Gas Pembawa Sistem Injeksi Kolom

kolom Granados, J, 1997. Dalam kromatografi gas ada beberapa komponen utama yaitu:

2.3.1 Gas Pembawa

Faktor yang menyebabkan suatu senyawa bergerak melalui kolom kromatografi gas ialah keatsirian yang merupakan sifat senyawa itu dan aliran gas melalui kolom. Gas pembawa harus memenuhi persyaratan; harus inert, tidak bereaksi dengan cuplikan, cuplikan-pelarut dan material dalam kolom, harus mengurangi difusi gas dan sesuai untuk detektor. Gas-gas yang sering digunakan adalah helium,argon, nitrogen, karbon dioksida dan hidrogen. Pemilihan gas pembawa ditentukan oleh detektor yang digunakan . Tabung gas pembawa dilengkapi dengan pengatur tekana keluar dan pengukur tekanan. Sebelum gas pembawa masuk ke kromatografi. Maka kecepatan aliran gas telah diukur serta sistem penapis molekuler untuk memisahkan air dan pengotor lainnya. Pada dasarnya kecepatan alir gas diatur melalui pengatur tekanan dua tingkat yaitu pengatur kasar pada tabung gas dan pengatur halus pada kromatograf. Tekanan gas masuk ke kromatograf yaitu sebesar 10 sd 50 psi sedangkan untuk aliran gas sebesar 25 sd 150 mlmenit.

2.3.2. Sistem Injeksi

Dalam pemisahan dengan GC cuplikan harus dalam bentuk fase uap, gas dan uap dapat dimasukan secara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk cairan dan padatan, sehingga dengan demikian senyawa yang berbentuk cairan dan padatan pertama-tama harus diuapkan. Ini membutuhkan pemanasan sebelum masuk kolom. Suhu injeksi sekitar 50 C lebih tinggi dari titik didih campuran dari cuplikan yang mempunyai titik didih yang paling tiggi. Perlu diperhatikan bahwa penginjeksian tidak boleh menginjeksian cuplikan terlalu banyak karena GC sangat sinitif , biasanya dilakukan 0,5-50 ml gas dan 0,2-20 ml untuk cairan. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Kolom

Kolom: Kolom merupakan jantung dari kromatografi. Bentuk kolom dapat lurus, bengkok misalnya bentuk V atau W dan kumparan spiral. Panjang kolom 1-3 m diameter, kolom kapiler berdiameter 0,02-0,2mm. Temperatur kolom dapat bervariasi antara 50 C sampai 250 C dan temperatur kolom lebih rendah dari pada gerbang injeksi pada kolom, sehingga beberapa komponen campuran dapat berkondensasi pada awal kolom, namun beberapa bagian dari senyawa tersebut akan menguap kembali dengan jalan yang sama seperti air yang menguap saat udara panas meski suhu dibawah 100 C. Beberapa senyawa akan lebih mudah larut dalam cairan dibandingkan yang lainnya. Senyawa yang mudah larut akan terserap pada fase diam sedangkan senyawa yang sukar larut menghabiskan waktunya lebih banyak dalam fase gas.

2.3.4 Detektor