denagan koloidal kitin sebagai sumber karbon. Pleban et al., 1997, melaporkan bahwa zona bening yang terbentuk di sekitar pertumbuhan bakteri kitinolitik di
medium pertumbuhan. Besarnya nilai perbandingan zona bening dengan zona pertumbuhan koloni bakteri menunjukkan aktivitas dari enzim yang dihasilkan Wang
and Chan, 1997.
2.5 Keriap bakteri kitinolitik pada media
Bacillus dan Enterobacter merupakan genus dari bakteri kitinolitik yang kompeten dalam memproduksi enzim kitinase. Kitinase digunakan untuk asimilasi kitin sebagai
sumber karbon dan nitrogen Wu et al., 2001. Bakteri ini memilki kemampuan dalam keriap yang baik dalam parasitisme jamur. Pemanfaatan enzim kitinase yang dimiliki
oleh bakteri ini telah banyak dilakukan dalam pengendalian hayati karena kemampuan pergerakan yang cepat. Kemampuan pergerakan dari beberapa spesies bakteri
kitinolitik ini sebagai mikroorganisme biokontrol yang sangat efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur patogen tanaman Hirano, 1990.
2.6 Kebutuhan sumber karbon dan nitrogen bagi pertumbuhan bakteri Kitinolitik
Menurut Zajic et al., 1997 kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme berbeda-beda. Optimasi dan kebutuhan nutrisi yang berbeda menjadi hal yang penting
dalam pertumbuhan, dimana sumber karbon dan nitrogen yang ada pada nutrisi memiliki konsentrasi yang baik dapat mempercepat produksi metabolit dari bakteri.
Adapun kebutuhan sumber karbon yang baik adalah 2 dari media yang ada. Menurut Copper et al., 1983, produksi jumlah sel bakteri akan optimal apabila sumber karbon
dan nitrogen yang dimiliki seimbang, sehingga dapat digunakan sebagai substrat bagi pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan bakteri memerlukan waktu dalam memutuskan
ikatan siklis pada subtrat yang nantinya akan digunakan sebagai sumber energi dalam pertumbuhan, perkembangan serta motilitas bakteri tersebut dalam pertambahan
jumlah biomassa sel dari bakteri tersebut Neuman et al., 2001.
Universitas Sumatera utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan tempat
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Maret 2012 sampai Juni 2012 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah: tabung reaksi, cawan Petri, pro-pipet, pipet serologi, spatula, jarum ose, autoclave, oven, botol vial, mikro pipet,
Erlenmeyer, hot-plate, botol duran, dan colony counter, spatula, vortex, sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain aquades, alkohol 75,
nutrient agar NA, nutrient broth NB, variasi sumber karbon yaitu serbuk cangkang udang, tubuh buah jamur Ganoderma, dan sumber nitrogen yaitu urea dan sodium
nitrat, larutan Mac Farland, agar, media garam minimum koloidal kitin MGMK Suryanto, 2001
.
3.3 Isolat bakteri