Teknik Uji Instrumen METODE PENELITIAN

Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu4 Studi dokumentasi atau biasa disebut kajian dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian. “Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya” Arikunto, 1998:236. Dalam studi dokumentasi, peneliti melakukan penelusuran data historis objek penelitian serta melihat sejauhmana proses yang berjalan telah terdokumentasikan dengan baik. Metode dokumentasi dilaksanakan dengan check-list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Peneliti memberikan tanda atau tally setiap pemunculan gejala yang dimaksud. Peneliti akan menggunakan dokumentasi ini untuk mempelajari dokumen-dokumen dalam sistem pendidikan dan pelatihan dan dokumen profil badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi Jawa Barat.

H. Teknik Uji Instrumen

Instrumen merupakan hal yang sangat penting di dalam kegiatan penelitian. Hal ini karena perolehan suatu informasi atau data relevan atau tidaknya, tergantung pada alat ukur tersebut. Oleh karena itu, alat ukur penelitian harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai. 1. Uji Validitas Uji validitas berkaitan dengan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya. Arikunto 1998:160 menjelaskan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Dalam validitas terdapat dua cara pengujian, yaitu validitas dan validitas internal. Validitas eksternal, yaitu bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan luar atau fakta-fakta empiris yang telah ada dan dikembangkan menurut fakta empiris. Sedangkan validitas internal atau Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu4 rasional, yaitu bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional teoritis telah mencerminkan apa yang diukur dan dikembangkan menurut teori yang relevan. Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi construct validity validitas konstruksi dan contens validity validitas isi. Sedangkan instrumen yang berupa non tes cukup memenuhi validitas konstruksi. Raharjo, 2010: 3 Adapun dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen non test sehingga pengujian validitas instrument dilakukan terhadap pengujian validitas konstruksi. Untuk menguji validitas konstruksi ini, peneliti menggunakan pendapat para ahli atau judgement experts. Dalam hal ini, setelah instrument dikonstruksikan tentang aspek- aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Sugiyono, 2012: 172 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas berkaitan dengan sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Realibilitas berkaitan dengan keterandalan suatu indikator. Informasi yang ada pada indikator ini tidak berubah-ubah, atau yang disebut dengan konsisten. Artinya, bila suatu pengamatan dilakukan dengan perangkat ukur yang sama lebih dari satu kali, hasil pengamatan itu seharusnya sama. Dalam mencari reliabilitas, rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alpha-Cronbach. Riduwan, 2012:115 Keterangan: r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir pertanyaanpernyataan Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu4 σb² = Jumlah varians butir σt² = Varians total Untuk mencari varians tiap butir digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: σb² = Varians butir X 2 = Jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians X 2 = Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden Untuk mencari varians total digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: σt² = Varians total Y 2 = Jumlah kuadrat skor total setiap responden Y 2 = Jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden N = Jumlah responden Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable atau tidak, dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dan r tabel. Dalam penelitian ini, data diperoleh dari hasil perhitungan melalui bantuan program SPSS Statistics 17. Apabila hasil r hitung r tabel , maka instrumen Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu4 tersebut dapat dikatakan reliable. Dengan nilai r tabel pada α = 0,05 adalah sebagai berikut: Tabel 3. 4 Nilai r tabel Subjek Penelitian No. Subjek Jumlah r tabel 01. Pengelola 19 0.482 02. Instuktur 31 0.367 Dari hasil perhitungan uji relibilitas untuk setiap instrument, diperoleh data sebagai berikut: a. Instrumen pengelola didapat r hitung = 0,942. Jika nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel dari n = 19 dan α = 0,05 yaitu 0,482, maka dapat dilihat bahwa r hitung 0,942 r tabel 0,482. b. Instrumen instruktur didapat r hitung = 0,896. Jika nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel dar i n = 31 dan α = 0,05 yaitu 0,367, maka dapat dilihat bahwa r hitung 0,896 r tabel 0,367. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliable dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

I. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah bagaimana menganalisis data yang telah diperoleh. Prasetyo dan Jannah, 2012, 170 Teknik analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil angket, bantuan wawancara dan studi dokumentasi. Untuk penarikan kesimpulan, data yang diperoleh dari angket atau kuesioner perlu Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu4 diolah terlebih dahulu. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah Rata – rata hitung tertimbang Weighted Mean Score. Weighted Mean Score digunakan karena peneliti dihadapkan kepada suatu situasi dimana terdapat sejumlah rata – rata sampel yang berbeda dan memerlukan suatu ukuran rata – rata dari seluruh sampel. Furqon, 2004:45 Sehingga, WMS dilakukan untuk mendapatkan gambaran kecenderungan dan kedudukan setiap sub. varibel. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Furqon, 2004:46 X gab = ∑ n i X i ∑ n i Keterangan : X gab = Rata – rata gabungan tertimbang yang dicari n i = Banyaknya subjek dari masing – masing sampel untuk i =1 sampai dengan k, X i = Rata – rata setiap sampel untuk i = 1 sampai dengan k, dan k = Banyaknya rata-rata sampel yang akan digabungkan. Langkah – langkah yang ditempuh peneliti dalam mengolah data dengan Weighted Mean Score adalah sebagai berikut : 1. Menentukkan bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban. 2. Menghitung jumlah responden setiap item dan kategori jawaban. k i =1 k i =1 Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu4 3. Menunjukkan jawaban responden untuk setiap item dan dikalikan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri. 4. Menentukan kriteria pengelompokkan WMS untuk skor rata-rata setiap kemungkinan jawaban. 5. Menghitung nilai rata – rata untuk setiap item pada masing – masing kolom. 6. Mencocokkan hasil perhitungan setiap sub. variabel dengan kriteria masing – masing, untuk menentukan kedudukan setiap sub. variabel. Dalam menganalisa data tersebut, data yang telah didapatkan kemudian di interpretasikan sesuai dengan kategori interpretasi yang telah ditetapkan. Adapun cara yang digunakan melalui metode penafsiran data dengan mengkategorian analisa data sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Hasil Perhitungan No. Weight Mean Score Kategori 01. 3,26 – 4,00 Sangat Baik 02. 2,51 – 3,25 Baik 03. 1,76 – 2,5 Cukup Baik 04. 1,00 – 1,75 Kurang Baik Langkah-langkah teknik analisis data lainnya yang diperoleh dari wawancara dan studi dokumentasi adalah: 1. Mengorganisir informasi atau data yang telah didapat; 2. Membaca dan menganalisis data yang telah terkumpul; 3. Membuat suatu uraian terperinci mengenai data tersebut; 4. Peneliti mencari hubungan antara data yang didapat dengan beberapa kriteri yang telah ditetapkan; 5. Menyajikannya atau memaparkannya dalam bentuk naratif. Hapsari, 2011: 65 Alnis Dwipayana, 2013 Pengelolaan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu4

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian