PENINGKATAN KETERAMPILAN DASAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT.

(1)

MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN

KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PANDI SUWANTO 0903144

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN

KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PANDI SUWANTO 0903144

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011


(2)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PANDI SUWANTO 0903144

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

Keterampilan Dasar Servis Atas Bola Voli Mini Melalui Tahapan Jarak Tempat Servis Bagi Siswa Kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Sumedang, Juni 2011 Yang membuat peryataan

Pandi Suwanto Nim 0903144


(3)

MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN

KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

PANDI SUWANTO 0903144

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2011

MINI MELALUI TAHAPAN JARAK TEMPAT SERVIS BAGI SISWA KELAS IV SDN 3 RAJAMANDALAWETAN

KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

Skripsi ini disetujui dan disahkan Pembimbing I

Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd NIP. 19530111180031002

Pembimbing II

Drs. Respaty Mulyanto, M.Pd NIP. 195905201988031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

Dr. H. Ayi Suherman, M.Pd NIP. 196002151984111001


(4)

i

Halaman ABSTRAK ……… KATA PENGANTAR ……….. UCAPAN TERIMA KASIH ………. DAFTAR ISI ……… DAFTAR TABEL ……… DAFTAR GRAFIK ………. DAFTAR LAMPIRAN ……….

BAB I. PENDAHULUAN…………...……….1

A. Latar Belakang Masalah………... B. Rumusan dan Pemecahan Masalah…….………. 1. Rumusan Masalah……… 2. Pemecahan Masalah………... C. Tujuan Penelitian……….9

D. Manfaat Penelitian……….. E. Batasan Istilah………. BAB II. KAJIAN PUSTAKA………..………..13

A. Sekilas Tentang Pendidikan Jasmani ………. 1. Pendidikan Jasmani………. a. Pengertian Pendidikan Jasmani………13

b. Tujuan Pendidikan Jasmani……… …15

c. Manfaat Pendidikan Jasmani………18

d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani………18

2. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SD………... a. Proses Pembelajaran Penjas……….…...………….20

b. Metode Pembelajaran Pendidikan Jasmani….…...………….22

3. Hakikat Permainan Bola Voli…………..……….…………...23 a. Prinsip Dasar Permainan Bola Voli….…..……… b. Teknik Dasar Bermain Bola Voli.………...…………..… 4. Karakteristik Anak SD…………..………

a. Kondisi Fisik Anak…………....……….. b. Perkembangan Anak………...….……….... C. Keterampilan Dasar……….………

D. Servis Atas……….…………....………. … E. Bola Voli Mini...

i ii iii v viii x xi 1 1 6 6 7 9 10 12 13 13 13 13 15 18 18 20 20 22 23 23 26 31 31 32 32 33 34


(5)

ii

F. Peningkatan Keterampilan Servis Atas Bola Voli Mini Melalui

Tahapan Jarak Tempat Servis……….…… 38

G. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ……….… 40

H. Hipotesis Tindakan………. 45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN………..46

A. Lokasi dan Waktu Penelitian……….………....46

B. Subjek dan Objek Penelitian….………..………...47

C. Jenis-Jenis Penelitian...48

D. Metode dan Desain Penelitian……….…….………… E. Rencana dan Prosedur Penelitian…...……….…….….………. F. Instrument Penelitian………...….…...…..………....3

1. APKG 1……….. 2. APKG 2……… . 3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa………. 4. Tes Hasil Belajar………54

G. Teknik Pengolahan dan analisis Data…….…...….……….……...56

H. Validitas Data………….……….………... 1. Triangulasi………...58

2. Member Check………58

3. Audit Trail………...59

4. Expert Opinion………59

BAB IV. PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN………61

A. Paparan Data Awal………...61

B. Paparan Data Tindakan……….66

1. Paparan Data Tindakan Siklus I………..66 a. Paparan Data Perencanaan Siklus I……….. b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I……… c. Paparan Hasil Observasi Siklus I……….

1) Paparan Data Perencanaan Siklus I………. 2) Paparan Data Kinerja Guru Siklus I……… 3) Paparan Data Aktivitas Siswa SiklusI……… 4) Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus I………. d. Analisis dan Refleksi Siklus I………

1) Analisis Data Perencanaan Siklus I……….. 2) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus I………….. 3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa

Siklus I………. 4) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar siswa

Siklus I………. 2. Paparan Data Tindakan Siklus II……….. a. Paparan Data Perencanaan Siklus II……….. b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II………

38 40 45 46 46 47 48 49 50 53 53 53 54 54 56 57 58 58 59 59 61 61 72 72 72 73 76 76 77 79 82 85 85 86 87 89 91 91 92


(6)

iii

4) Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus II………. d. Analisis dan Refleksi Siklus II………

1) Analisis Data Perencanaan Siklus II……….. 2) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus II………….. 3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa

Siklus II………

4) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar siswa

Siklus II………. 3. Paparan Data Tindakan Siklus III……… a. Paparan Data Perencanaan Siklus III……….. b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III……… c. Paparan Hasil Observasi Siklus III……….

1) Paparan Data Perencanaan Siklus III………. 2) Paparan Data Kinerja Guru Siklus III……… 3) Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III……… 4) Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus III………. d. Analisis dan Refleksi Siklus III………

1) Analisis Data Perencanaan Siklus III……….. 2) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus III………….. 3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa

Siklus III………

4) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar siswa

Siklus III……….

C. Pembahasan ………

1. Perencanaan Pembelajaran ………

2. Kinerja Guru ……….

3. Aktivitas Siswa ……….

4. Hasil Belajar Siswa ………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………

A. Kesimpulan ……….

B. Saran ………

DAFTAR PUSTAKA ……… LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………

102 105 105 106 107 109 111 111 112 116 116 117 119 122 125 125 126 113 113 127 128 129 129 131 132 134 136 136 138 140 143 176


(7)

iv

Halaman Tabel

2.1. Aspek Mata Pelajaran dan Sub Aspek Mata Pelajaran………... 4.1. Hasil Observasi Perencanaan Data Awal... 4.2. Hasil Observasi Kinerja Guru Data Awal……….…...……...….. 4.3. Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Data Awal…..………..…64 4.4. Perolehan Hasil Tes Siswa Data Awal ……….………...6 4.5. Hasil Observasi Perencanaan Siklus I ……….……… 4.6 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ……….…….. 4.7. Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 4.8. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ……… 4.9. Rekapitulasi Hasil Observasi Perencanaan Siklus I ……… 4.10. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ……… 4.11. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……… 4.12. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I ………. 4.13. Hasil Observasi Perencanaan Siklus II ………. 4.14. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ……….…. 4.15. Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……….. 4.16. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ………

4.17. Rekapitulasi Hasil Observasi Perencanaan Siklus II ………. 4.18. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II……….

4.19. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……….

19 62 63 65 68 76 77 80 82 85 86 87 89 95 97 100 102 93 94 105 106 107


(8)

v

4.20. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II ………. 4.21 Hasil Observasi Perencanaan Siklus III ………. 4.22. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ……….…. 4.23. Perolehan Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ……….. 4.24. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ………

4.25. Rekapitulasi Hasil Observasi Perencanaan Siklus III ………. 4.26. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III……….

4.27. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ………. 4.28. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus III ………. 4.29. Rekapitulasi Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran ……….. 4.30. Rekapitulasi Hasil Observasi Kinerja Guru ……… 4.31. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa ………. 4.32. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ……….

109 116 117 120 122 125 126 127 128 129 131 132 134


(9)

vi

Halaman

Grafik

4.1. Peningkatan Hasil Perencanaan Pembelajaran ………. 4.2. Peningkatan Hasil Kinerja Guru ……… 4.3. Peningkatan Hasil Oservasi Aktivitas Siswa ……….. 4.4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ………

129 131 133 134


(10)

vii Lampiran

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I………....96 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………..…...101 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III………106 4. Perolehan Hasil Evaluasi Servis Atas Bola Voli Mini Pada

Data awal………. 5. Perolehan Hasil Evaluasi Servis Atas Bola Voli Mini Pada

Siklus I………112 6. Perolehan Hasil Evaluasi Servis Atas Bola Voli Mini Pada

Siklus II………...113 7. Perolehan Hasil Evaluasi Servis Atas Bola Voli Mini Pada Data

Siklus III ……….114 8. Foto-foto Kegiatan Penelitian………..115

143 150 157

164

165

167

169 171


(11)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bola voli adalah sesuatu permainan yang dilakukan secara beregu yang masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain dan tidak kontak langsung, karena dibatasi oleh net atau jaring dalam permainannya. Pada prinsipnya permainan bola voli memainkan bola dengan memvoli dan berusaha menjatuhkannya kedalam permainan lawan dengan menyebrangkan bola lewat atas net atau jaring dan mempertahankan bola agar tidak jatuh dilapangan sendiri, bola tidak boleh ditangkap, dipegang atau dilempar.

Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang sangat menarik untuk dilakukan atau ditonton, maka para pelakunya harus memiliki keterampilan bermain voli yang sangat baik. Keterampilan dasar bermain bola voli merupakan tindakan pukulan terhadap bola sehingga memantul dengan baik yang bertujuan untuk menyebrangkan bola melewati atas net atau jaring ke arah lapangan lawan yang sesuai dengan peratura permainan yang telah ditentukan dan dibuat.

Kurikulum tahun 2004 yang bercirikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), olahraga permainan bola voli mini merupakan salah satu materi pembelajaran Pendidikan Jasmani. Permainan bola voli mini mulai diperkenalkan pada anak didik dari kelas III hingga kelas VI sehingga permainan bola voli dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.


(12)

Pendapat tentang pendidikan jasmani yang dikemukakan para ahli terdapat perbedaan dan juga persamaan di antaranya seperti Abdul Kadir (1992 : 17),

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar

dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka meperoleh peningkatan kemampuan jasmani, pertumbuhan kecerdasan, dan pembentukan watak.

Tujuan umum dari pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap, dan membiasakan hidup sehat.

Menurut Ma‟mun dan Subroto dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli (2001 : 41) mengemukakan bahwa : “Sebagai suatu alat pendidikan permainan bola voli mengandung unsur keterampilan gerak, nilai-nilai sosial, kompetitif, kebugaran fisik, keterampilan berpikir, suasana emosi, tertib hukum, dan aturan.”

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dipakai saat ini, bahwa permainan bola voli mini merupakan salah satu cabang olahraga dalam permainan dan olahraga terutama dalam permainan bola besar yang termasuk dalam kurikulum mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Permainan bola voli mini perlu dipelajari dan dipahami khususnya di Sekolah Dasar dengan menanamkan nilai-nilai positif yang dapat dikembangkan melalui penerapan teknik dasar permainan, karena dengan menerapkan teknik dasar permainan bola voli sedini mungkin terhadap anak-anak


(13)

akan lebih mudah dan cepat diserap oleh anak didik dibandingkan dengan orang dewasa. Teknik-teknik dasar permainan bola voli meliputi servis, passing, smas, dan block. Servis merupakan tindakan awal untuk memulai permainan, disamping itu juga servis merupakan serangan pertama untuk mencari angka dalam permainan. Servis atas adalah servis yang ukurannya dilakukan didepan atas kepala sehingga pada waktu memukul bola tangan harus diangkat keatas. Adapun tahapan-tahapan servis atas yaitu : Pertama sikap awal yaitu penempatan posisi kaki dan lengan pada saat memegang bola, kedua pelaksanaan yaitu melambungkan bola dari atas sampai bagian tangan menyentuh dan mendorong bola dengan tekanan sehingga bola terdorong, dan ketiga sikap akhir yaitu posisi badan setelah melakukan servis atas. Untuk dapat menguasai servis atas diperlukan adanya latihan sehingga siswa dapat menguasai ketermpilan servis atas

dengan baik dan benar. Guru atau pendidik berperan penting dalam menunjang kegiatan belajar

mengajar bagi anak didiknya. Dengan membuat kemasan yang baru dalam bentuk kegiatan yang menarik dan menyenangkan anak akan merasa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran, khususnya pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Dapat disimpulkan dari pernyataan diatas bahwa pembelajaran teknik dasar pada permainan bola voli sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan bermain bola voli, dan hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan, khususnya bidang studi Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.


(14)

Demi tercapainya tujuan tersebut, maka dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan hendaknya diciptakan situasi pembelajaran melalui tahapan jarak tempat servis. Hal ini sesuai dengan kemampuan setiap anak yang berbeda-beda.

Kaitannya dengan hal diatas, keadaan peserta didik di kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Dalam hubungannya dengan pembelajaran teknik dasar, khususnya servis atas merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian, karena dari jumlah peserta didik yang ada di kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan hampir 80% belum bisa melakukan servis atas dengan baik. Dari jumlah siswa 25 orang hanya 5 orang yang mampu melakukan servis atas dengan baik yang mampu menyebrangkan bola melewati atas net. Hal itu disebabkan karena pada tingkat kelas seperti itu, pada umumnya siswa sulit dalam tahapan pelaksanaannya. Siswa sulit memukul bola dengan baik setelah bola dilambungkan keatas, sehingga saat bagian tangan menyentuh dan mendorong bola tekanannya kurang. Kemudian siswa malu untuk pembelajaran servis atas apabila harus menggunakan bola modifikasi. Akan tetapi dengan menggunakan bola sebenarnya pun mereka tidak mampu melakukannya dengan baik, sehingga perlu adanya pembelajaran servis atas dengan menggunakan bola yang sebenarnya, tetapi dengan menggunakan penyajian pembelajaran yang dapat menarik minat belajar para siswa dan cocok untuk proses pembelajaran sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing peserta didik. Adapun perhatian tersebut, juga bertujuan untuk meningkatkan semangat anak atau motivasi dan kemampuan anak dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga


(15)

dan Kesehatan. Karena dengan meningkatnya semangat anak untuk melakukan suatu pembelajaran maka secara otomatis kemampuan anak pun akan bertambah seiring dengan proses pembelajaran berlangsung dan juga anak tersebut akan mendapatkan kepuasan atas hasil yang dicapai dari proses pembelajaran serta kesenangan dalam melakukan pembelajaran tersebut. Selain itu, dapat mengembangkan semua fungsi baik jasmani maupun rohani anak. Lebih lanjut dikatakan oleh Singer (Sudibyo, 1989 : 29), bahwa : „Motivasilah yang mendorong orang mencapai tujuan dan selalu berusaha melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.‟

Dengan mengetahui keadaan dan kemampuan anak, maka guru harus menentukan teknik dan taktik yang harus diajarkan kepada anak. Dengan demikian guru dapat menentukan tujuan intruksional khususnya dalam satuan pelajaran. Ketepatan penentuan teknik dan taktik yang diajarkan untuk anak sekolah dasar akan menimbulkan rasa senang bermain bola voli mini.

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang timbul perlu mendapatkan penanganan dan penyelesaian dengan secara professional demi tercapainya peningkatan kemampuan siswa serta kemajuan pendidikan pada umumnya terutama di bidang olahraga. Dalam hal ini kaitannya dengan kemampuan seorang guru atau pendidik, karena sebagai guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan maka harus memiliki pengetahuan tentang penggunaan model dan media pembelajaran yang lebih inovatif, sehingga proses pembelajaran akan tampak lebih menyenangkan bagi siswa dan dapat menarik minat belajar siswa. Dalam hal ini media pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk


(16)

meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan pembelajaran servis atas yaitu melalui tahapan jarak tempat servis. Jadi penggunaan model tersebut merupakan salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan pada pembelajaran servis atas bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas , maka penulis akan membahasnya dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Dasar Servis Atas Bola Voli Mini Melalui Tahapan Jarak Tempat Servis Bagi Siswa Kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.”

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

Penelitian ini akan membahas masalah tentang pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis dengan berbagai pembahasan baik secara teoritis maupun menurut kondisi dan situasi langsung dilapangan yang ditemukan penulis dikelas IV SDN 3 Rajamandalawetan. Dalam pembahasannya penulis akan membatasi dengan batasan sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran sebagai upaya peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3


(17)

Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat ?

2. Bagaimana kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran sebagai upaya peningkatan keterampilan dasar servis atas Bola Voli Mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat ?

3. Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sebagai upaya peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat?

4. Bagaimana hasil pembelajaran siswa sebagai upaya peningkatan keterampilan dasar servis atas Bola Voli Mini melalui tahapan jarak servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan dari permasalahan yang terdapat pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan, maka langkah selanjutnya yaitu mencari alternatif untuk pemecahan masalah tersebut. Alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam pemecahan masalah tersebut adalah dengan menyajikan pembelajaran melalui tahapan jarak tempat servis. Kegiatan tersebut dilakukan secara berlanjut hingga siswa dapat melakukun gerak dasar servis atas secara baik dan benar. Penulis


(18)

yakin penyajian pembelajaran melalui tahapan jarak tempat servis dapat meningkatkan motivasi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini, kemudian secara otomatis dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan servis atas pada permainan bola voli mini.

Pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Tahapan persiapan perencanaan pembelajaran, pada tahapan ini guru mempersiapakan rencana pembelajaran, media dan alat pembelajaran yang diperlukan. Kemudian guru mengkondisikan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru menjelaskan materi kepada siswa mengenai materi, tujuan, pokok-pokok kegiatan dan hasil yang diharapkan serta menjelaskan kepada siswa tentang langkah-langkah gerakan servis atas pada permainan bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis.

b. Tahapan pelaksanaan pembelajaran, pada tahapan ini guru memberikan bimbingan kepada siswa mengenai langkah-langkah pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis serta memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

c. Tahapan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, pada tahapan ini siswa melakukan pembelajaran servis atas pada permainan bola voli


(19)

mini secara terus menerus dan berkelanjutan melalui tahapan tempat jarak servis.

d. Tahapan dalam hasil belajar, setiap siswa melakukan servis atas yang sebenarnya setelah melakukan pembelajaran secara terus-menerus dan berlanjut melalui tahapan jarak tempat servis. Pada saat tes setiap siswa mendapat giliran melakukan servis atas hingga bola dapat menyeberangi net serta menguasai teknik servis atas dengan baik.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum.

Pada penelitian ini, secara umum bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran model pembelajaran servis atas pada permainan bala voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat dalam meningkatakan keterampilan dasar servis atas.

b. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui gambaran persiapan perencanaan dalam penyajian model pembelajaran peningkatan keterampilan servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.


(20)

2) Untuk mengetahui gambaran kinerja guru dalam penyajian model pembelajaran peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.

3) Untuk mengetahui gambaran aktivitas siswa dalam proses pembelajaran peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kabupaten Bandung Barat.

4) Untuk mengetahui gambaran hasil pembelajaran peningkatan servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pengembangan ilmu dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, juga diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran yang positif, terutama : a. Bagi siswa

1) Dapat meningkatkan keterampilan pemahaman dan motivasi siswa dalam pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini.


(21)

b. Bagi guru

1) Dapat memberikan pengetahuan bagi guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, bahwa pembelajaran servis atas melalui tahapan jarak tempat servis dapat meningkatkan keterampilan dasar servis atas bagi siswa.

2) Dapat memperbaiki proses pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini bagi siswa yaitu melalui tahapan jarak tempat servis.

3) Dapat mengembangkan profesionalisme guru dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

c. Bagi Sekolah Dasar

1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di Sekolah Dasar.

2) Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pada umumnya, khususnya tentang materi pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini di Sekolah Dasar.

d. Bagi UPI Kampus Sumedang

1) Sebagai bahan acuan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk menghasilkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi tinggi.

e. Bagi peneliti

1) Dapat memberikan manfaat dan masukan khususnya bagi penulis sebagai alternatif pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini di Sekolah Dasar serta untuk penelitian-penelitian yang lainnya.


(22)

E. Batasan Istilah

1. Peningkatan adalah proses, perbuatan, cara meningkatkan (Saptani, 2007 : 44) 2. Keterampilan dasar adalah kecakapan dasar untuk menyelesaikan tugas (KBBI edisi ketiga Depdiknas, 2005 : 1180)

3. Servis atas adalah servis yang ukurannya dilakukan didepan atas kepala sehingga pada waktu memukul bola tangan harus diangkat ke atas. (M. Yunus, 1992 : 97)

4. Bola voli mini adalah permainan bola voli yang dimainkan diatas lapangan yang kecil dengan dua atau empat orang pemain dari tiap-tiap team dan menggunakan peraturan yang sederhana (BUKU IV materi pelatihan, 2004 : 84)

5. Tahapan adalah tingkatan atau jenjang ( KBBI edisi ketiga Depdiknas, 2005 : 1120)

6. Jarak adalah ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat (KBBI edisi ketiga Depdiknas, 2005 : 459)

7. Tempat servis adalah suatu tempat untuk melakukan servis pada permainan bola voli yang berada di belakang garis akhir lapangan (M.Yunus 1992 : 17)


(23)

46

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian disebut juga populasi, yang merupakan salah satu bagian terpenting yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah penelitian karena di dalamnya terdapat hubungan antara objek dan subjek penelitian, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (Suherman, 2009: 69) menyatakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi benda-benda alam yang lain, populasi bukan juga sekedar jumlah yang ada pada objek/ subjek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti melaksanakannya di SDN 3 Rajamandalawetan yang berada di wilayah Desa Mandalamukti Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Adapun beberapa pertimbangan mengapa peneliti memilih lokasi tersebut untuk melakukan penelitian yaitu di antaranya:

a. Peneliti merupakan salah seorang Guru yang mengajar di SDN 3 Rajamandalawetan sebagai Guru pendidikan jasmani, sehingga peneliti lebih memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa, termasuk proses belajar mengajar di SDN 3 Rajamandalawetan.


(24)

b. Lokasi penelitian cukup dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan intensif, serta tidak banyak menyita waktu dalam melaksanakan tugas mengajar dengan adanya pengaturan waktu antara tugas mengajar dengan melanjutkan studi peneliti yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sumedang.

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sekitar empat bulan, yang dimulai dari bulan Pebruari sampai bulan Mei 2011, jangka waktu tersebut mencakup mulai dari persiapan, pembekalan, perencanaan, pelaksanaan siklus satu, siklus dua, serta siklus tiga, pengolahan data serta penyusunan laporan. Dengan waktu yang cukup lama maka penelitian diharapkan dapat memberikan hasil yang positif serta memberikan satu kesimpulan akhir yang memuaskan.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat, yang berjumlah 25 orang siswa yang diantaranya 15 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.

Adapun objek dari penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran keterampilan servis atas pada permainan bola voli melalui tahapan jarak tempat servis. Alasannya karena dari jumlah peserta didik yang ada di kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan hampir 80% belum bisa melakukan servis atas dengan baik karena dari jumlah siswa 25 orang hanya 5 orang yang mampu melakukan servis atas dengan baik yang mampu menyebrangkan bola melewati atas net pada waktu


(25)

melakukan servis atas, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai karena nilai siswa kebanyakan tidak memenuhi kriteria dari kategori cukup keatas.

C. Jenis-Jenis Penelitian

Penelitian sampai saat ini dipercaya sebagai kegiatan penting dalam rangka memecahkan berbagai masalah yang dialami dalam dinamika kehidupan manusia modern seperti sekarang ini. Karena itu, pemahaman sekaligus penggunaan metode ilmiah dalam penelitian, menyebabkan penelitian dipahami secara meluas sebagai salah satu proses belajar berulang dari serangkaian pengalaman.

Penelitian adalah suatu kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapat fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikan tingkat ilmu dan teknologi. (Margono dalam Hatimah, dkk, 2008: 81).

Banyak klasifikasi metode penelitian yang diajukan oleh para ahli dimana dalam mengelompokkan metode-metode penelitian, kriteria yang dipakai adalah teknik serta prosedur penelitian. Klasifikasi metode penelitian menurut para ahli di antaranya:

1. Furchan, (Hatimah, dkk, 2008: 82), mengelompokkan metode penelitian ke dalam empat kelompok besar, yaitu: (1) Penelitian ekperimental, (2) Penelitian ek past facto, (3) Penelitian deskriptif, dan (4) Penelitian histotis.

2. Hadi dan Haryono, ( Ihat Hatimah, Rudi Susilana dan Nur Aedi, 2008 : 82), membagi penelitian berbasarkan sifat permasalahannya menjadi delapan kelompok, yaitu: (1) Penelitian histotis, (2) Penelitian deskriptif, (3) Penelitian perkembangan, (4) Penelitian kasus dan


(26)

penelitian lapangan, (5) Penelitian korelasional, (6) Penelitian kausal-komperatif, (7) Penelitian ekperimental, (8) Penelitian tindakan.

Dari dua pendapat di atas mengenai jenis-jenis metode penelitian, penelitian yang dilakukan peneliti pada penelitian ini dapat dimasukkan ke dalam kelompok jenis penelitian tindakan, tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu tindakan dalam kelas dalam upaya memperbaiki hasil pembelajaran siswa.

D. Metode dan Desain Penelitian

Metode atau bentuk penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dimana didalamnya merupakan suatu upaya dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar, dan metode ini dianggap sesuai dengan karakteristik siswa serta kondisi yang ada di SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat. Pelaksanaan metode ini yaitu melalui pembelajaran dengan menggunakan tahapan jarak tempat servis dalam melakukan servis atas pada permainan bola voli dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Metode penelitian tersebut kemudian dikaji melalui desain penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Seperti menurut Aqib (2006: 13) menyatakan bahwa: “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi didalam sebuah kelas”. Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada pelaksanaan peningkatan servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis dalam upaya meningkatkan dan keterampilan dasar siswa dalam pembelajaran servis


(27)

atas. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu dengan menggunakan : Observasi, wawancara, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi.

