89
2. Profil Pondok Pesantren Persatuan Islam Karangpawitan Garut
Pondok Pesantren Persatuan Islam tingkat Tsanawiyah beralamat di Jl. Karangpawitan No. 35 Gang Pesantren. Berdiri sejak tahun 1983 dan diresmikan oleh
Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, H. Mumuh A. Muhdiyat BA pada tahun 1987.
Madrasah Tsanawiyah Persatuan Islam ini letaknya sangat strategis mengingat berada pada batas Kecamatan Karangpawitan dan Kecamatan Sucinaraja dan cukup
kondusif dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena lokasinya tidak berada di pinggir jalan melainkan masuk gang pesantren sekitar 150 meter.
a. Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah
Visi Madrasah Tsanawiyah Persatuan Islam adalah membentuk Insan yang ber akhlakul karimah, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,serta menjadi kader
Ulul Albab. Adapun misi Madrasah yaitu :
a. Meningkatkan kualitas peserta didik menjadi manusia yang berbudi pekerti
luhur, berkepribadian mandiri, maju, kreatif, cerdas, disiplin dan bertanggung jawab.
b. Membekali IMTAQ dan IPTEK
c. Menyiapkan kader Ulul Albab
Selanjutnya penjabaran Visi dan Misi Madrasah Tsanawiyah Perstuan Islam adalah: a.
Melakukan pembinaan moral dan kepribadian yang tangguh.
90
b. Menyempurnakan kurikulum baik kurikulum baku maupun lokal
c. Meningkatkan kualitas staf pengajar
d. Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran
e. Melakukan kegiatan mentoring agama
f. Memberikan keterampilan kepada santriwan dan santriwati untuk menjadi
mandiri g.
Memberikan bekal pengetahuan dalam bidang keagamaan dan teknologi. Jumlah santri di Madrasah Tsanawiyah Persatuan Islam Karangpawitan selalu
mengalami fluktuatif setiap tahunnya. Saat ini terdapat 60 orang santri yang terdiri terdiri dari 35 perempuan dan 25 laki-laki. Jumlah ini terhitung sedikit dibanding
beberapa tahun ke belakang. Padahal, sejak dibangun oleh muwakif madrasah ini selalu ramai dan menjadi perhatian para orang tua untuk menyekolahkan di Madrasah
ini. Pada saat itu tercatat terdapat dua rombongan belajar untuk kelas VII saja. Namun pada tahun 1999 jumlah santri mengalami penurunan, hal ini disebabkan
adanya Sekolah Menengah Pertama atau SMP yang dibangun sangat berdekatan, berjarak sekira 200 meter dengan madrasah ini. Selain hal tersebut, banyak orang tua
yang beranggapan bahwa lulusan madrasah akan sulit mendapat kerja sedangkan SMP merupakan sekolah negeri yang lulusannya akan mudah mendapat kerja.
Sesuatu yang khusus dan dimiliki oleh pondok pesantren Madrasah Tsanawiyah adalah memiliki tempat yang dirawat dengan baik sehingga selalu tampak bersih dan
menambah asri karena di depan Madrasah tersebut terdapat pohon kelapa dan pohon
91
hoak yang melindungi gedung sekolah kususnya asrama dari panas matahari secara langsung.
Seragam Madrasah Tsanawiyah ini juga berdeda, untuk santri perempuan memakai rok berwarna coklat, baju kurung warna krem serta kerudung warna kuning
tua dengan cara dililit. Mereka menamakannya “kerudung hoas”.Sementara untuk santri laki-laki memakai celana berwarna coklat dengan baju berwarna putih dan
memakai peci berwarna hitam. Seragam seperti ini cukup unik dan memiliki identias sendiri karena berbeda dengan madrasah lain pada umumnya yang memakai seragam
berwarna putih dan biru. Ada beberapa istilah yang juga berbeda dengan madrasah lain pada umumnya.
Untuk penamaan siswa, madrasah ini menggunakan istilah santriwan untuk siswa laki-laki dan santriwati untuk siswa perempuan.Untuk penamaan guru, biasa
memanggil dengan sebutan Ustadz untuk guru laki-laki dan Ustadzah untuk guru perempuan.Dan untuk penamaan organisasi intra sekolah yang lebih dikenal dengan
istilah OSIS, madrasah ini menggunakan istilah Rijaalul Ghad untuk santri laki-laki dan Ummahaatul Ghad untuk santri perempuan.
b. Kurikulum yang digunakan Pondok Pesantren