BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN
3.1. Alat-alat dan bahan 3.1.1. Alat-alat yang digunakan
- Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu
- Lampu hallow katoda - Lampu katoda
- Erlemeyer 250 ml - Pipet ukur 5 ml; 10 ml; 15 ml;
- PH meter WlkLAB
- Labu ukur 50 ml Pyrex
- Gelas Beaker Pyrex
- Pemanas listrik - Labu semprot
- Kertas saring ukuran 0.45 µm
3.1.2. Bahan-bahan yang digunakan
- Akuadest - Asam Nitrat HNNO3 p
- Larutan induk Aluminium 1000 mgL E.Merck - Larutan induk Kalsium 1000 mgL E.Merck
- Gas Asetilen - Gas Nitro Oksida
- Asam klorida HCl 1+1 - Sampel air minum PDAM Titanadi dari Sunggal Medan
- Lantan klorida LaCl3 50 gL
Universitas Sumatera Utara
3.2. Cara pengambilan sampel
Pengambilan sampel memakai teknik sampel sesaat sampel yang diambil secara langsung dari badan air yang sedang dipantau G. Alaerts1987. Sampel ini hanya
menggambarkan karakteristik air pada saat pengambilan sampel Ehsa 2011. Pada penelitian ini sebagai populasi air flokulasi dan air olahan reservoir.
Air flokulasi yaitu air dalam bak setelah penambahan tawas Al
2
SO
43
. Air olahan reservoir yaitu air yang mau didistribusikan ke pelanggan.
3.3. Prosedur kerja 3.3.1 Persiapan dan pengawetan contoh uji dengan asam nitrat HNO3 p
Contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan dengan penambahan asam nitrat HNO3 p sampai pH kurang dari 2 dengan waktu penyimpanan
maksimal 6 bulan SNI 06-6989.56-2005.
3.3.2. Persiapan contoh ujipreparasi sampel dengan larutan HNO3 p
a. Sebanyak 100 ml contoh ujisampel yang sudah dikocok sampai homogen diambil, lalu dimasukkan kedalam erlenmeyer.
b. Kemudian ditambahkan 5 ml HNO3 p c. Selanjutnya dipanaskan di pemanas listrik sampai larutan contoh uji hampir kering
d.Setelah didinginkan beberapa saat lalu ditambahkan 50 ml aquadest,kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml melelui kertas saring dan ditepatkan 100 ml
dengan akuadest.
3.3.3 Persiapan contoh uji preparasi sampel
Uji gas Asetilen-Udara: a. Sebanyak 100 ml contoh ujisampel yang sudah dikocok sampai homogen diambil lalu
dimasukkan kedalam erlemeyer. b. kemudian ditambahkan 2 mL asam klorida 1+1
c. Selanjutnya dipanaskan dipemanas listrik sampai lalrutan contoh uji hampir kering d. Lalu tambahkan 1 mL Lantan Klorida
e. Setelah didinginkan beberapa saat dipindahkan kedalam labu ukur 100 ml melalui kertas saring dan ditambahkan aquadest sampai tanda batas 100 mL.
f. Diukur serapannya dengan SSA menggunakan gas asetlen-udara. g. Diukur serapannya dengan SSA menggunakan Nitrousoksida-asetilen
Universitas Sumatera Utara
3.3.4. Pembuatan larutan stándar Aluminium 100 mgL
Sebanyak 5 ml larutan induk Aluminium 1000 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan aquades sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.5. Pembuatan Larutan Standar Alumunium 10 mgL
Sebanyak 5 ml larutan standar Aluminium 100 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan aquades sampai garis tanda dan
dihomogenkan.
3.3.6. Pembuatan larutan Seri Standar Aluminium 0.0; 1; 2; 3; 4; 5 mgL
Sebanyak 0.0; 5; 10; 15; 20; dan 25 ml larutan Aluminium 10 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan aquades sampai garis
tanda dan dihomogenkan.
3.3.7. Pembuatan larutan standar Kalsium 100 mgL
Sebanyak 5 ml larutan induk Kalsium 1000 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan aquades sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.8. Pembuatan Larutan Standar Kalsium 10 mgL
Sebanyak 5 ml larutan standar Kalsium 100 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan aquades sampai garis tanda dan dihomogenkan.
3.3.9 Pembuatan larutan Seri Standar Kalsium 0.0; 0.5; 1; 1.5; 2; 2.5; 3; mgL
Sebanyak 0,0; 0.25; 5; 7.5; 10; dan 12.5 ml larutan Kalsium 10 mgL dimasukkan kedalam labu takar 50 ml lalu diencerkan dengan aquades sampai garis tanda dan
dihomogenkan.
3.3.10. Pembuatan Kurva Standar Kalsium dan Penentuan Kadar Kalsium pada Sampel
Larutan blanko diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan
Atom pada spesifik 422.7 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal
yang sama untuk larutan seri standar kalsium 0.0; 0.5; 1; 1.5; 2; 2.5; 3; mgL dan larutan sampel.
3.3.11. Pembuatan Kurva Standar Aluminium dan Penentuan Kadar Aluminium pada sampel
Larutan blanko diukur absorbansinya dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan
Atom pada spesifik 422,7 nm. Perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan hal
Universitas Sumatera Utara
yang sama untuk larutan seri standar Aluminium 0,0; 1; 2; 3; 4; 5 mgL dan larutan sampel.
3.3.12. Preparasi Sampel
Sebanyak 100 ml sampel dimasukkan kedalam gelas beaker. Ditambahkan HNO3 pekat hingga pH 2-5 lalu diencerkan dengan larutan pengencer sampai garis tanda dan diaduk
hingga homogen.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Pembuatan Kurva Kalibrasi Calsium Ca menggunakan SSA Nyala