Hanna Rosiana H, 2015 PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B
TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
terlebih dahulu sehingga dengan penetapan metode penelitian akan memandu atau mengarahkan seseorang dalam melakukan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap
fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Penelitian deskriptif analisis adalah suatu jenis penelitian yang
memiliki karakteristik menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan dua
keadaan lebih, hubungan antarvariabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi. Biasanya kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data, meginterprestasi
data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya.
1. Tehnik Pengumpulan Data:
a. Tehnik Observasi Metode Observasi adalah kegiatan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek yang menggunakan seluruh alat indera yang dapat dilakukan melalui indera penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap.Arikunto, 1998:146
Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Observasi Non Sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. Observasi
Sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Penelitian ini menggunakan jenis observasi langsung. Jadi peneliti terjun langsung
ke lapangan dan mengamati sendiri bagaimana pelaksanaan proses pembelajarannya. Pengamatan atau observasi lebih difokuskan pada beberapa masalah penting yang diperlukan
sebagai data dan informasi utama penelitian. Kegiatan observasi ini dilakukan pada beberapa masalah yakni proses pembinaan narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II
B Tasikmalaya, proses penerapan materi pembelajaran tari, dan pengamatan hasil dari pembelajaran tari yang dilakukan.
b. Teknik Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan dua
belah pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan kepada pihak kedua yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Maksud wawancara adalah untuk
Hanna Rosiana H, 2015 PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B
TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menggambarkan tentang orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dll.
Penelitian ini menggunakan wawancara bebas terpimpin, teknik ini dimaksudkan agar para informan bebas dalam mengemukakan pendapat atas pertanyaan-pertanyaan dari peneliti
sehingga wawancara yang dilakukan bersifat bebas, santai, dan memberikan kesempatan seluas- luasnya kepada informan untuk memberikan keterangan. Menurut Anggoro ada beberapa faktor
yang perlu diperhatikan dalam membuat pedoman wawancara adalah sebagai berikut: 1 Pedoman wawancara yang dikembangkan harus dapat mengumpilkan data yang sesuai dengan
tujuan studi. 2 Pedoman terdiri dari serangkaian pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat wawancara, termasuk didalamnya petunjuk kepada pewawancara apa yang harus dikatakan
pada saat awal dan pada saat akhir suatu wawancara. 3 Rumusan pertanyaan bisa berbeda namun tetap mempunyai pengertian yang sama. 4 Urutan dan susunan pertanyaan dapat
dikontrol oleh pewawancara. 5 Pedoman sebaiknya membutuhkan seminimum mungkin tulisan dari pewawancara.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan Narasumber bernama Endang Saefulloh sebagai bagian Staf Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya,
wawancara difokuskan kepada beberapa pertanyaan seperti gambaran umum lokasi penelitian yaitu Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya, Bentuk-bentuk Pembinaan bagi
narapidana, dan pendapat pegawai LP tentang pembelajaran Seni Tari, selain itu wawancara dilaksanakan dengan Narapidana yang mengikuti proses pembelajaran seni tari, pertanyaannya
meliputi apa saja kegiatan pembinaan terhadap mereka sebelumnya dan pengalaman mereka selama mengikuti pembelajaran seni tari, serta harapan para narapidana pada pihak pembinaan
di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya.
c. Teknik Dokumentasi Menurut Sutopo dokumen merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting
dalam penelitian kualitatif.Terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau
peristiwa masa kini yang sedang diteliti. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen berupa catatan, sejumlah surat, foto, dan lain sebagainya
yang berkaitan dengan objek-objek penelitian. Teknik dokumentasi juga membutuhkan alat-alat untuk mendukung mendapatkan data dan informasi diantaranya camera digital untuk memotret
aktivitas pada saat penelitian berlangsung.Dalam teknik dokumentasi ini dimungkinkan peneliti harus melihat semua hasil karya, alat atau bentuk kelompok dalam melakukan aktivitas.
2. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data