Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pertamanya adalah saat bayi berusia diatas dua jam, nyawa bayi dibawah umur 28 hari dapat terselamatkan sebesar 16, ini berate bahwa resiko kematian bayi dibawah umur 28 hari akan meningkat 6 kali lebuh besar setiap kenaikan satu jamnya Roesli, 2008. Walaupun pemerintah mendukung kebijakan WHO dan UNICEF yang merekomendasikan inisiasi menyusu dinisebagai tindakan life saving, tetapi dalam penerapannya IMD itu sendiri belum tersosialisasikan dengan sempurna di beberapa rumah sakit, baik itu rumah bersalin umum, maupun di klinik praktek bidan, sehingga penerpannya masih perlu di kembangkan untuk memaksimalkan pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti di Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa, berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap 8 bidan praktik sewasta, 6 diantaranya mengetahui inisiasi menyusu dini dan tidak menerapkan inisiasi menyusu pada proses persalinan dan 2 diantaranya tidak mengetahui inisiasi menyusu dini dan tidak menerapkannya pada petolongan persalinan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikaps bidan praktik sewasta tentang inisiasi menyusu dini di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan dapat dirumuskan masalah penelitian adalah bagaimana pengetahuan bidan praktek swasta tentang inisiasi menyusu dini, bagaimana sikap bidan praktek swasta tentang inisiasi menyusu dini dan apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap bidan praktek swasta tentang inisasi menyusu dini.

C. Tujuan Peneliti

1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap bidan praktek swasta tentang inisiasi menyusu dini di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Morawa Kecamatang Tanjung Morawa.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan bidan praktek swasta tentang inisiasi menyusu dini b. Untuk mengidentifikasi sikap bidan praktek swasta tentang inisiasi menyusu dini.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi pelayanan kebidanan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai pengetahuan dan sumber informasi untuk penelitian yang berikut yang sejenis.

3. Pendidikan Kebidanan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pada mata kuliah asuhan kebidanan persalianan ASKEB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan engindraan tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia melalui mata dan telinga Notoadmojo, 2003, hlm.121. Pengetahuan adalah bahwa untuk mengetahui secara kualita tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang menjadi empat tingkat, yaitu tingkat pengetahuan baik, pengatahuan cukup, pengetahuan kurang dan pengetahuan buruk Arikunto, 2006.

2. Tingkat Pengetahuan Dalam Domain Kognitif

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overtt behavior. Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : a. Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahuai dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang telah faham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dsb terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi Aplication Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. d. Analisis Analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menyambungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formalasi baru dari formalasi-formalsi yang ada. f. Evaluasi Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Notoatmodjo, 2003, hlm 122.