Permasalahan Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian Lokasi Penelitian. Metodologi Penelitian

Kelompok kedua adalah minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen murninya. Secara kimia minyak atsiri komponennya kebanyakan dijumpai terdiri dari senyawa terpen dan senyawa terpenoid. Minyak atsiri merupakan minyak mudah menguap essential oil dan akhir-akhir ini minyak atsiri menarik perhatian hal ini disebabkan karena beberapa tumbuhan yang menghasilkan minyak atsiri memiliki sifat aktivitas biologis baik digunakan sebagai anti bakteri maupun sebagai anti jamur. Salah satu tumbuhan yang dapat menghasilkan minyak atsiri adalah tumbuhan jinten Coleus Aromaticus Benth dan tumbuhan ini telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai tumbuhan berkhasiat obat. Tumbuhan ini termasuk famili tumbuhan Labiatae dan menyukai tanah gembur sedikit lembab tapi tidak tergenang air. Tumbuhan jinten termasuk salah satu tumbuh-tumbuhan jenis rumput- rumputan, dimana tumbuh baik didaerah dengan ketinggian 1000 m dari permukaan air laut dan merupakan tumbuhan herbal yang sudah lama dikenal ramuan obat tradisional. Minyak atsiri yang dihasilkan dari berbagai jenis tanaman banyak memiliki sifat aktif baik digunakan sebagai anti bakteri maupun sebagai anti jamur, misalnya minyak daun jinten hitam mengandung bahan aktif yang berfungsi dalam tubuh sebagai anti histaminanti elergi, antioksidan, anti infeksi dan broncodiaalating melonggarkan tenggorokan Nirma Chakravaty MD, 1993. Mengenai sifat aktif sebagai anti bakteri maupun tentang komponen-komponenkimia minyak atsiri yang terkandung pada daun jinten tersebut belum diketahui. Berdasarkan dari uraian yang telah dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang kandungan minyak atsiri yang terdapat pada daun jinten tersebut dan apakah minyak atsirinya yang terkandung dapat digunakan sebagai anti bakteri.

1.2 Permasalahan

1. Apakah minyak minyak atsiri yang terdapat pada daun jinten Coleus Aromaticus Benth dapat diperoleh dengan secara destilasi air hidrodistilasi menggunakan alat Stahl. Universitas Sumatera Utara 2. Senyawa apakah yang dapat diidentifikasi dalam minyak atsiri tersebut,jika dilakukan pemeriksaan melalui analisa secara GC – MS. 3. Apakah minyak atsiri dari daun jinten C. aromaticus benth yang diperoleh mengandung senyawa yang dapat digunakan sebagai anti bakteri .

1.3 Tujuan Penelitian.

1. Untuk mengisolasi minyak atsiri dari daun Jinten C, aromaticus benth secara hidrodestilasi dengan menggunakan alat Stahl. 2. Mengidentifikasi kandungan kimia minyak atsiri yang terdapat pada daun Jinten yang dianalisis secara GC-MS. 3. Menguji aktivitas minyak atsiri yang diperoleh sebagai anti bakteri .

1.4. Manfaat Penelitian

1. Memberikan suatu informasi bahwa daun Jinten C.aromaticus benth yang belum dimanfaatkan kandungan minyak atsirinya 2. Memberikan informasi tentang jenis senyawa kimia apa saja yang terdapat dalam minyak atsiri yang diperoleh dari daun jinten C.aromaticu benth. 3. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang komponen minyak atsiri dari daun Jinten C. aromaticus benth yang salah satu penggunaannya adalah sebagai anti bakteri .

1.5. Lokasi Penelitian.

1. Penelitian dilakukan dilaboratorium kimia organik FMIPA USU Medan. Uji aktivitas anti bakteri dikerjakan di laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi FMIPA USU Medan. 2. Analisa GC- MS dilakukan di laboratorium kimia organik FMIPA UGM Yokyakarta . Universitas Sumatera Utara

1.6. Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan secara eksprimen dengan skala laboratorium, dimana sampel yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah daun jinten yang segar, dimana daun jinten mula-mula dirajang kemudian dilakukan destilasi air dengan menggunakan alat stahl , minyak atsiri yang dihasilkan masih bercampur dengan air destilat, untuk memisahkan air dengan minyak diekstraksi dengan eter dan sisa air yang ada dalam minyak kemudian tambahkan natrium sulfat anhidrad, dan selanjutnya dipisahkan dengan cara penyaringan. Minyak atsiri yang sudah kering selanjutnya dianalisa komponen kimianya dengan GC-MS maupun dilakukan pengujian terhadap aktivitas anti bakteri Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA