Tujuan Public Relations Writing

commit to user 24

4. Tujuan Public Relations Writing

Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan penulisan public relations tak bisa lepas dari objektiftujuan organisasi yang biasanya dikristalisasi dalam bentuk visi dan misi organisasi. PR menjabarkan visi dan misi organisasi itu ke dalam misi PR. Untuk selanjutnya kemudian dirumuskan ke dalam strategi pencapaiannya. Dalam strategi pencapaian itu, untuk kegiatan PR yang cenderung lebih banyak pada pengembangan dan pemeliharaan komunikasi sebagain besar dilakukan secara tertulis, namun juga beberapa kegiatan dilakukan dengan komunikasi lisan. Kegiatan PR tertulis menjadi penting lantaran berbagai pertimbangan. Pertama, publik organisasiperusahaan itu biasanya tersebar secara geografis. Hal ini akan sangat ditentukan oleh jenis produk yang dihasilkan, ruang lingkup layanan atau sifat perusahaan sebagai perusahaan terbuka dan tertutup. Kedua, komunikasi tertulis efektivitasnya lebih tinggi dibandingkan komunikasi lisan dalam menjangkau khaayak sasaran luas dan tersebar. Secara umum, tujuan public relations writing bisa dibagi dua : kuratif dan preventif. Untuk peristiwa yang merugikan citra organisasi seperti, Lumpur Lapindo Brantas di Sidoarjo diperlukan tujuan penulisan yang sifatnya kuratif artinya memperbaiki citra. Namun, kita juga bisa membuat tulisan yang tujuannya menjaga citra organisasi artinya bertujuan pencegahan. commit to user 25 Baik tujuan kuratif maupun preventif itu, secara operasional disajikan dalam bentuk tulisan yang tujuan turunannya informatif, edukatif, hiburan, dan persuasif. Melalui tulisan informatif kita memberikan penjelasan, sedangkan melalui tulisan edukatif kita pemberikan pendidikan pada publik organisasi. Melalui tulisan hiburan kita menyampaikan informasi secara menghibur pada khalayak organisasi dan melalui tulisan persuasif kita berusaha untuk menyampaikan informasi yang akan mengubah atau meneguhkan sikap, perilaku atau pendapat publik organisasi. commit to user 26

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI

A. SEJARAH DAN PROFIL PMI KOTA SURAKARTA

Palang Merah Indonesia PMI adalah Organisasi Sosial kemanusiaan yang bertujuan untuk meringankan penderitaan sesama apapun sebabnya, dengan tidak membedakan agama, bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin, dan bahasa termasuk warga masyarakat yang menjadi korban dampak gejolak sosial. PMI Kota Surakarta berdiri pada tanggal 17 Mei 1946, 7 bulan setelah berdirinya PMI Pusat yaitu tanggal 17 September 1945 ketua pertama dr. KRT. Padmonegoro. Markas PMI Kota Surakarta sejak pertama kali berdirinya telah mengalami perpindahan lokasi beberapa kali, pada tahun 1946-1949 bermarkas di Hotel Yuliana sekarang kantor Polisi Militer, tahun 1949-1951 bermarkas di Ndalem Padmonegaran yang merupakan rumah kediaman dr. KRT. Padmonagoro di Jl. Veteran Gading Surakarta, 1951-1977 di Gedung Societeit Mangkunegaran kini Monumen Pers Surakarta, 1977- 1986 di kompleks RSU dr. Moewardi Jl. Kol Sutarto no. 140 Jebres Surakarta, 1986-sekarang di Jl. Kol Sutarto no. 58 Jebres Surakarta. Dalam perkembangannya, PMI Kota Surakarta telah mengadakan berbagai kegiatan sosial antara lain Pengobatan Masal, Pelayanan Ambulans Transport Gratis, Pemeriksaan IVA test, Pengembangan Bina Lansia Sehat, Poliklinik, Pelayanan Darah Transfusi serta program terbarunya adalah Dompet