commit to user 53
C. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dengan
perilaku seksual remaja
Kebebasan bergaul sangatlah d iperlukan agar remaja tidak “kuper”
dan “jomblo” yang bisa dikatakan “anak mama”. Banyak teman maka banyak pengetahuan, namun tidak semua teman sejalan dengan apa yang
dinginkan, mungkin mereka menyukai hura-hura, menyukai dengan yang berbau pornografi, dan tentu saja ada yang bersikap terpuji, benar agar
remaja tidak terjerumus ke pergaulan bebas yang menyesatkan. Masa remaja merupakan suatu masa yang menjadi bagian dari
kehidupan manusia yang di dalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan
diri remaja itu sendiri. Masa remaja dapat dicirikan dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai hal dan tidak
terkecuali bidang seks. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, organ reproduksipun
mengalami perkembangan dan pada akhirnya akan mengalami kematangan. Kematangan organ reproduksi dan perkembangan
psikologis remaja yang mulai menyukai lawan jenisnya serta arus media informasi baik elektronika maupun non elektronika akan sangat
berpengaruh terhadap perilaku seksual individu remaja tersebut. Rasa ingin tahu pada masa remaja tentang masalah seksual sangat
penting dalam pembentukan hubungan yang lebih matang dengan lawan
commit to user 54
jenis. Matangnya fungsi-fungsi seksual maka mendorong adanya keinginan-keinginan untuk pemuasan seksual. Sebagian besar dari remaja
sudah mengembangkan perilaku seksualnya dengan lawan jenis dalam bentuk pacaran atau percintaan, apabila ada kesempatan para remaja
melakukan sentuhan fisik, mengadakan pertemuan untuk bercumbu bahkan kadang-kadang remaja tersebut mencari kesempatan untuk
melakukan hubungan seksual.
2. Hubungan antara persepsi tentang peran keluarga dengan perilaku
seksual remaja
Keluarga merupakan lingkungan primer, hubungan antar manusia yang paling intensif dan paling awal terjadi dalam keluarga. Sebelum
seorang anak mengenal lingkungan yang lebih luas, ia terlebih dahulu mengenal lingkungan keluarganya. Anggota keluarga semakin jarang
berada di rumah oleh karena adanya kegiatan-kegiatan lain, seperti keharusan untuk bekerja, sekolah yang sebagian besar dilakukan di luar
rumah. Seringkali remaja merasa bahwa orang tuanya menolak membicarakan masalah seks pranikah sehingga mereka mencari alternatif
sumber informasi lain seperti teman atau media massa. Orang tua juga perlu mengembangkan kepercayaan anak pada orang tua disamping
komunikasi yang baik dengan anak. Remaja lebih terbuka dan mau bercerita pada orang tua agar orang tua dapat memantau pergaulan anak
remajanya terutama mengenai perilaku seksual remaja tersebut.
commit to user 55
3. Hubungan antara pengetahuan kesehatan reproduksi dan persepsi