Prosedur dan Langkah penelitian Pengembangan Program PBM 1. Pendahuluan

64 Tabel 3.2. Substansi pertanyaan. Nama mahasiswa : ............................ Jenis sekolah menengah yang telah ditempuh : ....................... Jurusan : .......... 1. Apa yang saudara ketahui tentang mikrobiologi ? 2. Dapatkah saudara memberikan contoh mikroba ? 3. Apakah saudara memahami tentang penyakit ? 4. Jelaskan hubungan mikrobiologi dengan kesehatan untuk jawaban yang dibuat mahasiswa diberikan skor nilai sesuai dengan yang dijawab mahasiswa. Untuk skor yang diberikan sebagai berikut: Skor1 = tidak mengetahui, 2= mengetahui dan 3 = sangat mengetahui

2. Perencanaan Program a

Tahap perencanaan Tahap perencanaan merupakan tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Tahap perencanaan adalah sebagai berikut. 1 Pembuatan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran disiapkan yang terdiri dari satuan acara perkuliahan SAP, hand out materi mikrobiologi dan petunjuk praktikum serta lembar kerja mahasiswa berbasis masalah LKMBM yang disajikan kepada mahasiswa. LKMBM ini berisi tentang masalah-masalah yang tidak terstruktur berupa kasus-kasus klinis yang berkaitan dengan mikroba yang menginfeksi penderita. Kasus-kasus ini diambil dari rekaman medis di puskesmas atau di rumah sakit, dari koran, majalah atau internet atau kejadian yang ada di sekitar. Di samping itu mahasiswa diajak berkunjung ke rumah sakit atau ke puskesmas untuk mengamati dari dekat kasus-kasus yang dialami oleh penderita. 2 Pembuatan instrumen. Instrumen yang digunakan dalam PBM ini a Pedoman observasi, berupa daftar cek digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar. 65 b Pedoman penilaian laporanhasil karya pemecahan masalah mahasiswa, digunakan untuk menilai laporanhasil karya pemecahan masalah yang dibuat mahasiswa. c Pedoman penilaian penyajian laporanhasil karya mahasiswa, digunakan untuk menilai penyajian laporanhasil karya pemecahan masalah yang dibuat mahasiswa. d Kuesioner, digunakan untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan. e Tes penguasaan konsep, digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep mahasiswa. Tes ini dibuat dalam bentuk tes pilihan ganda, menjodohkan dan essay. Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan dan data lapangan digunakan peneliti untuk merancang draf program seperti terlihat pada Gambar 3.2. Pada Gambar 3.2 tampak bahwa draf yang dirancang disesuaikan dengan kondisi lapangan dan fasilitas yang disediakan institusi. Perangkat pembelajaran dan instrument divalidasi oleh ahli dan dilakukan uji coba pada mahasiswa Kebidanan angkatan 20072008 uji coba program I. Untuk menguji draf program yang sudah dibuat maka dilakukan uji validasi untuk program pengajaran, perangkat pembelajaran dan instrumen oleh ahli dibidangnya sebanyak 3 orang 2 orang dosen pendidikan dan 1 orang dosen mikrobiologi untuk tahap uji coba program pembelajaran dilakukan mengikuti siklus belajar sebagai berikut 66

