000 1,6 2 7 C2-C4 51.840,0000000000 1,7 2 8 C2-C5 884.736,0000000000 2,0 2 9 C2-C6 268.738.560,0000000000 2,6 3 10 C3-C4 16,0000000000 1,1 1 11 C3-C5 167.961,6000000000 1,8 2 12 C3-C6 1.492.992,0000000000 2,0 2 13 C4-C5 196.608,0000000000 1,8 2 14 C4-C6 3.317.760,0000000000 2,1 2 15 C5-C6 0,3750000000 1,0 1 PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN Lanjutan d. Terpeliharanya budaya lokal Alternatif No. Kebijakan I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 C1-C2 0,000123457 0,6 12 2 C1-C3 0,000000004 0,4 13 3 C1-C4 0,000000508 0,5 12 4 C1-C5 4.320,000000000 1,5 1 5 C1-C6 1.555,200000000 1,4 1 6 C2-C3 0,000002261 0,5 12 7 C2-C4 0,333333333 0,9 1 8 C2-C5 14.929.920,000000000 2,3 2 9 C2-C6 125.971.200,000000000 2,5 2 10 C3-C4 46.656,000000000 1,7 2 11 C3-C5 466.560.000,000000000 2,7 3 12 C3-C6 99.532.800,000000000 2,5 2 13 C4-C5 88.473.600,000000000 2,5 2 14 C4-C6 236.196.000,000000000 2,6 3 15 C5-C6 6,750000000 1,1 1 e. Terciptanya lapangan kerja Alternatif No. Kebijakan I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 C1-C2 0,00012 0,6 12 2 C1-C3 0,00000 0,5 12 3 C1-C4 0,00412 0,8 1 4 C1-C5 162,00000 1,3 1 5 C1-C6 0,06944 0,9 1 6 C2-C3 0,00488 0,8 1 7 C2-C4 13,33333 1,1 1 8 C2-C5 236.196,00000 1,9 2 9 C2-C6 124.416,00000 1,8 2 10 C3-C4 466.560,00000 1,9 2 11 C3-C5 10.077.696,00000 2,2 2 12 C3-C6 583.200,00000 1,9 2 13 C4-C5 34.560,00000 1,7 2 14 C4-C6 720,00000 1,4 1 15 C5-C6 0,00439 0,8 1 f. Terjadinya perubahan perilaku masyarakat Alternatif No. Kebijakan I1 x I2x…x I20 Rata-Rata Bobot Elemen Geometri Hasil Pembulatan 1 C1-C2 0,00003086 0,6 12 2 C1-C3 0,00000000 0,4 13 3 C1-C4 0,00000006 0,4 13 4 C1-C5 1.728,00000000 1,5 1 5 C1-C6 777,60000000 1,4 1 6 C2-C3 0,00000603 0,5 12 7 C2-C4 1,33333333 1,0 1 8 C2-C5 14.929.920,00000000 2,3 2 9 C2-C6 47.239.200,00000000 2,4 2 10 C3-C4 17.496,00000000 1,6 2 11 C3-C5 7.464.960.000,00000000 3,1 4 12 C3-C6 179.159.040,00000000 2,6 3 13 C4-C5 88.473.600,00000000 2,5 2 14 C4-C6 314.928.000,00000000 2,7 3 15 C5-C6 13,50000000 1,1 1 114 PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN PENDAPAT GABUNGAN