E. Rencana dan Prosedur Penelitian

Dalam bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran, PTK berkembang sebagai suatu penelitian terapan. PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul di kelasnya sendiri, bukan kelas orang lain, dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. Selain itu sebagai penelitian terapan, disamping guru melaksanakan tugas utamanya mengajar di kelas, tidak perlu harus meninggalkan siswanya. Jadi PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, guru mempunyai peran ganda : praktisi dan peneliti.

Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan PTK ialah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya, telaah, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara evaluasi diri dari perkembangan profesional. Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta–pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan


(28)

terhadap situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut (Kemmis dan Taggart, 1988).

Menurut Carr dan Kemmis seperti yang dikutip oleh Siswojo Hardjodipuro, dikatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik ini, dan (c) situasi-situasi ( dan lembaga-lembaga ) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan (Harjodipuro, 1997).

Dalam pelaksanaan rencana dan prosedur penelitian ini, peneliti menggunakan model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah, 1999: 70), yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan yang semakin lama diharapkan semakin meningkat dalam pencapaian hasil belajar. Alasan memilih model Spiral Kemmis dan Mc Taggart karena model ini sangat cocok diterapkan dalam proses pembelajaran, di dalamnya terdapat bentuk siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan yang semakin lama diharapkan semakin meningkat dalam pencapaian hasil belajar.

Dalam pelaksanaannya dibagi dalam tiga tahapan atau tiga siklus, dan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut gambar alur pelaksanaan tindakan atau tahapan siklus:


(29)

Rencana Tindakan

Observasi Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Rencana Tindakan

Observasi Refleksi

SIKLUS II

Pelaksanaan

Rencana Tindakan

Observasi Refleksi

SIKLUS III

Pelaksanaan

Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan PTK ( Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ) Rencana kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan diawali dari siklus I dan disusun seperti berikut:

a. Perencanaan: Mengidentifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut : membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung, mempersiapkan instrument yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pelaksanaan tindakan.

b. Tindakan: Menerapkan tindakan yang mengacu kepada skenario yang telah dibuat.

c. Pengamatan: Melakukan observasi dengan menggunakan format observasi dan menilai tindakan dengan menggunakan format penilaian.


(30)

d. Refleksi: Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, melakukan pertemuan dengan tim untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi tentang skenario serta mengadakan evaluasi tindakan I.

Setelah melakukan tindakan siklus I, peneliti mengembangkan program tindakan ke siklus berikutnya yaitu siklus II serta siklus III, kemudian membuat kesimpulan, saran dan rekomendasi.

F. Instrument Penelitian

Untuk pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan penulis yaitu: APKG 1, APKG 2, lembar observasi aktivitas siswa, dan tes hasil belajar.

1. APKG 1

Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 1) ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran, khususnya dalam peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan.

2. APKG 2

Lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 2) ini digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran, khususnya dalam peningkatan keterampilan dasar servis atas


(31)

bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan.

3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa pada saat pembelajaran servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis berlangsung.

4. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan peningkatan yang diperoleh para siswa dalam keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis. Jenis evaluasi yang dilakukan adalah tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam melakukan keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis.

Berdasarkan hasil observasi dari beberapa aspek tentang pembelajaran servis atas pada permainan bola voli mini pada siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat yang diamati adalah dalam penyajiannya anak didik terlalu dipaksakan untuk melakukan servis atas pada tempat yang sebenarnya dengan peraturan yang sangat kaku atau mengikat, sehingga siswa terkesan terbebani dalam mengikuti pembelajaran.

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu, Denzin (Rochiati Wiraatmaja, 2005:117)


(32)

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat diperoleh data bahwa guru dalam pelaksanaan pembelajaran servis atas tidak memberikan tahapan-tahapan kepada siswa, padahal kemampuan setiap siswa itu berbeda-beda.

Catatan lapangan adalah catatan yang di tulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data penelitian kualitatif seperti yang dikemukakan oleh Bogdan (Moleong, 1998:209). Catatan lapangan merupan alat yang sangat penting dalam melakukan penelitian kualitatif. Dalam proses penulisan catatan lapangan ini, penulis langsung mencatat berbagai hal tentang berbagai peristiwa yang dianggap penting yang terjadi saat pembelajaran yang ditemui dilapangan.

Tes adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dalam kaitannya dengan pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemajuan atau perkembangan keterampilan siswa mengenai hasil belajarnya.

Dari tes yang dilakukan di SDN 3 Rajamandalawetan didapat data awal anak yang belum mampu melakukan servis atas sebanyak 20 orang siswa dari jumlah 25 siswa, berarti sekitar 80% siswa belum mampu melakukan servis atas dengan baik sehingga memerlukan peningkatan.

Dokumentasi adalah mengadakan inventarisasi terhadap dokumen-dokumen yang dikembangkan guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran, serta dengan penggunaan kamera foto yang digunakan untuk merekam proses


(33)

pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan dokumen pada penelitian kualitatif sangat penting dalam mengungkap hal-hal yang tidak teridentifikasi melalui penggalian informasi yang telah dilakukan baik melalui wawancara maupun observasi. Informasi yang diperoleh dari dokumentasi sifatnya sebagai pelengkap tapi sangat penting untuk menunjang hasil penelitian.

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam sebuah penelitian data merupakan hal yang sangat penting dan sebagai penunjang untuk keberhasilan penelitian. Sumber data dari penelitian ini adalah siswa beserta kegiatannya dalam melakukan pembelajaran keterampilan servis atas melalui tahapan jarak tempat servis, kemudian jenisnya meliputi data kualitatif yang dilihat melalui kajian rencana pembelajaran, hasil belajar, dan data hasil observasi dari pelaksanaan pembelajaran.

Data-data yang diatas diperoleh dari hasil kegiatan selama melaksanakan kegiatan pembelajaran serta diukur berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada siswa, kemudian data tentang situasi pembelajaran diukur melalui lembar observasi yang memuat berbagai hasil pengamatan, serta data tentang hasil penelitian diambil dengan melihat keterkaitan hasil yang dicapai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Kemudian data-data yang telah ada perlu adanya analisis data, hal ini dilakukan supaya data yang telah ada dapat diproses menurut permasalahan yang akan dibahas atau diurutkan terlebih dahulu, seperti menurut Umaedi (1999: 34) mengatakan :


(34)

Analisis data adalah proses pengatuaran urutan data, atau mengorganisasikan data pada satu pola, katagori dan satuan uraian dasar, dan membedakannya melalui penafsiran yaiti memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara data yang dilakukan pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Tahapan awal dari proses analisis data yaitu melalui reduksi data atau proses pemilihan data menurut permasalahan yang akan dibahas, pemilihan tersebut dilakukan melalui seleksi data berdasarkan tingkat permasalahan yang dihadapi disesuaikan dengan data yang telah ada. Tahap selanjutnya adalah proses paparan data yaitu proses penggabungan data yang diperoleh dan telah disusun pada tahap reduksi data menjadi sebuah uraian narasi yang tersusun menurut pokok-pokok bagian atau sajian tertentu. Kemudian yang terakhir dari proses analisis data adalah proses penyimpulan data yang merupakan proses pengambilan intisari dari berbagai sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau uraian singkat , padat, komplit dan memiliki arti luas.

H. Validitas Data

Menurut istilah bahasa kata “Valid” itu mengandung pengertian “Sah,

absah” atau sesuai dengan data yang diperlukan atau yang diinginkan. Seperti menurut Umaedi (1999: 42), “Pengecekan keabsahan dari suatu data dalam pelaksanaan penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik triangulasi, pengecekan keanggotaan (member chcek), dan audit trail”, serta dapat juga menambahkan


(35)

1. Triangulasi

Merupakan proses perbandingan dan pengecekan data dengan membandingkan seluruh data yang diperoleh dengan berbagai kaidah atau seering dengan rekan sejawat atau peneliti lain untuk menilai keabsahan data yang ada.

a. Kegiatan yang dilakukan :

1. Mengkaji kurikulum, yaitu buku KTSP 2006.

2. Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas IV semester II.

3. Disesuaikan dengan standar kompetensi. 4. Disesuaikan dengan kompetensi dasar. b. Waktu pelaksanaan :

Hari : Rabu

Tanggal : 13 April 2011

Tempat : SDN 3 Rajamandalawetan c. Penulis mengadakan diskusi dengan :

1. Guru penjas. 2. Kepala Sekolah.

2. Member Check

Pada tahap member check, data yang diperoleh dicek kebenarannya atau keabsahannya dengan mengkonfirmasikan sumber data kepada


(36)

peneliti lain, guru atau ahli yang berkompeten sehingga menghasilkan data yang benar-benar sah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

3. Audit Trail

Audit Trail adalah proses pengecekan hasil penelitian yang diperoleh

dari pelaksanaan yang telah dilakukan pada penelitian melalui konfirmasi pada pembimbing, yang memuat keseluruhan informasi kegiatan penelitian dari data awal, penggunaan metode penelitian, berbagai prosedur pengumpulan data beserta data hasil penelitian sehingga nantinya dapat memperoleh sebuah legalitas akademik secara general (umum dan menyeluruh) dari penelitian yang telah dilaksanakan.

4. Expert Opinion

Dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada para ahli. Dalam kegiatan expert opinion ini, peneliti mengkonsultasikan temuan kepada pembimbing sehingga data hasil temuan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Dalam hal ini yang dijadikan penasehat atau pembimbing penelitian ini adalah :

a. Yang memberi arahan dan binbingan : 1. Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd. Sebagai Pembimbing I.

2. Drs. Respaty Mulyanto, M.Pd. Sebagai Pembimbing II.


(37)

b. Waktu pelaksanaan :

1. Selama pelaksanaan pengajuan dan pembuatan proposal penelitian.

2. Selama pelaksanaan bimbingan penyusunan penelitian. c. Masalah yang dibahas :

1. Jadwal penelitian. 2. Masalah penelitian. 3. Pemecahan masalah. 4. Hasil penelitian.

5. Metode yang digunakan.


(38)

136 A. Kesimpulan

Di akhir penulisan penelitian ini disajikan kesimpulan berdasarkan fokus penelitian pada rumusan masalah penelitian, mengenai pembelajaran peningkatan keterampilan dasar servis atas bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa kelas IV SDN 3 Rajamandalawetan Kecamatan Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat, yaitu di antaranya sebagai berikut :

1. Pada perencanaan pembelajaran.

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat dan dipersiapkan serta disesuaikan dengan materi pembelajaran mengenai keterampilan servis atas pada bola voli mini.

b. Mempersiapkan alat dan sumber belajar yang dibutuhkan guna kelancaran proses pembelajaran.

c. Siswa dikondisikan ke arah pembelajaran

d. Rumusan materi, tujuan dan cara pembelajaran diinformasikan secara jelas kepada seluruh siswa agar lebih mudah dan dipahami dalam pelaksanaannya.

2. Pada proses pelaksanan pembelajaran

a. Bimbingan mengenai langkah-langkah pembelajaran servis atas bola voli mini diinformasikan secara jelas kepada siswa supaya mendapatkan hasil yang maksimal.


(39)

b. Dorongan dan motivasi diberikan kepada siswa supaya lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3. Pada aktivitas siswa terjadi peningkatan dari data awal ke siklus I, dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Persentase data awal yang tadinya 59,1% meningkat sebesar 17,2% menjadi 76,3% di siklus I. Dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 11,2% menjadi 87,5%. Pada siklus III meningkat lagi sebesar 6,8% menjadi 94,3%.

Peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sangat berkaitan dengan peningkatan kinerja guru. Guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar memang berperan penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga para siswa dapat meningkatkan suasana proses belajar yang maksimal.

4. Dari hasil pembelajaran berdasarkan tes awal yang dilakukan sebelum para siswa diberi tindakan dan dibandingkan dengan tes akhir setelah para siswa diberi tindakan melalui sebuah metode penelitian, terlihat peningkatan ke arah yang lebih baik mengenai keterampilan servis atas bola voli mini yang berfokus pada sikap awal, pelaksanaan dan hasil akhir dimana pada data awal jumlah siswa yang mencapai atau memenuhi dari kategori cukup ke atas hanya terdapat 5 orang siswa dari jumlah 25 orang atau sekitar 20% dan pada tes akhir siklus III diperoleh hasil yang lebih baik dimana siswa yang mencapai atau memenuhi dari kategori cukup ke atas meningkat menjadi 23 orang siswa dari jumlah 25 orang atau sekitar 92%.


(40)

B. Saran

Berdasarkan hasil simpulan penelitian yang sudah dilaksanakan, dikemukakan beberapa saran yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar, khususnya pembelajaran peningkatan keterampilan dasar servis bawah bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa Sekolah Dasar di antanya:

1. Ditujukan kepada guru pendidikan jasmani sekolah dasar

Agar meningkatkan keterampilan guru dalam menentukan metode dalam pembelajaran, maka disarankan agar menerapkan metode tahapan pada materi-materi yang sesuai.

2. Ditujukan pada siswa

a. Agar lebih aktif lagi dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya pendidikan jasmani.

b. Supaya belajar lebih rajin dan tekun agar mencapai prestasi. 3. Ditujukan untuk sekolah

a. Agar menambah referensi tentang metode pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran pendidikan jasmani.

b. Sekolah agar melengkapi sarana dan prasarana yang lebih lengkap. 4. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Agar lebih mengembangkan lagi mengenai metode pembelajaran. b. Agar lebih meningkatkan lagi kinerja sebagai guru yang profesional.


(41)

5. Bagi Lembaga

Mudah-mudahan pembelajaran ini dapat menjadi masukan sebagai pengembangan teknik meningkatkan keterampilan servis atas pada permainan bola voli mini.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Ariberbagi2 in Edukasi, Sport. (2009). Tujuan Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia:http://blogariberbagi.wordpress.com/2009/11/28/tujuan-pendidikan-jasmani.[02 maret 2011].

Asnaldi, A (2008). Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia:http://artikel-olahraga. blogspot. com/2008/02/ pendidikan - jasmani . html. [05 maret 2011]. Ateng. Kadir, A (1992). Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdikbud.

Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.

Brotosuroyo, S. (1995). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Buku I. Jakarta: Dirjen Depdiknas.

(1995). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Buku II. Jakarta: Dirjen Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga, Jakarta: Depdiknas.

Dumadi, M. dkk, ( 2004). Materi Pelatihan IV. Jakarta: Depdiknas.

Harjasuganda, J. (2005). “Kemampuan Mahasiswa Penyetaraan D2 Penjaskes Dalam Merencanakan Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Dasar. II, (3), 49-51.

Hatimah, I. dkk, (2008). Penelitian Pendidikan. Bandung. UPI PRESS.

Hendrayana, Y. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Bandung: Redpoint.

Husdarta, H.J.S. (2007). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar”. Mimbar Pendidikan Peningkatan ProfesionalismeGuru.(3), 12-25.


(43)

(2009). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: ALPABETA.

Ibrahim, Mahlich. (2009). Perbedaan Pengaruh Latihan Passing Bawah dengan Jarak

Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Kemampuan Passing Bawah pada LPSB Harimau Bekonang Sukoharjo Usia 14-16. [Online]. Tersedia: http://digilib.uns.ac.id/abstak.pdf.php?d_id=11072. [12 Maret 2011].

Kasbolah. Kasihani. (1999). Penelitian tindakan Kelas. Jakarta: Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dirjen Dikti Depdikbud.

Lutan, R. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: UPI FPOK. Depdiknas Dirjen Olahraga.

Ma’mun, A, Subroto, T. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli. Jakarta: Dirjen Olahraga.

Moleong, L. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Purwadi, (2005). Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Jarak Bertahap dan Jarak

Berpindah Terhadap Hasil Tembakan Bebas Satu Tangan Dari Atas Kepala dalam Permainan Bola Basket pada Siswa Kelas II SMP Negeri 5 Semarang.

[Online]. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library?e=d-00000-00-- -0skripsi--00-1--0-10-0---0---0prompt-10---4---0-11--11-zh-50---20-about---

00-3-1-00-11-1-0gbk-00&a=d&d=HASH01255e622f527151c1515db0&showrecord=1.[12 Maret 2011].

Rustamji, (2005). Pengaruh Hasil Latihan Top Spin Service Menggunakan Ketinggian

Net Bertahap dan Ketinggian Net Tetap Terhadap Kemampuan Top Spin Service dalam Permainan Bola Voli pada Siswa Putera Ekstra Kurikuler SMA

Negeri 1 Sumber Rembang. [Online]. Tersedia:

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library?e=d-00000-00---0skripsi--00-1--0- 10-0---0---0prompt-10---4---0-11--11-zh-50---20-about---00-3-1-00-11-1-0gbk-00&a=d&d=HASH43ccdfba0d2696a18497bc& showrecord=1.[12 Maret 2011].


(44)

Saptani, E. (2007). “Pengaruh Latihan Lari di Tempat Diiringi Irama Musik Terhadap peningkatan Kesegaran jasmani Siswa Kelas V SDN Warungketan Sumedang”.

Jurnal Pendidikan Dasar. V, (7), 43-48.

Sudibyo. (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: PT.Anem Kosong Anem.

Suherman, A. (2009). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Bintang WarliArtika.

Supandi. (1990). Srategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Tenaga Kependidikan.

Umaedi. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu.

Wiraarmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.


(1)

b. Dorongan dan motivasi diberikan kepada siswa supaya lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

3. Pada aktivitas siswa terjadi peningkatan dari data awal ke siklus I, dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Persentase data awal yang tadinya 59,1% meningkat sebesar 17,2% menjadi 76,3% di siklus I. Dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 11,2% menjadi 87,5%. Pada siklus III meningkat lagi sebesar 6,8% menjadi 94,3%.

Peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sangat berkaitan dengan peningkatan kinerja guru. Guru sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar memang berperan penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga para siswa dapat meningkatkan suasana proses belajar yang maksimal.

4. Dari hasil pembelajaran berdasarkan tes awal yang dilakukan sebelum para siswa diberi tindakan dan dibandingkan dengan tes akhir setelah para siswa diberi tindakan melalui sebuah metode penelitian, terlihat peningkatan ke arah yang lebih baik mengenai keterampilan servis atas bola voli mini yang berfokus pada sikap awal, pelaksanaan dan hasil akhir dimana pada data awal jumlah siswa yang mencapai atau memenuhi dari kategori cukup ke atas hanya terdapat 5 orang siswa dari jumlah 25 orang atau sekitar 20% dan pada tes akhir siklus III diperoleh hasil yang lebih baik dimana siswa yang mencapai atau memenuhi dari kategori cukup ke atas meningkat menjadi 23 orang siswa dari jumlah 25 orang atau sekitar 92%.


(2)

B. Saran

Berdasarkan hasil simpulan penelitian yang sudah dilaksanakan, dikemukakan beberapa saran yang dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar, khususnya pembelajaran peningkatan keterampilan dasar servis bawah bola voli mini melalui tahapan jarak tempat servis bagi siswa Sekolah Dasar di antanya:

1. Ditujukan kepada guru pendidikan jasmani sekolah dasar

Agar meningkatkan keterampilan guru dalam menentukan metode dalam pembelajaran, maka disarankan agar menerapkan metode tahapan pada materi-materi yang sesuai.

