Metode dan Desain Penelitian Rencana dan Prosedur Penelitian

penelitian lapangan, 5 Penelitian korelasional, 6 Penelitian kausal- komperatif, 7 Penelitian ekperimental, 8 Penelitian tindakan. Dari dua pendapat di atas mengenai jenis-jenis metode penelitian, penelitian yang dilakukan peneliti pada penelitian ini dapat dimasukkan ke dalam kelompok jenis penelitian tindakan, tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu tindakan dalam kelas dalam upaya memperbaiki hasil pembelajaran siswa.

D. Metode dan Desain Penelitian

Metode atau bentuk penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana didalamnya merupakan suatu upaya dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar, dan metode ini dianggap sesuai dengan karakteristik siswa serta kondisi yang ada di SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Pelaksanaan metode ini yaitu melalui pembelajaran dengan menggunakan tahapan jarak tempat servis dalam melakukan servis atas pada permainan bola voli dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode penelitian tersebut kemudian dikaji melalui desain penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Seperti menurut Aqib 2006: 13 menyatakan bahwa: “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi didalam sebuah kelas”. Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada pelaksanaan peningkatan servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis dalam upaya meningkatkan dan keterampilan dasar siswa dalam pembelajaran servis atas. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan menggunakan : Observasi, wawancara, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi.

E. Rencana dan Prosedur Penelitian

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti. Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya Elliot, 1982. Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan profesional. Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta –pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut Kemmis dan Taggart, 1988. Menurut Carr dan Kemmis seperti yang dikutip oleh Siswojo Hardjodipuro, dikatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan guru, siswa atau kepala sekolah dalam situasi-situasi sosial termasuk pendidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran a praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan dilakukan sendiri, b pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan c situasi-situasi dan lembaga-lembaga tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan Harjodipuro, 1997. Dalam pelaksanaan rencana dan prosedur penelitian ini, peneliti menggunakan model Spiral Kemmis dan Mc Taggart Kasbolah, 1999: 70, yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan yang semakin lama diharapkan semakin meningkat dalam pencapaian hasil belajar. Alasan memilih model Spiral Kemmis dan Mc Taggart karena model ini sangat cocok diterapkan dalam proses pembelajaran, di dalamnya terdapat bentuk siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan yang semakin lama diharapkan semakin meningkat dalam pencapaian hasil belajar. Dalam pelaksanaannya dibagi dalam tiga tahapan atau tiga siklus, dan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut gambar alur pelaksanaan tindakan atau tahapan siklus: Rencana Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Rencana Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Rencana Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan PTK Model Spiral dari Kemmis dan Taggart Rencana kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan diawali dari siklus I dan disusun seperti berikut: a. Perencanaan: Mengidentifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung, mempersiapkan instrument yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pelaksanaan tindakan. b. Tindakan: Menerapkan tindakan yang mengacu kepada skenario yang telah dibuat. c. Pengamatan: Melakukan observasi dengan menggunakan format observasi dan menilai tindakan dengan menggunakan format penilaian. d. Refleksi: Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, melakukan pertemuan dengan tim untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi tentang skenario serta mengadakan evaluasi tindakan I. Setelah melakukan tindakan siklus I, peneliti mengembangkan program tindakan ke siklus berikutnya yaitu siklus II serta siklus III, kemudian membuat kesimpulan, saran dan rekomendasi.

F. Instrument Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN PERMAINAN SERVIS PADA SISWA KELAS V SDN 2 GONDOSARI KECAMATAN GEBOG KUDUS TAHUN 2012

0 11 97

PERBAIKAN PEMBELAJARAN SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLA VOLI MINI DENGAN PENDEKATAN JARAK SERVIS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SRIWEDARI 01 KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2011 2012

0 2 95

MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI DENGAN MODIFIKASI KETINGGIAN NET DAN JARAK BERJENJANG MELALUI PERMAINAN SERVIS TANGKAP (Penelitian Tindakan Kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 0 67

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS DENGAN MENGUBAH JARAK SERVIS PADA PERMAINAN BOLA VOLI MINI DI KELAS V SDN TOMO KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG.

1 4 37

PEMBELAJARAN GERAK DASAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI TARGET DINDING PADA KELAS IV SD NEGERI LEMBURSITU KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 3 35

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI BOLA DENGAN UKURANNYA SISWA KELAS IV SD NEGERI PECARIKAN KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PEMBELAJARAN BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI JARAK DAN TINGGI NET SISWA KELAS V SDN MANGLI KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG -

0 0 62

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF

1 1 15

MENINGKATKAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE TAHAPAN DI SDN 09 SEMADU

0 0 12

KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI (Studi Korelasional Antara Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togog Terhadap Servis Atas Bola Voli pada Mahasiswa Penjaskes Putra IKIP-PGRI Pontianak)

0 1 14