Tumbuhan Jinten TINJAUAN PUSTAKA

Minyak atsiri pada umumnya dibagi menjadi dua bagian, ini dibagi berdasarkan golongan hidrokarbon dan golongan hidrokarbon teroksigenisasi Robinson 1991. Menurut Hyene 1987 bahwa senyawa- senyawa dari turunan golongan hidrokarbon teroksigenasi fenol senyawa ini memiliki daya anti bakteri yang sangat kuat.

2.7. Tumbuhan Jinten

Tumbuhan jinten C. aromaticus benth merupakan salah satu tanaman herbal, karena tumbuhan ini sudah lama dikenal olah masyarakat sebagai tanaman obat, terutama daunnya untuk mengobati asma, batuk, demam, sariawan, sakit kepala, reumatik maupun sebagai obat perut kembung. Selain digunakan untuk pengobatan, tumbuhan jinten juga mengandung minyak atsiri terutama pada bagian daunnya. Tumbuhan jinten dikenal nama daerahnya; jinten Jawa tengah, ajiran Sunda, bangun- bangun Sumatera utara, Sukan melayu, daun kambing madura, Iwak bali , Oregano Malaysia,Aceran dan daun hati-hati.Tumbuhan ini berdaun tunggal dan tebal, berbentuk bujur telur, tepi bergerigi dan permukaannya berbulu. Tumbuhan ini merupakan jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang yang beruas .ruas dan pada setiap ruas dapat tumbuh tunas,jika batang bersentuhan dengan tanah maka dapat tumbuh akar. Batang tanaman ini lunak,berair dan mudah patah, daun jinten mempunyai bau yang khas. Tumbuhan jinten menyukai tanah yang gembur, sedikit lembab namun tidak berair. Biasanya tumbuhan jinten tumbuh didaerah dataran rendah sampai pada ketinggin 1000 m diatas permukaan air laut. Pengembangbiakan tumbuhan ini dilakukan dengan cara stek dan dapat ditanam dipot maupun langsung ditanam ditanah, tanam ini jika ditanam ditempat yang terlalu banyak panas maka daun tanaman ini akan mengecil. Universitas Sumatera Utara Sistematik tumbuhan jinten adalah sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Dycotyledoneae Ordo : Solanales Famili : Labiatae Genus : Coleus Species : C.aromaticus benth Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PENELITIAN DAN MATERI

3.1. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara eksprimen dimana bahan penelitian berupa daun jinten yang diambil dari daerah Sempakata Kecamatan Medan Selayang Kota Madya Medan. Untuk mendapatkan minyak daun jinten yang telah dirajang didestilasi dengan menggunakan alat stahl. Minyak yang dihasilkan selanjutnya dianalisa dengan GC-MS di laboratorium kimia organik FMIPA UGM Yogyakarta dan untuk uji bakteri dianalisa di laboratorium Mikrobiologi Depertemen Biologi FMIPA USU Medan 3.2. Alat Dan Bahan Yang Digunakan 3.2.1. Alat-alat yang Digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: - Gelas ukur 25 ml merek Duran - Gelas Erlenmeyer 50,100 ml merek Duran - Neraca analitis - Pisau dan Gunting - Beker Gelas 50,100,150 dan500 ml merek Duran - penangas minyak - Satu set alat stahl - Seperangkat alat Gas Chromatography – Mass Spectroscopy GC – MS - Corong kaca - Corong pisah - Timbangan - Kertas saring - Slang air - Termometer - Klem dan statif 22 Universitas Sumatera Utara