3. Pelaksanaan program

Tahap 1. Orientasi mahasiswa pada masalah a Pengajar menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah Mikrobiologi. b Pengajar menjelaskan tentang model pembelajaran berbasis masalah. c Pengajar menjelaskan asesmen yang digunakan dalam menilai aktivitas, prestasi belajar, dan laporanhasil karya mahasiswa. d Memotivasi mahasiswa terlibat secara aktif pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. e Kepada mahasiswa disampaikan LKMBM berisi masalah tidak terstruktur yang harus dijawab oleh mahasiswa dalam kelompok melalui penyelidikan. Mahasiswa diberi waktu yang cukup untuk membaca masalah yang diajukan. Tahap 2. Mengorganisasi mahasiswa untuk belajar a Mahasiswa diberi kesempatan bertanya tentang istilah-istilah, konsep-konsep, dan atau prinsip-prinsip yang belum jelas. Pengajar memberi tanggapan terhadap pertanyaan mahasiswa. b Pengajar membagi mahasiswa menjadi kelompok belajar. Setiap kelompok anggotanya antara 8-12 orang. c Pengajar sekaligus sebagai tutor membantu mahasiswa memahami masalah dan membuat agenda pembelajaran dengan mengorganisasi diskusi kelompok dengan tiga pertanyaan, yaitu: apa yang kamu ketahui, apa yang kamu ingin ketahui, dan bagaimana kamu menemukan apa yang kamu ingin ketahui. Ini mengandung makna bahwa mahasiswa mengidentifikasi konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang telah dimiliki dan mengidentifikasi konsep-konsep dan prinsip-prinsip apa 67 yang perlu dicaridipelajari untuk memecahkan masalah, serta bagaimana mahasiswa menemukan konsep dan prinsip yang ingin diketahui tersebut. d Mahasiswa belajar konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan dengan berbagai cara, misalnya diskusi kelompok dan bereksperimen dengan dibimbing oleh pengajartutor. Tahap 3. Membimbing individu atau kelompok Pengajar menugaskan kepada masing-masing kelompok membuat pemecahan masalah dengan bimbingan pengajartutor. Pemecahan masalah yang dibuat harus mencakup: latar belakang masalah, perumusan masalah, kajian pustaka yang mencakup konsep-konsep dan prinsip-prisnip yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya a Mahasiswa diberi tugas membuat laporanhasil karya hasil pemecahan masalah. Laporanhasil karya ini berbentuk makalah yang hendaknya memuat: pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran. Setiap kelompok mengumpulkan satu eksemplar makalah untuk dinilai. Penilaian terhadap makalah hasil karya pemecahan masalah dicatat dalam lembar penilaian laporanhasil karya. b Tiap kelompok diberi kesempatan menyajikan makalah di kelas dalam bentuk presentasi. Mahasiswa lain dapat mengajukan pertanyaan atau tanggapan. Pengajar memandu jalannya diskusi dan memperbaiki konsep-konsep dan prinsip-prinsip mahasiswa yang salah. Penilaian diberikan untuk kemampuan kelompok mempertahankan pemecahan masalah. Tahap 5. Menganalisis dan mengevalusi proses pemecahan masalah 68 a Mahasiswa membuat catatan masukan dan perbaikan hasil presentasi. b Proses pemecahan masalah yang telah dilakukan, seperti kesulitan yang dialami mahasiswa dalam memahami masalah, mengidentifikasi konsep-konsep yang diketahui mahasiswa, mengidentifikasi konsep-konsep yang perlu diketahui mahasiswa, dan bagaimana cara memecahkan masalah, membuat proposal pemecahan masalah, melaksanakan penyelidikan, membuat laporan pemecahan masalah. c Pengajar mengevaluasi proses pemecahan masalah yang dilakukan mahasiswa.

4. Tahap Observasi dan Evaluasi

Tahap observasi dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung dengan tahapan sebagai berikut. a Observerpeneliti mencatat aktivitas belajar mahasiswa dengan mengisi tanda “cek √ ” pada lembar observasi. b Observerpeneliti mencermati kendala-kendala yang dijumpai dalam mengimplementasikan pembelajaran di kelas. c Observerpeneliti mengamati proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kelompok. Evaluasi dilakukan terhadap : 1 laporanhasil karya pemecahan masalah mahasiswa dengan menggunakan pedoman penilaian laporanhasil karya pemecahan masalah, 2 penyajian hasil pemecahan masalah mahasiswa dengan menggunakan pedoman penilaian penyajian laporanhasil karya mahasiswa, 3 pada setiap awal dan akhir pembelajaran dilakukan penilaian terhadap penguasaan konsep mahasiswa dengan menggunakan tes penguasaan konsep. 69 Pada akhir dari seluruh siklus dilakukan penilaian terhadap pendapat mahasiswa tentang pembelajaran berbasis masalah yang diterapkan. Penilaian pendapat mahasiswa ini dilakukan dengan mengedarkan kuesioner kepada seluruh mahasiswa.