2. Ditujukan pada siswa

a. Agar lebih aktif lagi dalam mengikuti proses pembelajaran khususnya pendidikan jasmani.

b. Supaya belajar lebih rajin dan tekun agar mencapai prestasi. 3. Ditujukan untuk sekolah

a. Agar menambah referensi tentang metode pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran pendidikan jasmani.

b. Sekolah agar melengkapi sarana dan prasarana yang lebih lengkap. 4. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Agar lebih mengembangkan lagi mengenai metode pembelajaran. b. Agar lebih meningkatkan lagi kinerja sebagai guru yang profesional.


(3)

5. Bagi Lembaga

Mudah-mudahan pembelajaran ini dapat menjadi masukan sebagai pengembangan teknik meningkatkan keterampilan servis atas pada permainan bola voli mini.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ariberbagi2 in Edukasi, Sport. (2009). Tujuan Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia:http://blogariberbagi.wordpress.com/2009/11/28/tujuan-pendidikan-jasmani.[02 maret 2011].

Asnaldi, A (2008). Pendidikan Jasmani. [Online]. Tersedia:http://artikel-olahraga. blogspot. com/2008/02/ pendidikan - jasmani . html. [05 maret 2011]. Ateng. Kadir, A (1992). Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Dikti

Depdikbud.

Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.

Brotosuroyo, S. (1995). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Buku I. Jakarta: Dirjen Depdiknas.

(1995). Perencanaan Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Buku II. Jakarta: Dirjen Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Tiga, Jakarta: Depdiknas.

Dumadi, M. dkk, ( 2004). Materi Pelatihan IV. Jakarta: Depdiknas.

Harjasuganda, J. (2005). “Kemampuan Mahasiswa Penyetaraan D2 Penjaskes Dalam Merencanakan Pembelajaran Penjas di Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Dasar. II, (3), 49-51.

Hatimah, I. dkk, (2008). Penelitian Pendidikan. Bandung. UPI PRESS.

Hendrayana, Y. (2007). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif. Bandung: Redpoint.

Husdarta, H.J.S. (2007). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar”. Mimbar Pendidikan Peningkatan ProfesionalismeGuru.(3), 12-25.


(5)

(2009). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung: ALPABETA. Ibrahim, Mahlich. (2009). Perbedaan Pengaruh Latihan Passing Bawah dengan Jarak

Bertahap dan Jarak Tetap Terhadap Kemampuan Passing Bawah pada LPSB

Harimau Bekonang Sukoharjo Usia 14-16. [Online]. Tersedia:

http://digilib.uns.ac.id/abstak.pdf.php?d_id=11072. [12 Maret 2011].

Kasbolah. Kasihani. (1999). Penelitian tindakan Kelas. Jakarta: Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dirjen Dikti Depdikbud.

Lutan, R. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Jakarta: UPI FPOK. Depdiknas Dirjen Olahraga.

Ma’mun, A, Subroto, T. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Permainan Bola Voli. Jakarta: Dirjen Olahraga.

Moleong, L. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Purwadi, (2005). Pengaruh Hasil Latihan Tembakan Jarak Bertahap dan Jarak Berpindah Terhadap Hasil Tembakan Bebas Satu Tangan Dari Atas Kepala dalam Permainan Bola Basket pada Siswa Kelas II SMP Negeri 5 Semarang. [Online]. Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library?e=d-00000-00-- -0skripsi--00-1--0-10-0---0---0prompt-10---4---0-11--11-zh-50---20-about---

00-3-1-00-11-1-0gbk-00&a=d&d=HASH01255e622f527151c1515db0&showrecord=1.[12 Maret 2011].

Rustamji, (2005). Pengaruh Hasil Latihan Top Spin Service Menggunakan Ketinggian Net Bertahap dan Ketinggian Net Tetap Terhadap Kemampuan Top Spin Service dalam Permainan Bola Voli pada Siswa Putera Ekstra Kurikuler SMA

Negeri 1 Sumber Rembang. [Online]. Tersedia:

http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library?e=d-00000-00---0skripsi--00-1--0- 10-0---0---0prompt-10---4---0-11--11-zh-50---20-about---00-3-1-00-11-1-0gbk-00&a=d&d=HASH43ccdfba0d2696a18497bc& showrecord=1.[12 Maret 2011].


(6)

Saptani, E. (2007). “Pengaruh Latihan Lari di Tempat Diiringi Irama Musik Terhadap peningkatan Kesegaran jasmani Siswa Kelas V SDN Warungketan Sumedang”. Jurnal Pendidikan Dasar. V, (7), 43-48.

Sudibyo. (1989). Psikologi Olahraga. Jakarta: PT.Anem Kosong Anem.

Suherman, A. (2009). Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Bintang WarliArtika. Supandi. (1990). Srategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Jakarta: Dirjen Dikti Proyek Tenaga Kependidikan.

Umaedi. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Proyek Peningkatan Mutu.

Wiraarmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN PERMAINAN SERVIS PADA SISWA KELAS V SDN 2 GONDOSARI KECAMATAN GEBOG KUDUS TAHUN 2012

0 11 97

PERBAIKAN PEMBELAJARAN SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLA VOLI MINI DENGAN PENDEKATAN JARAK SERVIS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SRIWEDARI 01 KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2011 2012

0 2 95

MENINGKATKAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MINI DENGAN MODIFIKASI KETINGGIAN NET DAN JARAK BERJENJANG MELALUI PERMAINAN SERVIS TANGKAP (Penelitian Tindakan Kelas V SDN Sukamulya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang).

0 0 67

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SERVIS ATAS DENGAN MENGUBAH JARAK SERVIS PADA PERMAINAN BOLA VOLI MINI DI KELAS V SDN TOMO KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG.

1 4 37

PEMBELAJARAN GERAK DASAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI TARGET DINDING PADA KELAS IV SD NEGERI LEMBURSITU KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 3 35

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI BOLA DENGAN UKURANNYA SISWA KELAS IV SD NEGERI PECARIKAN KECAMATAN PREMBUN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 15

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PEMBELAJARAN BOLA VOLI MINI MELALUI MODIFIKASI JARAK DAN TINGGI NET SISWA KELAS V SDN MANGLI KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG -

0 0 62

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF

1 1 15

MENINGKATKAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE TAHAPAN DI SDN 09 SEMADU

0 0 12

KETERAMPILAN SERVIS ATAS BOLA VOLI (Studi Korelasional Antara Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Togog Terhadap Servis Atas Bola Voli pada Mahasiswa Penjaskes Putra IKIP-PGRI Pontianak)

0 1 14