Sistim Atomisasi A. Sistim Atomisasi nyala

Read out merupakan system pencatatana hasil. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau kurva dari suatu recorder yang menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi Braun, R.D, 1982.

2.7. Sistim Atomisasi A. Sistim Atomisasi nyala

Setiap alat SSA mencakup dua komponen utama sistim introduksi sampel dan sumber source atomisasi. Untuk kebanyakan instrument sumber atomisasi ini adalah nyala dan sampel di introduksikan dalam bentuk larutan. Sampel masuk ke nyala dalam bentuk aerosol. Aerosol biasanya dihasilkan oleh Nebulizer pengabut yang dihubungkan ke nyala oleh ruang penyemprot chamber spray. Proses atomisasi adalah proses pengubahan sample dalam bentuk larutan menjadi spesies atom dalam nyala. Secara ideal fungsi dari sistim atomisasi source adalah : 1. Mengubah sembarang jenis sampel menjadi uap atom fasa–gas dengan sedikit perlakuan atau tampa perlakuan awal. 2. Melakukan seperti poin 1 untuk semua elemen unsur dalam sampel pada semua level konsentrasi. 3. Agar diperoleh kondisi operasi yang identik untuk setiap elemen dalam sampel. 4. Mendapatkan sinyal analitik sebagai fungsi sederhana dari konsentrasi tiap-tiap elemen yakni agar gangguan dan pengaruh media sampel menjadi minimal. 5. Memberikan analisis yang teliti dan tepat. 6. Pengoperasian yang murah 7. Memudahkan operasi.

B. Sistim Atomisasi dengan Tungku

Sistim nyala api ini lebih dikenal dengan nama GFAAS. GFAAS dapat mengatasi kelemahan dari sistim nyala seperti, sensivitas, jumlah sampel dan penyiapan sampel. Ada tiga tahap atomisasi dengan tungku yaitu ; a. Tahap pengeringan atau penguapan larutan b. Tahap pengabuan atau penghilangan senyawa-senyawa organik Universitas Sumatera Utara c. Tahap atomisasi Gambar 2.2. Spektrofotometri Serapan Atom dan alat-alat gelas yang digunakan dalam analisis. Gambar 2.3. Tungku Spektrofotometri Serapan Atom

2.7.1. Jenis-jenis nyala yang Digunakan

Nyala api utama yang digunakan untuk penyerapan atom dan spektrometri emisi yang tercantum dalam Tabel 1.1. bersama-sama dengan suhu maksimal akan terbakar. Api yang paling banyak digunakan untuk penyerapan atom adalah nyala asetilen-udara dan nitrous oksida - asetilen. Suhu tinggi api yang terakhir ini tidak diperlukan dan bahkan mungkin merugikan bagi banyak kasus dalam penyerapan atom karena akan menyebabkan ionisasi dari atom gas. Namun, sangat berguna bagi elemen-elemen yang cenderung untuk membentuk oksida panas-stabil di udara-asetilen api yang unsur tahan api. Udara-asetilena dan api hidrokarbon lainnya menyerap sebagian besar radiasi pada panjang gelombang di bawah 200 nm, dan api udara argon-hidrogen lebih disukai untuk wilayah spektrum untuk pendeteksian maksimum. Universitas Sumatera Utara

2.7.2. Gas Pembakar

Pada SSA dipakai dua macam gas pembakar yang bersifat oksidasi dan tahan bakar. Gas pengoksidasi contohnya udara, udara dan O 2 atau campuran O2 + N 2 O. Sedangkan bahan bakar adalah gas alam, propana, butana, asetilen dan H 2 atau asetilen. Gas pembakar dapat merupakan campuran seperti : - Udara dengan asetilen terbanyak dipakai - N2O dengan asetilen Mulja, M. Suharman. 1995 Tabel 1.1. Campuran gas pembakar yang digunakan dalam analisis logam menggunakan metode SAA nyala Gas campuran nyala Kecepatan maximum nyala Cmdetik Suhu maksimum o C Hidrogen-Oksigen Hidrogen-Udara Propana-Udara Propana-Oksigen Asetilena-Udara Asetilena-Oksigen Asetilena-Nitrous oksida Hydrogen-Argon Hydrogen-Udara - - - - 160 1130 180 - - 2677 2045 1725 2900 2300 2060 2955 1577 1577 Dalam spektrometri emisi nyala api, api panas diperlukan untuk analisis sejumlah besar unsur, dan baik oksigen-asetilen asetilin api atau api nitro oksida-asetilen digunakan. Nyala api asetilen memiliki kecepatan pembakaran tinggi. Cristian G. D. 1980. Kebanyakan metode SSA menggunakan sistim gabungan ini diantara nyala dan bahan bakar dimana system ini berfungsi, setelah larutan sampel diuapkan. Nyala yang paling banyak digunakan serapan atom adalah udara-Asetilen yang mempunyai suhu maksimum 2000 o C. Universitas Sumatera Utara Pengesanan yang tempat diperlukan dalam menentukan gas dan udara tersebut untuk mendapatkan gas-udara dan seterusnya memberi pengulangan penentuan yang memuaskan.

2.8. Kegunaan Spektrofotometri Serapan Atom SSA