Hanna Rosiana H, 2015 PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B
TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
c. Meningkatkan  pengetahuan  dan  memperluas  pengembangan  seni  tari  dengan  proses
mengajar di tempat yang jarang digunakan sebagai tempat pembelajaran tari.
1. Bagi Narapidana
a. Memperoleh  kesempatan  dan  pengalaman  yang  baik  untuk  mengikuti  pembelajaran
seni tari sebagai media pendidikan. b.
Menambah  pengetahuan  dan  memperbaiki  kekakuan  tubuh  atau  kekakuan  interaksi antar warga binaan.
2. Bagi Instansi Lembaga Pemasyarakatan
a. Menjalin  kerjasama  yang  baik  dengan  pihak  pendidik  tari  sehingga  terbantu  dalam
proses pembinaan narapidana khususnya dalam proses pembelajaran keterampilan seni tari.
b. Mendapatkan ilmu baru dan sajian baru yang mengesankan dari proses pembelajaran
seni tari di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan yang jarang sekali diadakan.
3. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Memperkuat  peranan  pendidikan  seni  tari  di  berbagai  tempat,  situasi  dan  latar
belakang.  Dimana  pada  kenyataannya  ilmu  hasil  dari  Lembaga  Pendidikan  sangat diperlukan untuk mengembangkan potensi-potensi yang tidak hanya diaplikasikan di
sebuah  instansi  pendidikan  seperti  sekolah  saja  atau  sanggar-sanggar  saja,  tetapi objeknya  bisa  meluas  seperti  di  komunitas  anak-anak  jalanan,  narapidana,  panti
jompo,  dll.  Dengan  catatan  harus  disesuaikan  dengan  keadaan  dan    fungsi pembelajaran seni tari itu sendiri.
b. Mencetak  tenaga-tenaga  pendidik  seni  tari  yang  lebih  berkualitas,  kritis  dan
berpengalaman tinggi.
4. Bagi Masyarakat
a. Mengubah  pandangan  masyarakat  tentang  Lembaga  Pemasyarakatan  yang  sering
dipandang hanya untuk “mengurung” orang-orang jahat untuk kemudian lebih paham dan mendukung fungsi Lembaga Pemasyarakatan dalam membina orang-orang yang
pernah  melanggar  hukum  itu  agar  menjadi  individu-individu  yang  lebih  baik  salah satunya dengan pendekatan pembelajaran seni.
b. Menumbuhkan  kebanggaan  terhadap  eksistensi  dan  fungsi  seni  khususnya  seni  tari
dalam mempengaruhi seseorang untuk berperilaku lebih baik.
F. ASUMSI
Hanna Rosiana H, 2015 PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B
TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dengan  pembelajaran  seni  tari  bagi  narapidana  perempuan  di  Lembaga  Pemasyarakatan Kelas  II  B  Tasikmalaya  akan  membekali  para  narapidana  dalam  keahlian  atau  keterampilan
menari,  serta  pembelajaran  seni  tari  dapat  mengasah  kepekaan  rasa  keindahan  dalam  diri narapidana, menumbuhkan kedisiplinan, percaya diri, tanggung jawab dan optimis menghadapi
kehidupan.
Hanna Rosiana H, 2015 PEMBELAJARAN SENI TARI BAGI NARAPIDANA PEREMPUAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B
TASIKMALAYA
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian a.