69
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode
Pada penelitian ini penulis menggunakan metode desriptif analitis, sebuah metoda yang efektif untuk tujuan mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah maupun fenomena hasil rekayasa.
Menurut Margono2005: 74, Penelitian deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum pengajaran merupakan
hal yang cukup penting, mendeskripsikan fenomena-fenomena tentang kegiatan pendidikan, pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai jenis, jenjang dan
satuan pendidikan.
Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu, semua kegiatan, keadaan, kejadian, aspek
komponen atau variabel berjalan apa adanya. Seperti dikatakan John, W Sukmadinata, 2005:74 bahwa penelitian deskriptif tidak hanya berhenti pada
pengumpulan data, pengorganisasian, analisis dan penarikan interpretasi serta penyimpulan, tetapi dilanjutkan dengan perbandingan, mencari kesamaan-perbedaan
dan sebab akibat dalam berbagai hal.
70
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian inidilakukan dengan pendekatan fenomenologis kualitatif.Metode dan pendekatan ini dipilih dengan pertimbangan bahwa masalah yang dikaji berkaitan
dengan masalah yang sedang berkembang dalam kehidupan, khususnya di Madrasah Tsanawiyah Persatuan Islam.Melalui pendekatan fenomenologi, diharapkan deskripsi
atas fenomena yang ditemukan di lapangan dapat diinterpretasikan makna dan isinya secara lebih mendalam.
Menurut Mulyana 2006 : 61 bahwa “Pendekatan fenomenologi merupakan salah satu rumpun yang berada dalam rumpun
penelitian kualitatif.Fenomenologi adalah suatu ilmu tentang fenomena atau yang dapat diamati untuk menggali potensi esensi mana yang terkandung di dalamnya”.
Melalui pendekatan fenomenologis, diharapkan deskripsi atas fenomena yang ditemukan di lapangan dapat diinterpretasikan makna dan isinya secara lebih
mendalam. Pendekatan fenomenologis yang penulis gunakan mengarah pada dwi focus
pengamatan, yaitu : 1 apa yang tampil dalam pengamatan yang berarti bahwa seluruh kegiatan merupakan objek studi. Hal ini berarti bahwa yang menjadi objek studi dari
penelitian ini adalah seluruh kegiatan pembinaan akhlak pada siswa melalui TahfidAl- quran baik dalam jam formal kegiatan sekolah atau di luar sekolah. 2 apa yang
langsung diberikan given dalam pengalaman itu secara langsung hadir present bagi yang mengalaminya neoma.
Adapun langkah-langkah pendekatan fenomenologis terdiri dari dua langkah yaitu:
71
Pertama: epoche ialah mengangguhkan data atau menahan diri dari mengambil keputusan, hal ini penting artinya agar yang ditemukan di Madrasah Tsanawiyah
dapat diungkapkan makna esensialnya. Reduksi yang dilakukan adalah sesuai apa yang nampak dari pengamatan kebetulan atau aksidental tampil dalam pengamatan
peneliti. Oleh karena itu ketajaman dan kecermatandalam mengamati sasaran menjadi tanggung jawab secara fenomenologis.
Kedua, ideation adalah menemukan esensi dari realitas kegiatan Tahfidul Al- Quran yang menjadi sasaran pengamatan reduksi objek 1 karakteristik umum yang
dimiliki semua benda atau hal-hal yang sejenis MTs. Persatuan Islam; 2 Universal, yaitu mencakup sejumlah benda atau hal-hal yang sejenis yang dimiliki oleh MTs
Persatuan Islam; 3 kondisi yang harus dimiliki benda-benda atau hal-hal tententu untuk dapat digolongkan dalam jenis yang sama.
Berdasarkan hal tersebut maka ketika menyaksikan kegiatan Tahfidul Al- Quran, yang dilakukan oleh peneliti tidak secara langsung menyimpulkan epoche,
melainkan mencoba mencari makna sejati dibalik kegiatan tersebut ideation. Dalam pendekatan rumpun kualitatif, langkah-langkah fenomenologis tidak
terlepas dari ciri umum yang ditampilkan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.Data yang dikumpulkan melalui penelitian kualitatif, lebih berupa kata-kata daripada
angka-angka.
72
Berdasarkan hal itu peneliti akan lebih memusatkan perhatian pada ucapan dan tindakan subjek penelitian, serta situasi yang dialami dan dihayati, dengan berpegang
pada kekuatan data hasil wawancara mendalam. Melalui metode penelitian tersebut penelitian diarahkan untuk memahami latar
alamiah secara utuh, yang tidak terlepas dari konteksnya, sebab hanya dengan keutuhan itu dapat dipahami permasalahan yang diteliti.
C. Objek Penelitian