Nurfithriyani, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Quasi Eksperimen di
Kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
percobaan terhadap kelas eksperimen, dan tiap kelas eksperimen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-
kondisi yang dapat dikontrol”. Dalam dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran, pelaksanaan penelitian
tidak selalu memungkinkan untuk melakukan seleksi subjek secara acak, karena subjek secara alami telah terbentuk dalam satu kelompok utuh naturally formed
intact group, seperti kelompok siswa dalam satu kelas. Dalam keadaan seperti ini kaidah-kaidah dalam penelitian eksperimen murni tidak dapat dipenuhi secara utuh,
karena pengendalian variabel yang terkait subjek penelitian tidak dapat dilakukan sepenuhnya, sehingga penelitian harus dilakukan dengan menggunakan eksperimen
semu.
3.2 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Non equivalent Pre Test Post Test control-Group Design Sugiyono. 2009:116. Dalam desain tersebut, subjek tidak
dikelaskan secara acak baik dalam kelas eksperimen maupun kelas kontrolnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti jika melakukan pengelompokan secara random
murni atau acak penuh dilapangan. Sehingga dalam penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang kemudian kedua kelas tersebut
diberikan pretest dan posttest, namun bedanya kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu model pembelajaran Cooperative Learning teknik NHT Numbered Heads
Together sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan model pembelajaran
Nurfithriyani, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Quasi Eksperimen di
Kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Cooperative Learning teknik NHT Numbered Heads Together dalam penelitian ini, melainkan menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah.
Adapun gambaran Non equivalent Pre Test Post Test control-Group Design adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Tes Awal
pretest Model
Tes Akhir posttest
Eksperimen T
1
E
1
X
1
T
2
E
1
Kontrol T
1
E
2
X
2
T
1
E
2
sumber Sugiyono, 2009:116 Keterangan :
T
1
E
1 :
Tes awal pretest pada kelas eksperimen T
1
E
2 :
Tes awal pretest pada kelas kontrol T
2
E
1 :
Tes akhir posttest pada kelas eksperimen T
2
E
2 :
Tes akhir posttest pada kelas kontrol X
1
: Penerapan model pembelajaran cooperative learning teknik NHT Numbered Heads Together
X
2
: Penerapan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh sekolah Di dalam penelitian ini terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
keduanya diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan kemampuan diantara kedua kelas tersebut. Hasil pretest dikatakan baik apabila hasil
antara kedua kelas tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Selanjutnya kelas eksperimen belajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning
Nurfithriyani, 2013 Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Quasi Eksperimen di
Kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
teknik NHT Numbered Heads Together sedangkan kelas kontrol belajar dengan menggunakan model pembelajran yang biasa digunakan oleh sekolah. Kemudian
pada akhirnya kelas eksperimen dan kontrol diberi posttest untuk melihat hasil dari penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning teknik NHT Numbered
Heads Together pada kelas eksperimen, serta melihat perbedaan hasil belajar apakah terdapat peningkatan dibandingkan hasil pretest serta membandingkan apakah
terdapat perbedaan nilai posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
3.3 Definisi Variabel dan Operasional Variabel