Kandungan Gizi Dalam ASI

ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai enam bulan kecuali vitamin K. Kerena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K Anton Baskoro, 2008.

5. Faktor Pelindung ASI

Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI mampu member perlindungan baik secara aktif maupun pasif. ASI tidak saja menyediakan perlindungan yang unik terhadap infeksi dan alergi, tetapi juga merangsang perkembangan system kekebalan bayi itu sendiri. ASI memberikan zat kekebalan yang belum dapat dibuat oleh bayi. Dengan adanya zat anti infeksi dari ASI maka bayi ASI eksklusif akan terlindung dari berbagai macam infeksi, baik disebabkan jamur, atau parsit. ASI juga ternyata mengandung zat infeksi. Faktor pelindung dalam ASI adalah : a. Sel darah putih Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang menyerupai sel darah putih sehingga dinamakan “sel darah putih” dari ASI, sel-sel ini beredar dalam usus bayi dan membunuh kuman-kuman jahat sel yang sangat protektif, ini jumlahnya sangat banyak pada minggu pertama kehidupan, saat system kekebalan tubuh bayi belum mampu membentuk antibody yang protektif dalam jumlah yang cukup. b. Imunoglobin atau antibiotika alamiah Selain sel-sel darah putih yang hidup, ASI juga mengandung imunoglobin suatu protein yang beredar dan bertugas memerangi infeksi yang masuk dalam tubuh bayi. Dapat disamakan suatu antibiotic alami tersebar diseluruh tubuh dan akan membunuh kuman-kuman jahat. c. Imunisasi Pasif dan Aktif Kolostrum mengandung sel darah putih dan protein immunoglobulin pembunuh kuman dalam jumlah yang paling tinggi. Kolostrum dihasilkan pada saat system pertahanan tubuh bayi paling rendah. Jadi dapat dianggap kolostrum adalah imunisasi yang pertama diterima oleh bayi. Selain itu ASI, akan merangsang pembentukan daya tahan tubuh bayi sehingga ASI berfungsi pula sebagai imunisasi aktif Roesli, 2005, hlm:30-31

6. Tahap – Tahap Inisiasi Menyusu Dini

Bayi baru lahir segera di keringkan dan diletakkan diperut ibu dengan kontak langsung kekulit dan tidak dipisahkan dari ibunya setidaknya satu jam, semua bayi dalam proses inisiasi menyusu dini akan melalui lima tahapan yaitu: a. Dalam tahap 30 menit pertama Stadium istirahatdiam dalam keadaan siaga, bayi diam tidak bergerak sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke kadaan diluar kandungan. Bonding hubungan kasih sayang ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini meningkatkan kemampuan menyususi dan mendidik bayinya. b. Antara 30-40 menit Bayi mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium dan menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan dari payudara ibu. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk payudara puting susu ibu. c. Mengeluarkan air liur Saat menyadari bahwa ada makanan disekitarnya, bayi mengeluarkan air liurnya. d. Bayi mulai bergerak kearah payudara ibu. Areola sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Menoleh kekanan dan kekiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya yang mungil. e. Menemukan, menjilat, mengulum membuka mulut lebar dan melekat dengan baik Saleha, 2008

7. Langkah – Langkah Inisiasi Menyusu Dini

Cara inisiasi menyusu dini yang tepat adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Pihak rumah sakit atau rumah bersalin sudah seharusnya mengizinkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat melahirkan yang tepat, sensitive dan mendukung. b. Sarankan untuk mempergunakan cara-cara yang tidak mempergunakan obat kimiawi dalam menolong ibu saat melahirkan pijat, aroma therapy, dan sebagainya c. Biarkan ibu dan menentukan cara dan posisi melahirkan. d. Keringkan bayi secepatnya dan sisa ketuban dan darah tanpa menghilangkan lapisan lemak vernix yang menyamankan bayi. e. Tengkurapkan bayi didada atau perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Selimuti keduanya, kalau perlu menggunakan topi bayi. f. Biarkan bayi mencari puting susu ibu sendiri. Ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut. Bila perlu ibu boleh mendekatkan bayi pada puting tapi jangan memaksakan bayi ke puting susu tidak menjejalkan puting susu ke mulut bayi g. Biarkan bayi dalam posisi kulit bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai Maryunani, 2009, hlm:58-59

8. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini Pada Operasi Ceasar

Usaha bayi merangkak mencari payudara secara standart pasti tidak dapat dilakukan pada persalinan operasi ceasar. Namun, jika diberikan anastesi spinal atau epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga dapat segera member respon pada bayi. Bayi dapat segera diposisikan sehingga terjadi kontak kulit ibu dan kulit bayi. Usakan menyusu pertama dilakukan dikamar operasi. Jika keadaan ibu dan bayi belum memungkinkan, bayi diberikan pada ibu pada kesempatan yang tercepat. Jika dilakukan anestesi umum, kontak dapat terjadi diruang pulih saat ibu sudah dapat merespon walaupun masih mengantuk atau dalam pengaruh obat bius Roesli, 2008 Untuk mendukung terjadinya inisiasi menyusu dini pada persalinan untuk mendukung terjadinya inisiasi menyusu dini pada persalinan ceasar, berikut tatalaksananya :