Kromatografi Gas – Spektrometri Massa GC-MS

OH R - C - OH A R - COOH + ROH +HA 1 - 1 HOR asam alkohol 2 2.1.4.3.Proses Penyabunan Penyabunan ialah suatu proses peruraian hidrolisis suatu ester asam karboksilat dan alkohol. Minyak atsiri yang mengandung fraksi ester dan asam- asam organik dapat bereaksi dengan basa sehingga membentuk sabun. Reaksinya sebagai berikut R –COOR + NaOH R – COONa + R OH 1 2 1 2 R – CH – COOH + NaOH R – CH – COONa + H O 2 2 2

2.2. Kromatografi Gas – Spektrometri Massa GC-MS

Sejak tahun 1960 GC-MS digunakan secara luas dalam kimia organik. Sejak saat itu terjadi kenaikan penggunaan yang sangat besar dari metoda ini. Ada dua alasan utama terjadinya hal tersebut, pertama telah ditemukannya alat yang dapat menguapkan hampir semua senyawa organik dapat mengionkan uap. Kedua fragmen yang dihasikan dari ion molekul dapat dihubungkan dengan stuktur molekulnya. GC- MS adalah singkatan dari gas kromatografi-mass spektrometri. Instrumen alat ini adalah gabungan dari alat GC dan MS, hal ini berarti sampel yang hendak diperiksa diidentifikasi terlebih dahulu dengan alat kromatografi baru kemudian diidentifikasi dengan alat MSMass spektromitri. GC dan MS merupakan kombinasi kekuatan simultan untuk memisahkan dan mengidentifikasi komponen-kompon campuran.Adapun kegunaan alat GC-MS adalah: 1. Untuk menentukan berat molekul dengan sangat teliti, sebagai contoh misalnya ada senyawa-senyawa CO massa molekulnya 28, N massa molekulnya 28, CH =CH massa molekulnya 28 jika dihitung massa molekul masing-masing dengan teliti , maka masing-masing masa molekulnya berbeda. 2 2 2 Universitas Sumatera Utara 2. Spektroskofi massa dapat digunakan untuk mengetahui rumus molekul tampa melalui analisa unsur . Misalnya C H O biasanya ditentukan secara kualitatif atau kuantitatif, mula-mula ditentukan rumus empirisnya dulu C H O kemudian ditentukan Bmnya. Sekarang dengan adanya komputer pada alat GC- MS dapat langsung diketahui rumus molekulnya. 4 10 x y z n 3. Bila dimasukkan senyawa kedalam spektroskopi massa, maka senyawa tersebut akan ditembaki oleh elektron dan molekul mengalami reaksi fragmentasi, molekul akan pecah karena tembakan elektron dalam spektrometer. Pecahnya molekul tersebut tergantung pada gugus fungsi yang ada dalam molekul tersebut. Sebelum ini hanya spektrometer IR, resonansi magnit inti yang bisa mengetahui gugus fungsi. Dengan adanya fragmentasi kita juga mengenali senyawa tersebut sehingga kita bisa mendapatkan cara tambahan untuk mengetahui apakah senyawa tersebut termasuk golongan golongan alkohol, amin, karbosilat, aldehid dan lain sebagainya.GC-MS hanya dapat digunakan untuk mendeteksi senyawa- senyawa yang mudah menguap. Untuk senyawa yang bersifat tidak menguap misalnya glukosa, sukrosa dan sakarosa tidak dapat dideteksi dengan GC-MS

2.3. Kromatografi Gas