Teknik Pengumpulan Data PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA.

Hanna Rosiana H, 2015 PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penelitian lapangan ini dilaksanakan pada taggal 27 Agustus 2014 sampai Bulan November pada narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Hal yang diteliti dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran Seni Tari dan Hasil Pembelajaran Seni Tari.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan datanya. Untuk mendapatkan data yang valid maka peneliti harus melakukan pengumpulan data dari hasil penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, sebagai berikut. 1. Teknik Wawancara Teknik wawancara adalah sebuah dialaog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari wawancara. Wawancara digunakan peneliti untuk memperoleh data data tentang Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan berbagai narasumber tentang objek yang diteliti agar mendapatkan hasil yang relevan. Pedoman wawancara terbagi atas dua yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur. Artinya wawancara struktur adalah wawancara yang dilakukan dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Wawancara tidak terstruktur ialah kebalikan dari wawancara terstruktur. Wawancara yang dilakukan ialah dengan wawancara terstruktur kepada narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya dan staf pegawai kantor Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Kegiatan wawancara dilakukan kepada 9 narapidana perempuan sebagai sampel yang dialakukan guna mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pengalaman mereka tentang seni tari. 2. Teknik Observasi Observasi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya, untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran tari. Teknik observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh data dengan menggunakan pengamatan yang diselidiki. Bahwa observasi adalah merupakan teknik atau metode untuk mengadakan penelitian dengan cara mengamati langsung terhadap kejadian, yang hasilnya dicatat secara sempurna. Dengan teknik ini peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, dalam hal ini yang diamati adalah lokasi atau letak penelitian. Observasi dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya untuk mengetahui pembelajaran tari sebelum dan sesudah. Hanna Rosiana H, 2015 PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kegiatan observasi merupakan bagian terpenting untuk mendapatkan sejumlah data melalui pengamatan langsung kepada narapidana perempuan dan lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Observasi yang dilakukan berkaitan dengan proses pembelajaran seni tari dan keadaanLembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya. Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Tasikmalaya yang berhubungan dengan keaktifan proses pembelajaran seni tari. 3. Teknik Dokumentasi Dokumentasi adalah peneliti berusaha memeperoleh dan menganalisis data dari sumber – sumber yang berupa catatan tertulis, foto – foto, video dan sumber – sumber tertulis lainya. Dibuat dokumen agar suatu peristiwa yang terjadi dilapangan dapat tersimpan dan terbukti bahwa penelitian telah dilakukan serta sebagai penyimpanan data agar terbukti keasliannya. Dilakukan dokumentasi agar peneliti dapat mengetahui proses peserta didik dalam belajar dan bagaimana respon peserta didik. 4. Studi Pustaka Pengumpulan data melalui buku – buku yang berhubungan dengan objek penelitian untuk dijadikan sumber. Kegitan studi literatur meliputi kegiatan membaca dan mengkaji buku sumber yang bisa dijadikan referensi. Dalam pelaksanaanya dilakukan pengumpulan dari beberapa seperti buku – buku, internet, dan skripsi.

H. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan ( Studi Deskriptif : Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan)

0 56 127

Peraturan Penjagaan Lembaga Pemasyarakatan (PPLP) Terkait dengan Hak Menerima Kunjungan Keluarga Bagi Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas I Medan

27 281 161

Komunikasi Antarpribadi Dan Perubahan Sikap Narapidana (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Komunikasi Antarpribadi Petugas Lembaga Pemasyarakatan Dalam Merubah Sikap Narapidana Di Cabang RUTAN Aceh Singkil)

18 206 113

Kedudukan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Sebagai Sub Sistem Peradilan Pidana (SPP)

11 104 86

Peran Hakim Pengawas Dan Pengamat Terhadap Pembinaan Narapidana Narkotika (Studi Pengadilan Negeri Sibolga dan Lembaga Pemasyarakatan Sibolga)

2 49 96

Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan (Tpp) Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2 75 143

PELAKSANAAN HAM BAGI NARAPIDANA DAN TAHANAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B SLEMAN

0 2 109

TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN SANKSI PIDANA PENJARA TERHADAP NARAPIDANA ANAK DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA.

0 4 15

PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B TASIKMALAYA - repository UPI S SDT 1005699 Title

0 0 2

BAB II PROSES PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B KOTA LANGSA A. Tahap-tahap Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan - Pembinaan Terhadap Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Kota Langsa

0 1 64