5. Pengembangan Program

Draft yang sudah divalidasi dievaluasi dan dikonsultasikan kepada ahli, setelah dilakukan beberapa perbaikan dan penyempurnaan antara lain untuk sintak pembelajaran sebelum dimulai pemecahan masalah topik I sebaiknya diberikan latihan terlebih dahulu, maka dilakukan pengembangan program Gambar 3.2 selanjutnya terhadap program tersebut dilakukan uji coba yang ke II pada mahasiswa kesehatan masyarakat angkatan 20082009. Hasil uji coba dianalisis selanjutnya setelah mendapat masukan dari pakar program dikembangkan, dievaluasi dan dilakukan beberapa perbaikan terutama pada sintak pembelajaran dan teknis pelaksanaan diskusi kelompok. Program tersebut selanjutnya diimplementasikan.

6. Implementasi Implementasi dilakukan setelah program yang direvisi dan diuji coba I dan II,

setelah hasilnya dikonsultasikan kepada ahli maka program tersebut diimplementasikan kepada mahasiswa keperawatan 90 orang, 45 orang sebagai kelompok perlakuan, 45 orang sebagai kontrol. Masalah yang diberikan untuk topik adalah pertumbuhan adan perkembangbiakan mikroba. Topik II mikroflora normal dan mikroba klinis serta topik III tentang bahan antimikroba. Kegiatan praktikum dilakukan setiap selesai kegiatan pemecahan masalah, data yang diperoleh selanjutnya ditabulasi serta dianalisis. 70

G. Analisis Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data deskriptif yang menggambarkan kondisi subyek penelitian yang menjadi dasar pengembangan program. Data tersebut berupa hasil angket, observasi, rubrik dan wawancara berkaitan dengan keterampilan memecahkan masalah, minat belajar mahasiswa, tanggapan dan pendapat mahasiswa serta indikator kinerja praktikum. Kemudian data kualitatif dianalisis secara deskriptif, untuk pemecahan masalah kemampuan memecahkan masalah dikriteriakan berdasar skor, untuk minat belajar mahasiswa dianalisis dengan menghitung skor rata-rata minat, rentang skala dihitung dari skor ideal tertinggi dikurangi skor ideal terendah dan didiintervalkan. Sedangkan untuk tanggapan mahasiswa hasil skor di klasifikasikan atas tanggapan positif atau negatif. Lampiran 2.6 Data kuantitatif terdiri dari hasil tes untuk melihat efektivitas pembelajaran dengan membandingkan hasil sebelum dan sesudah penerapan program pembelajaran, terhadap data tersebut dilakukan uji normalitas hasil tes belajar untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, menggunakan uji Liliefors significance correction dari Kolmogrov-Sminov. Perkuliahan dinyatakan efektif jika hasil belajar signifikan dan menunjukkan hasil yang lebih baik. Dilakukan uji Mann whitney dengan menggunakan fasilitas program statistik ”SPSS versi 10 Statistical Product and Service Solution dalam bentuk software. Untuk menentukan pencapaian hasil belajar skor penguasaan konsep dianalisis dengan menggunakan statistik inferensial. Persentase gain ternormalisasi setiap mahasiswa pada masing-masing kelompok dihitung dengan rumus : 71 S post – S pre g = x 100 S max – S pre Keterangan : g = persentase gain ternormalisasi, S post = skor tes akhir, S pre = skor tes awal dan S max = skor maksimum Rumus di atas merupakan modifikasi dari rumus yang diturunkan oleh Hake Savinainem Scott, 2002. Selanjutnya, dikategorikan berdasar kriteria peningkatan atau perolehan hasil pemahaman konsep ditunjukkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Peningkatan atau Perolehan Pemahaman Konsep Hake Savinainem Scott, 2002 No. g Kategori 1. 0 – 30 Rendah 2. 31– 70 Sedang 3. 71 – 100 Tinggi